Kisah Romantis [Sepanjang Sejarah Islam]

[Zaid bin Haritsah dan Ummu 'Aiman]

Melahirkan Mujahid
•••

Zaid, kita telah kenal. Beliau adalah anak angkat Rasul, yang usianya berbeda 20 tahun dari Rasulullah. Tadinya, adalah budak, lalu diangkat anak oleh Rasulullah.

Sementara Ummu Aiman (Barakah binti Tsa'labah) adalah ibu asuh Rasulullah. Beliau tadinya budak milik ayahanda Rasulullah di masa jahiliyyah, lalu diwariskan kepada Rasul. Oleh Rasul  juga dimerdekakan.

Zaid adalah bangsa Arab dari Bani Kalb. Sementara Ummu Aiman adalah perempuan dari Habasyah. Beliau adalah seorang negro. Di sinilah, kisah menariknya akan kita mulai.

Keduanya, sudah masuk Islam bahkan di waktu awal sekali. Saat umat Islam belum penuh hitungan jari tangan.

Tetapi, saat itu Ummu Aiman masih punya suami, namanya Ubaid. Dari Ubaid inilah lahir anak yang bernama Aiman. Lalu, ketiganya diarahkan untuk hijrah ke Habasyah oleh Rasulullah.

Sang suami, wafat di masa hijrah itu. Kita tak dapat catatan kapan persisnya. Tapi, kegundahan hati Ummu Aiman itu terlihat sekali oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam.

"Siapa yang mau menikahi wanita ahli surga, nikahilah Ummu Aiman ...." Sabda Rasul ini, begitu membekas di hati Zaid. Sejak awal, Zaid memang sudah memasang konsep bahwa menikah itu memang untuk menggapai surga.

Bagaimana perasaanmu kalau menika pasti dengan wanita ahli surga? Akan tetapi, saat itu tantangan Zaid amat berat : Usianya dan usia Ummu Aiman setidaknya berbeda 30 tahun. Ummu Aiman, juga seorang janda.

Saat itu, Islam masih sedikit. Orang masih anggap tak pantas orang Arab menikahi negro. Tapi Islam kita ini, menghapuskan kelas manusia itu.

Zaid, mantap menikahi Ummu Aiman! Lalu bagaimana pernikahan ini menjalankan tujuan dakwahnya? Setelah mereka menikah, tantangan dakwahnya tak hanya itu. Banyak sekali episode dakwah terberat Rasul, yang Zaid hadir di sana.

Salah satunya hijrah ke Thaif. Rasul hanya mengajak Zaid selama beberapa pekan. Di sana, Rasul mengajak penduduk Thaif masuk Islam. Apa yang terjadi? Rasul dan Zaid, dilempar batu bahkan sampai darah mereka membasahi sandalnya!

Alasan kenapa Ummu Aiman dijamin surga, terjawab sudah. Selain memang beliaulah pengasuh Rasul, tapi beliau juga mampu dampingi suami yang kecintaan dan amanahnya terhadap Rasul, amat besar.

Lalu, tibalah masa hijrah ke Madinah. Para suami berangkat sendiri untuk hijrah. Karena orang Quraisy hanya menyerang lelaki, tapi membiarkan kaum perempuan.

Ummu Aiman menjaga dua anaknya, Aiman dan Usamah. Saat itu usia Usamah, mungkin masih tiga tahun saja. Sampai di Madinah, prahara masih belum selesai. Ketika orang Yahudi melihat Usamah bin Zaid, mereka menyebarkan isu bahwa Usamah ini bukan anak Zaid, tapi anak zina dari Ummu Aiman.

Alasannya : Usamah berkulit hitam persis ibunya, sementara Zaid berkulit putih. Apa tujuan fitnahnya? "Lihat, di lingkungan keluarga Nabi banyak skandal seksual!"

Tapi, keluarga ini mampu hadapi itu. Suatu hari datang ahli genetika atau nasab ke Madinah. Dan ia pastikan bahwa Zaid dan Usamah adalah ayah dan anak kandung.

Kalau Zaid mau memanfaatkan statusnya sebagai anak angkat Rasul, bisa saja ia cari perempuan yang untuk ukuran orang, lebih cantik, putih, muda, perawan.

Tapi Zaid tidak mencari itu. Zaid mencari surga. Ummu Aiman pun tidak sebatas perempuan biasa.

Tangan beliaulah yang dipilih Allah gantikan tangan ibunda Nabi. Lalu, Aiman dan Usamah, berhasil diasuhnya menjadi dua dari banyak mujahid terhebat dalam Islam. Kurang mulia apa Ummu Aiman?

Lihatlah Ummu Aiman. Suaminya, Zaid, syahid sebagai panglima Islam. Anaknya, Aiman, juga syahid di Perang Hunain. Usamah? Menjadi panglima termuda dari kalangan sahabat!

Sumber :
risalah_amar