part 2 (day 2)

5.1K 342 86
                                    

Leo berjalan kearah beberapa teman-temannya dengan senyuman bangga yang terbit disudut bibir miliknya.

Sudah sejak tadi beberapa temannya itu memperhatikan dirinya saat melakukan pendekatan dengan seseorang yang bernama Chris, sehingga sekarang saat ia berhasil melakukan tantangan yang mereka berikan, membuat beberapa teman-temannya itu cemberut karena tantangan yang mereka berikan bisa begitu saja ia lewati tanpa ada kendala sedikitpun.

Leo tersenyum bangga dengan mengambil tempat duduk disamping salah satu temannya.

"Aku berhasil, jadi kalian bertiga harus memberi ku uang  dari masing-masing dua puluh ribu," ujar Leo dengan sangat bangga, terlihat dari wajah nya yang terlihat begitu senang.

Ia terlahir dari keluarga kurang mampu dan tadi teman-temannya itu malah menantang dirinya dengan embel-embel akan memberi kan uang jika ia berhasil, membuat Leo bertambah bersemangat melakukan tantangan itu, uang yang mungkin sedikit itu bagi Leo lumayan besar, ia bisa menggunakan uang nya untuk beberapa hari.

Kemarin ia baru saja lulus sekolah, hari ini Leo akan pergi keluar bersama dengan teman-temannya untuk mencari kerja dan juga melihat-lihat pemandangan yang ada disekitar taman yang memang baru saja dibuka beberapa hari yang lalu.

Leo terpaksa mendekati Chris demi memenangkan tantangan dari ketiga temannya, tadi saat mereka tengah berjalan-jalan tak sengaja melihat mangsa yang menurut mereka cukup menarik untuk dijadikan bahan taruhan.

"Kita akan pergi sekarang?" tanya Leo, mereka berempat tengah berjalan, karena mereka sama-sama tidak mempunyai kendaraan, alhasil setiap mau keluar mereka akan berjalan kaki atau naik angkutan umum jika memang uang saku yang diberi cukup.

"Kita langsung berangkat aja Le, karena ini udah lumayan siang." sahut Jani yang merupakan teman Leo dari sejak kecil sampai sekarang.

Membuat Leo serta teman-teman nya yang lain menganguk setuju.

"Aku harap sih kita akan mendapat pekerjaan ditempat yang sama, agar terus bepergian bersama. Bagaimana menurut kalian?" tanya Zamni.

Leo menatap temannya itu sebelum menganguk setuju karena ia memang ingin mereka berempat bisa kerja ditempat yang sama agar bisa selalu bersama terus-menerus setiap hari.

"Aku juga berharap begitu, agar kita terus bersama."ucap Leo ia sangat setuju dengan ucapan Zamni.

Mereka terus berjalan sampai tidak terasa mereka sudah sampai ditaman yang memang Leo dan teman-teman nya tuju beberapa hari lalu.

"Eh kalian lihat itu," ujar Arep ia menunjuk kearah salah satu kursi yang ada ditaman, dimana ada seseorang tengah duduk disana.

Membuat atensi Leo, Zamni dan Jani mengarah pada titik yang sama dimana ada seorang pemuda tengah duduk sendirian dikursi yang ada ditaman, wajah pemuda itu terlihat putih pucat, membuat banyak pasang mata tertarik untuk menatap nya termasuk Leo dengan teman-teman nya.

"Lihat wajah nya putih seperti hati ku." cetus Leo ia mendengus saat melihat ketiga temannya menatap nya geli.

"Hati mu busuk, kau terlalu lama melajang!" ejek Arep yang langsung mendapatkan cubitan maut dari Leo karena perkataan teman nya itu memang kurang ajar.

"Enak saja! Hatiku memang putih dan suci itu sebab nya tidak ada yang berani mendekati nya karena takut mengotori hatiku!" Leo berkata tegas, tak ingin kalah.

"Aku memiliki tantangan untuk kalian, jika ada yang bisa mendapatkan nomor ponsel dia maka dari kita bertiga akan memberi yang menang tantangan uang masing-masing dua puluh ribu." 

Mendengar ucapan Zamni, membuat Leo langsung mengangkat tangan, ia merasa tertarik dengan tantangan Zamni.

Leo terkekeh saat mengingat obrolan ringan tadi, ia merasa bangga dengan hasil nya, ayolah ia seorang yang bisa memecah rekor taruhan. Taruhan apapun jika itu hadiah nya uang akan ia lakukan, bahkan untuk mendekati Chris adalah hal mudah.

Regret ( LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang