12. Jean's Focus

121 17 1
                                    

⚠️ ATTENTION ⚠️
Aku bakalan buat focus chapter setiap karakter. Kenapa gak digabung aja kayak biasanya? Karena setiap karakter kan punya problema mereka masing-masing yang dimana aku belum kasih tahu secara detail. Nah, dalam chapter ini, aku mau ngasih tahu kalian gimana cerita mereka secara detail. Tapi, semua karakter bakalan terus muncul.

Focus chapter setiap karakter bakalan dibuat sesuai urutan pengenalan tokoh. Jangan ada yang dilewat, ya! Karena abis focus chapter ini, anti klimaks. Aku rencananya gak bakalan buat cerita ini lebih dari 20 atau 30 chapter.

Selamat membaca!

Special ChapterJean's Focus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Special Chapter
Jean's Focus

Harap-harap cemas. Tirta menunggu kepulangan putranya sejak tadi. Guratan emosi juga terlihat di wajahnya. Mengapa semakin dewasa Jean begitu keras kepala? Tirta bahkan tidak tahu harus bagaimana lagi setelah melihat rekaman CCTV mobil miliknya ugal-ugalan di jalan raya.

"Tenang dulu, Bima. Mungkin dia punya alasan berkendara seperti itu." Ayu memanggil suaminya Bima.

"Mau apa pun alasannya, tetap berbahaya, Ayu. Dia gak cuma bisa merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain!"

Ayu berusaha menenangkan suaminya tersebut. Wanita itu mengusap bahu Tirta, menenangkannya. "Oke. Tenang dulu. Kamu gak bisa ajak bicara dia kalau kamu emosi begini."

"Gimana bisa aku gak emosi kalau kelakuan anakku seperti itu? Sudah tidak izin, ugal-ugalan, sekarang hampir tengah malam belum juga balik. Jangan ajarkan aku sabar, Ayu."

Maka sekarang Ayu membiarkan suaminya mengomel. Apa yang bisa Ayu lakukan? Tidak ada. Sebab dia tidak memiliki banyak kuasa atas Jean. Tirta adalah ayah kandung Jean. Tentu dia yang lebih berhak memarahinya, sementara Ayu hanya ibu sambung yang belum lama mengenal Jean.

Menikah dengan Tirta membuat Ayu tahu banyak masalah keluarga suami dengan istri terdahulunya. Meski Tirta tak banyak cerita, Ayu tahu banyak dari pertengkaran Tirta dengan si bungsu. Dia tidak ingin memihak siapa-siapa sebab yang paham betul masalahnya adalah mereka berdua. Ayu, sekarang, hanya bisa menenangkan Tirta bila mulai dibuat pening oleh Jean.

Tirta bergegas beranjak setelah mendengar suara mobil masuk ke garasi. Emosinya sudah akan meledak, tetapi dia berusaha menahan. "Dari mana aja kamu bawa mobil ayah?" Pertanyaan yang dilontarkan dengan nada datar.

Jean sadar bahwa itu kesalahannya. "Maaf, Ayah. Aku pinjam mobil ayah gak bilang dulu. Aku-" Jean refleks menangkap ponsel yang dilempar ke arahnya.

"Coba kamu jelaskan itu."

Ucapan Giska sungguh terjadi. Jean panik karena kebodohannya sendiri. Rekaman CCTV dia menyetir ugal-ugalan sampai ke tangan Ayah. "Aku boleh jelasin?"

"Silakan,"

"Tadi sore aku antar teman yang sakit ke IGD. Karena kondisinya udah cukup parah, jadi aku ngebut biar dia gak telat penanganannya."

"Kalau begitu kenapa gak dari awal kamu telepon ambulans ke rumah teman kamu!"

BUNGSU: Growing Up [dreams, aespa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang