Kenniro menatap datar di depannya, anggota Jordan banyak yang membawa balok kayu atau tongkat. Sedangkan teman sekelasnya? Ranting saja mereka tak membawa.Kenniro memutar otak, ia pun mendekat ke arah Jordan yang menampilkan seringai nya
"Pengecut! Lo nggak lihat gue nggak bawa apa-apa!!" Ujarnya sambil merentangkan kedua tangannya
"Kalaupun gue kalah, ya itu wajar karena kalian curang" lanjutnya
Lalu Jordan pun ikut mendekat, memberikan jarak sekitar satu centimeter dari Kenniro
"Terserah! Yang penting gue menang" ujar Jordan dengan pelan sambil menepuk pelan bahu Kenniro seakan-akan sedang membersihkan debu di almamater sang lawan
Kenniro langsung saja menepis tangan Jordan dengan kasar. Jas mahal nih!
Mereka pun mundur beberapa langkah. Beberapa detik kemudian, pertarungan pun terjadi dengan berat sebelah. Teman-teman Kenniro benar-benar bertarung dengan tangan kosong
Bugh
Bugh
Bugh
Duagh
"Arkh..."
"Ken! Lo lawan aja si Jordan. Ni anak biar gue yang beresin" ujar Kemal yang langsung diangguki oleh Kenniro
Setelahnya, Kenniro berlari menuju Jordan, menerjangnya dari belakang dan memukulinya membabi-buta
Bugh
Bugh
Bugh
"Rasain! Emang enak!" Ejeknya, dan beberapa detik kemudian kepalanya memberat
Duagh
"Arkh.."
Sial.
.
.
.
Kenniro menunduk mendengar ceramah dari kepala sekolahnya. Entah bagaimana pihak sekolah bisa mengetahui ia sedang tawuran
Sedangkan teman-temannya digiring ke sekolah nya sendiri setelah kepala sekolah Starla high school menjemput mereka semua
Wajahnya yang babak belur dengan perban yang melilit kepalanya membuat siapa saja yang melihatnya akan merasa kasihan, tapi kepala sekolahnya ini terus saja berceramah tanpa henti
"Apa yang kamu dapatkan dari tawuran? Kamu harap hubungkan kalian akan membaik? Tidak! Malah akan semakin runyam"
"Baru hari pertama sudah membuat keributan seperti ini. Apalagi kamu tawuran menggunakan seragam sekolah. Apakah itu pantas?"
"Ah! Bapak bawel deh! Kepala saya pusing nih!!"
"Ini nih! Akibat dari tawuran, bukan hanya merugikan masyarakat, tapi diri kamu sendiri!!"
"Iya pak, saya mengerti! Sekarang boleh saya keluar?!" Kesalnya. Pasalnya ia sudah hampir satu jam berada di ruangan ini
"Tentu, ambil surat ini dan berikan pada orangtua mu. Besok setelah jam istirahat pertama, suruh orang tua kamu kesini"
"Yang bener aja dong pak! Saya ini baru masuk sekolah loh! Udah dapat surat panggilan orang tua aja!"
"Maka dari itu! Kamu baru hari pertama sudah terlibat tawuran, bagaimana selanjutnya? Tata tertib disini sangat ketat, seharusnya kamu sudah bapak skors selama tiga hari"
Dengan kesal Kenniro melangkah keluar membawa surat itu. Masih ada dua puluh menit untuk jam pelajaran, ia akan mampir ke kantin sebentar.
Dan sesampainya di kantin, ia menganga tak percaya. Kantin disini berbeda dengan sekolahnya dulu. Disini menggunakan sistem prasmanan dan para siswa-siswi diperbolehkan mengambil sebanyak apapun yang mereka inginkan, gratis!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESSANDRO||END||
Short StoryKehidupannya yang awalnya tenang berubah, semua berubah sejak kedatangannya "Dia Papa mu, Ken!" Bugh! Bugh! Bugh! "KENNIRO!!"