Kenniro masuk ke dalam kelas. Ia bisa melihat Raka dan Kemal yang duduk sebangku. Dengan terpaksa ialah yang duduk bersama EzaWajah mereka babak belur. Kenapa tidak izin saja? Selama pelajaran berlangsung Kenniro hanya melamun memikirkan kedua temannya
Hingga saat bel istirahat berbunyi Kenniro menghentikan langkah kemal dan Raka yang akan pergi ke kantin tanpanya
"Maaf, gue nggak bisa cegah Papa semalam" ujarnya dengan penuh penyesalan. Bahkan penyesalan itu semakin menggerogoti hatinya kala tak menemukan Carlos pagi ini
Merasa kedua pemuda di depannya hanya diam, Kenniro melanjutkan perkataannya dengan menundukkan kepala
"Kalian pasti marah sama gue, gue paham. Seharusnya semalam gue nggak kabur kan? Yang buat kalian seperti ini jadinya"
"Pertemanan kita sampai disini aja, Ken" ujar Raka yang membuat Kenniro mengangkat wajahnya terkejut
"Kenapa? Raka, gue nggak masalah kalian marah sama gue. Gue juga nggak masalah kalau kalian mau pukul gue, tapi—"
"Mukul Lo? Yang ada kita yang mati" balas Kemal dengan tajam
"Gini deh, kalian nggak papa jauhin gue selama apapun. Tapi jangan putusin pertemanan kita gitu aja, gue sama siapa nantinya?"
"Itu terserah Lo! Lo pikir kita peduli?!!"
Raka dan Kemal lalu pergi, meninggalkan Kenniro begitu saja yang tampak melamun
"Itu yang Lo bilang teman?" Kenniro melirik Eza yang baru saja berbicara
"Nggak usah ikut campur urusan gue!"
"Nyatanya, mereka jauh lebih baik daripada Lo yang hanya berteman karena suruhan Papa"
Eza diam, karena semua yang dikatakan oleh Kenniro itu benar. Ayahnya mempunyai perusahaan yang hampir bangkrut, tetapi karena investasi yang disuntikkan dari perusahaan Demario membuat usaha Ayahnya tidak jadi gulung tikar.
Dan untuk berteman dengan Kenniro, itu memang suruhan Demario. Ia hanya ingin balas Budi, apa itu salah? Kenapa Kenniro malah mempersulit nya?
"Gue cuma mau balas Budi"
"Kalau mau balas Budi ya jagain Papa sana! Kenapa malah gue!" Sungguh! Ada apa dengan hari ini? Semua orang secara beruntun membuatnya marah
"Gue bukan anak kecil, gue bisa jaga diri sendiri! Berapa kali lagi gue harus bilang? Sampai mulut gue berbusa?"
.
.
.
"Lo yakin mau pindah ke Starla lagi?"
"Hm, Lo nggak lupa kan apa yang dibilang tuan Demario semalam?"
Kemal menghela nafas, sulit baginya untuk pindah karena tak mau jauh-jauh dari Kenniro. Tapi mau bagaimana lagi? Jika mereka tetap berada disini, Demario akan membuat Kenniro jauh dari mereka
"Jauhi anak saya, atau saya akan memindahkannya ke Kanada"
Perkataan Demario terus berputar di kepala mereka. Raka dan Kemal tak ingin Kenniro pergi jauh dari mereka, ketiganya sudah seperti kembar yang kemanapun akan selalu bersama
"Jadi karena Papa?"
Raka dan Kemal menoleh ke sumber suara dan mendapatkan Kenniro yang tengah berdiri tak jauh dari mereka
"Biar gue yang ngomong sama Papa"
Mereka kelabakan saat melihat Kenniro pergi dengan terburu-buru. Seharusnya mereka tak membicarakan soal itu di tempat yang seperti ini
KAMU SEDANG MEMBACA
ALESSANDRO||END||
Short StoryKehidupannya yang awalnya tenang berubah, semua berubah sejak kedatangannya "Dia Papa mu, Ken!" Bugh! Bugh! Bugh! "KENNIRO!!"