14. Giska's Focus

80 12 2
                                    

⚠️ Bahasa kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⚠️ Bahasa kasar

***

Apa kalimat paling romantis yang pernah kamu dengar selama hidup?

Langit senja memantulkan cahaya ke jendela kamar temaram itu. Siluet cantik dari pemilik kamar tergambar di dinding. Si cantik terlihat tengah menonton rekaman lawas. Bibirnya tak henti tersenyum mengamati wajahnya saat kecil.

"Nama aku Giska Naura Azwa,"

"Hari ini Giska ada kegiatan apa?"

Itu suara mama yang tengah merekamnya. Giska tidak terlalu ingat, tetapi vidio itu direkam saat Giska tengah membuat kerajinan dari pelapah pisang untuk tugas seni budaya.

"Aku mau gambar bunga dari pelapah pisang!"

"Oh ya? Coba kasih contoh caranya,"

Mama terus memuji Giska di setiap sentuhan. Setiap kalimat yang mama berikan adalah apresiasi kecil. Wajah Giska kecil tampak merona mendapat pujian itu, padahal gambarnya cukup berantakan.

"Pintar sekali anak mama,"

Vidio selanjutnya adalah papa merekam Giska di pesta ulang tahunnya. Giska memakai gaun putih mengembang, sementara kepalanya dihiasi mahkota. Wajah merekah Giska terekam jelas sebab begitu bahagia dibelikan kue ulang tahun bertema kartun favoritnya, Doraemon.

"Selamat ulang tahun, Putri Papa,"

"Giska mau kado apa?"

"Majalah bobo!"

"Bilang apa dulu ke mama papa?"

"Giska sayang mama papa!"

"Putriku sayang,"

Giska meyukai kalimat itu. Terdengar sangat romantis.

Tiba-tiba senyum Giska luntur dibarengi helaan napas. Ia terkekeh menyadari sudah menghabiskan setengah hari untuk sebuah omong kosong. Menonton rekaman masa kecil membuat Giska menyadari beberapa hal. Dulu, Giska tidak pernah kekurangan kasih sayang. Mama dan papa secara tulus menyalurkan perasaan mereka hingga terkadang Giska merasa jumawa. Dulu, mama dan papa benar-benar memiliki hubungan baik. Lalu terakhir, si kecil Giska di masa lalu tidak tahu Giska besar akan mengalami banyak hal sulit.

Livin' in my agony watchin' my self esteem

Busa mengembang hingga menutupi seluruh tubuh. Aromaterapi lilin menguar, menusuk hidung bangir Giska. Kepalanya bersandar, memejamkan mata menikmati musik dari pengeras suara.

The truth is I need help, but I just can't imagine who I'd be if I was happy

Jari lentik Giska bermain dengan air. Ia membiarkan kupingnya terendam ke dalam bak.

BUNGSU: Growing Up [dreams, aespa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang