Olivia dan Irene kembali masuk kedalam mansion setelah mobil yang ditumpangi Atarick dan Gara meninggalkan pelataran
"Mau kemana Sam?" Tanya Olivia saat melihat Samuel yang berjalan tergesa-gesa
"Aku lupa ada kelas pagi, Mom" jawab Samuel
"Nggak sarapan dulu?"
"Udah telat banget, aku pamit"
"Setidaknya makan sandwich nya dulu, Sam!" Teriak Olivia yang tak di dengar oleh Samuel karena anak itu berlari keluar
"Tuh kan, aku sendirian lagi. Kenapa sih anak-anak cepet banget besarnya" gerutu Olivia yang hanya dibalas kekehan ringan oleh Irene
"Mereka punya kesibukan masing-masing, kamu harus paham itu" Olivia hanya mengangguk, walau masih ada rasa kesal dihatinya
"Aku mau shoping aja, mau rileksin pikiran"
.
.
.
Dua hari berlalu, akhirnya demam yang dialami Kenniro sudah turun. Sekarang Kenniro sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah
Ia mengambil Almamater yang telah disiapkan, lalu memakainya di depan cermin full body
"Carlos, gue ganteng nggak?" Tanyanya pada pria yang berdiri dibelakangnya sambil bergaya di depan cermin bak seorang model internasional
"Jelas lah! Kenniro dilawan" lanjutnya, bahkan saat Carlos akan menjawab pertanyaannya pun harus mengurungkan niat. Tangannya merangkul pundak Carlos dengan akrab lalu pergi keluar kamar
Sesampainya di bawah, Kenniro langsung menuju ke ruang makan dan duduk di samping Samuel
Samuel menoleh saat seseorang dengan sengaja menyenggol kakinya yang ada dibawah meja, alisnya terangkat menatap orang disebelahnya dengan tatapan heran
"Pinjem motor" bisiknya dengan pelan, tak lupa mencondongkan tubuhnya agar Samuel bisa mendengar suaranya
"Nggak punya"
Kenniro mendelik.
"Eh Samson! Lo pikir gue percaya?" Ujarnya dengan penuh kekesalan. Walaupun begitu, ia tak berani mengeraskan suaranya.
"Yaudah kalau nggak percaya"
Hampir saja Kenniro akan memukul kepala Samuel. Tapi urung ketika Demario bersuara untuk segera memulai sarapan
"Anjing emang nih Samuel! Kemarin-kemarin kan dia pakai motor, dia pikir gue nggak tau apa?!" Batin Kenniro. Matanya melirik tajam ke arah Samuel yang nampak tenang dengan sarapannya
Andai saja motornya ada disini, ia tak usah repot-repot meminjam Abangnya. Tapi sampai sekarang, misteri hilangnya motor kesayangannya belum juga terpecahkan. Tak mungkin kan motornya itu diangkat ke atas langit?
Sarapan selesai, Kenniro berdiri dan menyusul langkah Samuel yang sudah pergi terlebih dahulu, tak lupa berpamitan pada keluarganya.
"Katanya nggak punya motor" Kenniro menghalangi jalan Samuel yang sudah naik di atas motor sport nya.
Samuel tentu saja terkejut, ia kira Kenniro masih melanjutkan sarapannya di dalam. Tau-taunya sekarang sudah ada di hadapannya dengan merentangkan tangannya agar ia tak bisa melajukan kuda besi itu
"Nebeng"
"Kamu kan diantar sama Papa" bukannya tidak mau mengantarkan Kenniro, tapi naik mobil bersama Demario akan lebih aman daripada naik motor bersamanya, banyak polusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESSANDRO||END||
Short StoryKehidupannya yang awalnya tenang berubah, semua berubah sejak kedatangannya "Dia Papa mu, Ken!" Bugh! Bugh! Bugh! "KENNIRO!!"