- 06 -

321 39 0
                                    

Ayon tengah mengetik banyak hal malam ini. Melakukan riset berulangkali, mengecek keadaan target yang akan diincarnya. Banyak sekali yang harus dilakukan Ayon. Belum lagi mengurusi teman temannya.

Duak

Kepalanya terantuk pelan ke keyboard.

"..aduh- ngantuk banget.."

"Lu istirahat dulu aja, Yon. Gw yg ngerjain"
Bujuk Gizan disampingnya.

"Ngga- ga usah Zan, gw bisa"

"Bisa bisa pala Lo, liat noh lingkaran panda ini. Ini apaan hm?" Gizan menarik wajah Ayon, menunjuk kearah lingkaran dibawah matanya.

Ayon menghela napas, dia masih harus melakukan banyak hal. Gizan belum terlalu mengerti bagaimana cara mengatasi pekerjaannya. Ayon melepas tangan Gizan dari wajahnya, sekali lagi meyakinkan ;

"Gapapa, gw bisa. Tapi kalo boleh tolong bikinin kopi"

"Ashiap, bentar y" Gizan langsung lari kearah pintu dapur.

Ayon tersenyum kecil, menyenderkan punggungnya yang pegal ke kursi. Layar layar besar didepannya menampilkan kamera kosong saja.












Tunit..tunit..

Hpnya berdering pelan, Ayon segera meraihnya cepat.

"Yura? Kenapa dia nelpon?"

Ayon tidak mencurigai sedikitpun, mengangkat telepon santai.

"Yura? Kenapa-"















"Selamat malam, Raja Ikan"







Ayon tersentak, itu bukan suara Yura, siapa yang menjawabnya?

"SIAPA LU? MANA YURA?!"

"..Yura?.. oh tikus itu? Heh, dia ada di ruangan bawah tanah, Ayon.."

Yura ditangkap? SIAL

"Lu kenal sama gw, kok. Ingat saja, G Evanescence."

Ayon terdiam seribu kata. Astaga-

"Marvel..?"

"Yap! Jangan lupa jemput bawahan lu, yak! Gw tunggu disini"

"HEH BENTAR-"






Nut.. nut..






KRAK!
Ayon membanting hpnya keras. Tangannya gemetaran.

"Sial- Yura.. ANJING! INI SALAH GW! AH TOLOL!"

"..ayon"

Ayon menoleh, Gizan tengah berdiri disana. Mungkin telah mendengar semuanya, dari ekspresi Gizan yang sedikit marah.

"Zan. Yura-"

"Gw udah tau, tadi gw denger"

"Gimana ini Zan..?"

"..minta bantuan RF, gw ga peduli. Kita harus minta bantuan mereka"

Ayon mengangguk cepat, badannya lemas, kepalanya pusing, tapi dia tetap memaksakan bersiap pergi.


***


"Ketua gapapa? Saya sama Gizan saja yang pergi ke sana, ketua"

Ayon menggeleng "Ajakan kerjasama harus dilakukan orang berpengaruh, Sul. Plus gw baik2 aja, cuma rada aneh"

Samsul menatap Ayon getir.

"Yon, lu gamau istirahat? Yakin?"
Tanya Azre blak blakan.

"Engga Zre, btw gw mau minta tolong ke lu, jaga hubungan kalian selama gw pergi. Jangan berantem, gw gatau apakah gw masih hidup pas balik kesini"

Azre terdiam, dia kaget mendengar hal itu. Buru buru dia mengangguk.

Ayon tersenyum, mengikuti Gizan ke pesawat pribadi mereka.

***


"Khk.. hahahah.."

"..gila ya lu?.."

"Pfft- gila? Iya memang, gila buat nyiksa lu"

Yura terengah di lantai tanah yang keras, dari kepalanya mengucur deras darah segar. Luka luka ditubuh nya membuktikan betapa keras Marvel menyiksanya.

"..liat aja nanti, mereka bakal nyelamatin gw- uhk!.."

"Nyelamatin lu? Heh, lu bener bener lucu Yura"


***

Haunted - YTMCI Action modeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang