08 Enemy and Love

111 112 66
                                    

Mobil pun berhenti depan hotel yang telah di pesan Viktor di hari sebelumnya.

"ayo, kita dah sampai"
Ucap Viktor pada kirana

"Yah"

Saat masuk melalui pintu depan hotel kirana menjadi pusat perhatian para pria di sana, karena parasnya  yang sangat mempesona itu.

Merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian orang orang dalam hotel kirana mulai mengengam tangan besar Viktor, dengan erat sangking gugupnya.

Viktor yang merasa kirana tidak nyaman menjadi pusat perhatian orang orang dalam hotel mulai menatapnya satu persatu dengan tatapan sinis nya.
Membuat mereka semua menjadi ketakutan saat melihat nya.

Perlahan lahan Viktor menuju ke arah lift.
Saat dalam lift kirana mulai melonggarkan pegangannya pada Viktor, ia sudah mulai merasa nyaman kembali.

"Kita akan kemana?"
Tanya kirana.

"Ke lantai 11, aku sudah pesan kamar VVIP di sana"
Jawab Viktor sambil tersenyum manis pada kirana.

Duh nih orang gak salah apa mesen kamar yang VVIP, tapi gapapa deh kapan lagi coba aku bisa rasain kamar VVIP ini.
Batin kirana yang merasa senang.

***

Duh kasur nya besar banget, ruangan nya bagus lagi.
Batin kirana yang mengagumi ke indahan kamar hotelnya.

"Sayang"
Panggil Viktor pada kirana sambil memegang kedua tangannya.

"Kenapa?"
Tanya kirana pada Viktor.

"Aku sangat mencintai, sangat mencintai mu bahkan akan kuberi segala yang ku punya untuk kamu"
Ucap Viktor yang menggoda kirana dengan kalimat manisnya.

"Kamu..."
Karena refleks kirana memeluk tubuh kekar Viktor sangat erat.

Viktor yang di peluk kirana mengusap pelan surai kirana.
"Aku sayang banget sama kamu Nesya, jangan pergi yah"

Kirana yang sedang berada dalam pelukan Viktor, tersadar bahwa kalimat manis itu bukan untuk dirinya melainkan Nesya.
Lagi pula kirana memeluknya hanya menyampaikan rasa terima kasih nya bukan rasa cinta.

Mereka pun duduk di atas kasur, pelukan hangat tersebut perlahan terlepas.
Viktor kembali menatap kirana dengan tatapan cintanya, sedangkan kirana sedang mengontrol detak jantung nya yang berdebar begitu cepat.

Hingga kirana merasa mulai gila akan tatapan yang di berikan Viktor, tanpa hitungan detik kirana langsung menarik kerah baju Viktor dan dengan cepatnya kirana menempelkan bibirnya.

Viktor yang mendapatkan serangan secara tiba tiba dari kirana hanya terdiam.
Tentu saja dia terkejut dengan sikap kirana yang mulai memanas, tak mau kalah kini tangan Viktor mulai memegang pinggang mungil kirana.

Perlahan mereka berbaring di atas kasur, yang memposisikan kirana di bawah sedangkan Viktor di atasnya.

Kini mereka mulai mencium satu sama lain, tangan kekar Viktor kini mulai mengelus pinggang mungil kirana.
Tidak hanya disitu Viktor mulai menarik kedua tangan kirana dan melingkar pada leher nya.

Seperti yang kalian ketahui, musim dingin di paris kali ini menjadi hangat bagi kedua sejoli tersebut.

***

Di dalam kamar mandi terdapat meja rias, kirana kini sedang duduk dan mengigit bibir bawahnya.
Kirana masih mengingat kejadian beberapa jam lalu yang ia lalui bersama Viktor.

Pipi kirana mulai memerah saat mengingat kejadian bersama Viktor, pasalnya dia yang menyebut pasien amnesia itu gila tapi kini dirinya yang menjadi gila karena pasien tersebut.

Kirana mengacak ngacak rambutnya, dia kesal saat melihat dirinya di pantulan cermin yang terlihat berantakan.

Oh ayolah, ini hanya sebuh ciuman, lagi pula Viktor menganggap ku Nesya bukan? seharusnya itu bisa baik baik saja.
Tapi ciuman pertama ku kini sudah hilang,  karena sebuah kesalahan ku.

Tok...tok..tok

Terdengar suara ketukan pintu dari arah luar.
"Sayang, aku simpen di sini yah?"

Saat kirana membuka pintu kirana melihat sebuah kotak besar berwarna hitam, dia segera membawanya masuk ke dalam.

Ternyata isi dari kotak tersebut sebuah dress cantik berwarna hitam yang sangat manis.
Kirana pun mencoba dress hitam itu.

***

Mereka saling terpukau satu sama lain saat melihat bersamaan.

"Ayo, aku udah siapin mobil di bawah"

"Kamu dapet dari mana mobilnya?"

"Kamu kaya gak tau aku aja"

Sesampainya di tempat parkiran hotel

Kini mereka sedang menuju ke menara Eiffel sambil membicarakan hal hal yang random.
Di tengah percakapan mereka kirana mengagumi ketampanan Viktor.

"Indah"
Gumam kirana, yang masih bisa di dengar pria tersebut.

"Apa kamu ingin mengatakan sesuatu?"
Karena tidak ada jawaban Viktor mengengam tangan kirana.

"Nesya"

Ternyata masih nesya, batin kirana sambil menatap Viktor yang sedang fokus mengendarai mobil.

"Ada apa?"
Balas kirana

Seperti mau berkata hal yang penting Viktor, terlihat sangat gugup.

"Tapi aku mengingat sesuatu yang tertunda saat kecelakaan itu"
Kirana terkejut mendengar Viktor mengingat kecelakaannya mungkin perlahan lahan ingatannya akan pulih.

"Apa yang kamu maksud?"
Tanya kinara dengan gugup.

"Tapi kali ini tidak akan ku biarkan hal ini tertunda kembali, kamu orang pertama yang aku cinta"
"Bahkan kita sudah memalui segalanya bersama sama selama beberapa tahun ini"

***

Mereka sudah sampai di menara eiffel

Sesampainya di sana kirana di kejutkan dengan tingkah Viktor, tiba tiba dia berlutut di hadapan kirana.

"Kamu mau ngapain?"
kirana mulai khawatir akan tingkah laku Viktor yang berlutut secara tiba tiba di hadapannya.

Viktor mengeluarkan kotak love berwana merah pada saat itu, dan benar itu berisikan cincin berlian yang indah.

"I Will You Merry Me?"
Tanya Viktor dengan tatapan tulusnya

Kirana hanya terdiam berdiri di hadapannya, rasa bersalahnya mulai muncul.
Ketika menyaksikan Viktor dengan tulus melamar dirinya yang Viktor kira adalah nesya kekasihnya.

"Yes, I Will"
Jawab kirana dengan tegas, entah dorongan dari mana yang membuatnya menerima lamaran tersebut.

Kebetulan di tempat tersebut tengah banyak warga paris yang menyaksikan, bahkan ada yang mengabadikan momen tersebut.

Tanpa mereka sadari ada seorang wanita dengan wajah yang pucat tengah menyaksikan mereka dari kejauhan.
Dengan tatapan tajam nya, wanita itu terus memperhatikan gerak gerik kirana dari kejauhan.

















Jangan lupa vote & Komen yah😙

Enemy and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang