06. Hari Itu

123 29 0
                                    

Ada beberapa hal yang Jean rindukan saat mama masih ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada beberapa hal yang Jean rindukan saat mama masih ada. Setiap pagi mama menyiapkan bekal untuk Jean, ayah dan kakaknya. Ia ingat bagaimana setiap malam memikirkan menu apa yang akan dimasak mama untuk bekal besok sebab mama sering mencoba banyak masakan. Biar anaknya tidak bosan. Di setiap tas berisi kotak makan, mama selalu menyisihkan selembar kertas bertuliskan beri nilai dan komentar masakan.

Jean sangat tahu bahwa mama sangat khawatir kedua putra dan suaminya tidak menyukai menu bekal yang dibuat. Maka Jean menuliskan penilaian dengan jujur bahwa masakan mama selalu enak makanya Jean selalu penasaran menu enak apa yang akan mama masak untuk bekal besok.

Mama menempelkan setiap penilaian yang diberikan di depan pintu kulkas. Untuk motivasi, katanya. Mama gemar dipuji masakannya, tetapi beliau menginginkan masakannya disukai secara tulus oleh keluarga. Oleh karena itu, mama tidak pernah marah bila Jean, ayah atau Juan memberikan kritik. Mama menguasai dapur tanpa ingin mendapat bantuan dari ayah kecuali cuci piring. Mereka selalu melakukannya berdua.

Lalu mama juga hafal apa yang tidak disukai atau tidak boleh dimakan oleh keluarganya. Jean alergi udang, ayah benci mentimun dan Juan alergi kacang. Mama begitu peduli dengan hal tersebut dan berusaha menjauhi bahan-bahan itu.

Ia merindukan masakan mama. Sangat.

Jean mengamati kotak makan yang Ayu berikan. Ya. Ibu sambungnya itu membawakan bekal untuknya. Hanya aja,

Mama [Ayu]
Kamu suka bekalnya?
Mama baru coba buat udang saus mentega

Maka ia abaikanlah pesan itu. Jean menggigit bibir bawahnya. Merasa tidak enak kalau harus memberitahu dengan cara begitu. Sayang sekali. Jean tidak bisa mencoba masakan Ayu untuk pertama kali, pasti beliau menyiapkannya dengan sepenuh hati.

"Jean, dipanggil Bu Risti!"

Zara berseru di ujung pintu. Jean pun berdiri, membawa kotak makannya menghampiri meja Giska. "Buat lo."

Sang pemilik meja yang tengah menyelesaikan tugas mengernyit dahi. Heran. "Jean-" gadis tersebut membuka kotak makan tersebut. Melihat isinya, Giska baru mengerti.

Giska ingat. Saat kelas 10 Jean pernah dibawa ke IGD setelah dicekoki makanan ringan mengandung udang oleh Derry teman sekelas mereka.

"Ibu sudah bilang ke Pak Agus pinjem kamu sebentar nanti di jam pelajarannya."

"Saya harus gimana, ya, Bu?"

"Gini. Kamu kan ototnya gede tuh. Bantuin Pak Wanto angkat meja guru ke ruang baru. Ada siswa lain juga kok."

Jean meringis. Dia harus merelakan jam istirahatnya untuk membawa meja-meja besar itu ke ruang guru yang baru. Tahu gitu Jean tidak akan pernah mau pergi gym bila disuruh hal begitu terus.

Terpaksa ia harus membantu. Jarak ruang guru yang lama dengan yang baru cukup jauh. Mengangkatnya memang berdua dan tidak terasa berat. Tetapi tetap saja melelahkan sebab dia harus bolak-balik. Entah ada berapa lagi meja guru yang harus dipindahkan.

BUNGSU: Growing Up [dreams, aespa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang