POV : Rosseanne
Empat hari tak terasa telah berlalu, semenjak kejadian di malam itu, di hari dimana aku dan tunanganku mengalami kecelakan aneh dengan orang itu. Selama empat hari itu pula, Tak ada ada satu orang pun yang datang menjenguk wanita ini kerumah sakit.
Jisoo eonni bahkan sudah mengupayakan berbagai upaya untuk menemukan keluarganya, tetapi, justru kami temukan fakta bahwa wanita ini tidak terdaftar didata kependudukan negara. Pertanyaan pun timbul, dari mana asal usulnya gadis ini ?
Aku masih ingat dengan jelas, bagaimana atap mobil tunanganku di timpa dari atas olehnya. Sementara tak ada tempat yang memungkinkan bagi orang ini untuk melompat ke atap mobil kami. Ya, benar benar jatuh dari Langit.
Kini aku berdiri di depan pintu ruang rawatnya, memperhatikan gadis itu sedang memakan makan siangnya yang diantarkan oleh perawat, dia makan dengan tenang. Sekilas dia seperti manusia biasa. Namun, tidak sepertli manusia pada umumnya.
Aku bahkan terkejut melihat laporan kesehatannya pagi ini, dalam waktu empat hari, tulang leher dan rusuknya yang patah telah bertemu kembali. Sementara manusia membutuhkan waktu paling cepat tiga minggu dalam proses pemulihan patah tulang. Sangat aneh bukan ?
Apa wanita ini alien ? tiba tiba jatuh dari langit ?
Atau... dia sebenarnya adalah bahan kelinci percobaan penelitian medis terlarang yang mencoba untuk melarikan diri, itulah mengapa ia punya struktur sel yang mampu meregenerasi dengan begitu cepat. Itu juga alasannya dibalik dia memiliki kelainan genetik sampai tercipta tanduk di kepalanya. Apa dia mutan?
Heeeeiih.. Apa ini Rosseanne, jangan kebanyakan nonton Netflix, mana ada yang seperti itu didunia nyata. Alasan yang paling benar seperti yang di beritahu oleh Jisoo eonni padaku. Mungkin saja dia korban penjualan manusia atau imigran gelap.
Aku menepis semua pemikiran aneh itu dari kepalaku. "Tidak, aku seorang dokter, jangan sampai logika medisku hancur pekara imajinasi sebuah drama yang sudah aku tonton di Netflix"
Aku membuka pintu, lalu masuk keruangannya. Dengan niat, aku ingin memeriksa perkembangan Kesehatan orang ini. "Nona Lalisa ? Aku akan mengukur tekanan darahmu"
Dia hanya mengangguk dengan penuh sopan, Sambil memeriksa tekanan darahnya, aku bicara pada Lalisa. "Kau semakin membaik, mungkin nanti sore atau besok, kau sudah di perbolehkan untuk pulang"
"Apa kau tidak punya keluarga yang akan menjengukmu ?" Tanyaku pada Lalisa.
Dia hanya menggeleng polos. "Tidak, aku tidak punya keluarga disini"
Oh, itu berarti dia ingat kalau dia punya keluarga, aku langsung mengambil kursi. Aku duduk menghadapnya dengan wajah serius. Mungkin aku bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membuatnya berbicara, hitung hitung membantu Jisoo eonni dalam penyelidikan. Karena selama berhari hari anak ini hanya diam saja ketika ia ditanyakan.
"Apa anda ingat siapa keluarga anda ?"
"Atau anda ingat dari mana Anda berasal ? Katakanlah Lalisa, mana tahu aku bisa membantumu untuk bertemu dengan keluargamu lagi."
Lagi-lagi bibirnya bungkam, Lalisa selalu begitu, disaat kami menghujani dirinya dengan pertanyaan tentang dari mana asal usulnya.
Maka dia akan memilih diam tak bersuara. "Kau tak bisa memberi tahu Kami tentang dari mana asal usulmu ?"
Dia menoleh kearahku, malah mengalihakan pembicaraan kami. "Dari pada kau bertanya tentang dari mana asal usulku"
"Lebih baik kau mencari pembunuh yang telah menghabisi seorang wanita di Gudang besi rongsokan. Wanita yang menjadi korban menggunakan sepatu berwarna merah"
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH (JL EBOOK)
Gizem / GerilimPerang antara Kaum Malaikat dan Iblis telah berlangsung begitu lama. Lucifer, sebagai raja neraka terus menerus ingin menundukkan surga di kakinya. Ia adalah musuh bebuyutan Panglima Xavier, Pemimpin Malaikat penjaga Surga. Hingga sewaktu waktu, Luc...