10

1.7K 299 25
                                    

Atas dasar permintaan Hinata, pernikahan akan digelar seintim mungkin, di pekarangan rumah Naruto menggunakan altar kecil penuh dengan bunga, bersama suasana hangat dan menyenangkan.

Naruto tidak menolak rencana itu, dia tidak ingin menggelar pernikahan besar-besaran dengan mempertimbangkan berita yang mungkin akan menyebar. Hinata nampaknya selalu risau jika kehidupan pribadinya diberitakan sekalipun itu adalah berita yang positif.

Maka Naruto akan menghargai itu mulai sekarang. Dia pun tak ingin Hinata banyak merasa stress di tengah kehamilannya.

Dalam rangkai waktu persiapan pernikahan, Naruto merasa senang melihat Hinata cukup bersemangat menyipakan ini dan itu di rumah.

Meski sebelumnya harus terjadi diksusi alot dengan agensi soal rencana vakumnya Hinata hingga beberapa tahun ke depan.

Hinata juga telah menyelesaikan sisa kontrak pemotretannya untuk musim panas dan membatalkan semua kontrak musim gugur, tapi tak perlu khawatir soal itu. Naruto membayar semua penaltinya dan Hinata meminta maaf secara pribadi kepada brand terkait atas keputusannya untuk membatalka kontrak.

Semua brand syukurlah memahami keputusan itu dan Hinata terus membantu dengan merekomendasikan model pengganti dari agensinya, sehingga tak ada konflik terjadi soal pekerjaan.

Meski Sui sempat menangisi keputusan Hinata tersebut sebab selama Hinata vakum, agensi akan mempekerjakan Sui dengan model lain.

Hinata bicara empat mata dengan Sui dan memberikan pengertian soal keputusan besar ini dan syukurlah Sui akhirnya menerima dan mendukung. Nyaris sepuluh tahun mereka bekerja sama, tentu saja berat untuk perpisahan.

Begitu Sui mau memahami dan memberikan dukungan penuh, Hinata baru bisa tenang untuk menyiapkan pernikahannya.

Seperti hari ini, satu hari menjelang pernikahan Hinata sibuk merangkai bunga untuk pernikahannya sendiri. Suasana rumah cukup ramai hari ini, tim dekor baru saja menyelesaikan pekerjaan mereka di pekarangan.

Suara kekehan para wanita terdengar ramai di ruang terbuka dekat kolam renang. Teman-teman Hinata datang hari ini untuk membantu merangkai bunga seraya bergosip tentu saja.

"Di mana calon suamimu, Hinata?" Sakura menoleh ke luar area ruang tengah yang dibatasi kaca besar menuju kolam renang. Dari sini pekarangan dan paviliun terlihat dengan jelas.

"Dia pergi ke kantor." Jawab Hinata sambil menatap Sakura.

"Pria macam apa yang pergi ke kantor di satu hari sebelum pernikahan?" Tanya Ino keheranan.

"Apa dia sangat gila kerja, Hinata?" Temari bergumam.

"Tentu saja gila kerja, kau lihat rumahnya sebesar resort di tepi pantai." Ucap Sakura dengan kekehan.

"Kau gila Hinata, bagaimana bisa kau bertemu dengan putra keluarga Uzumaki?" Ino merangkul lengan Hinata sambil menyandarkan kepalanya di bahu sahabatnya itu.

"Datanglah ke Scottage." Saran Hinata tanpa keraguan sama sekali.

Temari menjentikan jari "Scottage membuat pakaian formal premium, pasti yang datang ke sana adalah pria-pria yang kredibel!" Saran Hinata sangat masuk akal.

"Pebisnis, Aktor, Jaksa, Hakim, atau anggota parlemen Jepang!" Tamaki berujar sama semangatnya untuk menebak.

"Aku akan sering datang ke sana." Ino kemudian mengambil ponselnya, melihat jadwal pemotretannya yang kosong untuk datang ke Scottage, mencari calon suami.

"Atur jadwal yang sama." Ucap Sakura kepada Ino. Tak pernah dia pikirkan sebelumnya kalau butik pakaian formal adalah tempat yang strategis untuk mencari calon suami yang mapan.

The TailorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang