06 Enemy and Love

130 130 57
                                    

Berjalan dengan cepat sambil melipatkan kedua tangannya, ia menghampiri seseorang yang tengah duduk memeriksa berkas berkas.

"Huh..., kau Albana dasar menyebalkan" Kirana berbicara dengan nada cukup keras yang membuatnya menjadi sorotan pengunjung lainnya.

Kirana menyadari akan dirinya yang menjadi sorotan, ia pun menarik lengan Albana menuju taman rumah sakit.

"Ya...., KIRANA kau ini kenapa?" Tanya Albana heran,sambil merapikan jasnya.

Sangking kesalnya dengan Albana dia menarik kerah nya.
"Kau ini menyebalkan yah, sudah membiarkan ku kemarin tersiksa sendirian di rumah pasien amnesia itu"
"Sungguh keterlaluan kau ALBANA!!"

"Hahaha, sudahlah kau ini dokter cantik dan profesional"
"Lagi pula apa yang pasien itu lakukan hingga kau kesulitan, hah?"

"Aku tidur di atas ranjang miliknya dan dia di samping ku" Ucap kirana penuh rasa geli saat menceritakan nya.

"APA!?"

"Kecil kan suara mu Albana kita sedang di rumah sakit ingat itu"

"Wah, ternyata dia benar benar melihat dirimu sebagai kekasihnya yah"
"Sungguh kau hebat, tingkatkan itu oke"

"Percuma aku berbicara dengan mu, sudahlah aku memiliki janji untuk makan siang dengan pasien menyebalkan itu" Kirana berjalan pergi meninggal kan Albana.

"Pasien menyebalkan?" Gumam Albana yang menaikan bahunya.
"Kita lihat saja, apakah pasien menyebalkan ini akan membuatmu tergila gila?"

****

Kini kirana tengah duduk di sebuah restoran menunggu Viktor datang, dia takut kejadian kemarin malam terulang kembali.

"Surprise!! Sayang ini buat kamu"
"Ayo ambil"
Kirana mengambil buket bunga yang cantik dari Viktor.

"Terimakasih" Ucap kirana pada Viktor.

"Sudah nunggu lama?" Tanya Viktor

"Enggak kok baru lima menit" Jawab kirana, yang hanya di angguk oleh Viktor.

Viktor duduk di sebelah Kirana, dan langsung merangkul pinggang nya.

"Aku mau ke toilet dulu yah" Ucap kirana yang merasa tak nyaman dengan rangkulan dari Viktor.

"Ya udah, jangan lama lama yah sayang"

Sesampainya di dalam toilet kirana menenangkan dirinya, dia harus berpura pura menjadi nesya jadi dia harus tenang.

Kirana kembali duduk di dekat Viktor.
"Hey, sayang" Viktor menyapa kirana lalu merangkul nya kembali.

Beberapa lama kemudian seorang pelayan datang memberikan banyak menu makanan di atas meja mereka.

Astaga, ini makanan enak enak semua.
Tentu saja semua makanan di sini enak tempat ini suka di jadikan tempat pertemuan bagi pengusaha kaya tidak heran jika makanan di sini mewah dan enak.

"Kamu terlihat seperti kelinci saat makan pipi kamu sangat berisi"
Ucap Viktor pada kirana yang tengah menyantap makanan nya.

"Apa!? pipi ku berisi?"
"Hey, aku sudah menurunkan berat badanku akhir akhir ini jadi apa salahnya aku makan banyak!"
Ocehan kirana pada Viktor yang tak terima pipinya di bilang sangat berisi.

"Pipi mu bahkan terlihat sangat berisi sekarang, dan itu sangat mengemaskan"
Ucap Viktor dengan suara beratnya sambil terkekeh menyaksikan pipi kirana yang sangat berisi ketika makan.

"Astaga, sayang kamu gemes banget, tumben biasanya kamu selalu kalem" Tanya Viktor, sambil mencubit pipi kirana yang ia anggap sangat chubby dan mengemaskan itu.

"Yah aku ingin berubah saja" Aku bukan Nesya jadi sikap ku tidak kalem seperti Nesya batin kirana.

Setelah selesai Viktor tengah memainkan hp nya dan memperlihatkan sesuatu pada kirana.

Di sana tertuliskan Tiket liburan ke paris selama 1 minggu.

"Jadi kamu mau ke paris?" Tanya kirana dengan tatapan tak percaya.

"Ya, tiket ke paris untuk lusa"

"Jadi benar kamu akan pergi yah"

"Bukan hanya aku tapi kita, lusa kita akan pergi paris"

"HAH!? KITA KE PARIS!?"

















Jangan lupa vote & komen yah😙

Enemy and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang