PART 1

4.7K 340 17
                                    

"Lo yakin nyembunyiin semuanya dari keluarga lo ji?"

Taehyung yang berada di samping lisa, "iya.. Yakin... Siapa sih keluarga gue yang peduli sama gue?" Jisoo yang memutar bola mata malas.

"Eomma sama adik lo ji... Mereka ga lo kasih tau?" Ucapan taeyong membuat jisoo terdiam menatap berkas miliknya yang berada di meja.

"Gue rasa mereka ga perlu tau, yong..." Jisoo menghela nafas berat, "gue mohon sama lo pada jangan ada yang bilang penyakit gue ini sama keluarga gue..." Jisoo menatap sedu para sahabatnya.

Kelima sahabat nya hanya menghela nafas lalu mengangguk, "oke tapi lo harus rutin berobat?" Seulgi yang merangkul jisoo.

"Gue mau lo sembuh dari penyakit lo..." Celetuk lisa membuat jisoo terdiam, "gue bakal berusaha sembuh lis.. " jisoo yang tersenyum tipis.

"Lo harus semangat dong.... Jan sedih gitu.. " wendy yang mengacak rambut jisoo.

"heh goblok sapa sih yang ga sedih kalau tiba tiba dia di diagnosis punya penyakit?" Taehyung menoyor wendy membuat mereka tertawa.

"Kasar lo tae... Pergi lo dari idup gue..." Wendy memegang dada nya dengan penuh drama.

"iwhhh geli gue anjir..." Lagi lagi mereka tertawa karena tingkah taehyung dan wendy.

"Jangan di pikirin kali ji... Gue yakin lo bisa sembuh kok.." Ucap seulgi yang melihat wendy dan taehyung kejar kejaran.

"tau nih... Lo harus sembuh... Ntar kalau lo sembuh gue beliin lo ayam se truk..." Ucapan taeyong membuat jisoo terkekeh.

"Janji lo ya?"

"Iyeee... Tapi lo harus sembuh..."

"Iyeee gue bakal berusaha..."

Jisoo menatap lekat berkas miliknya yang berisikan diagnosis penyakit yang ia alami, jisoo memejamkan sejenak matanya.

"Heh.. Lo berdua ye... Ikut gue... Hehehe..." Lisa yang ikut kejar kejaran sama taehyung dan wendy.

"aelah... Gue kira tuh anak ayam mau ngehentiin dua kunyuk itu..." Taeyong yang menepuk jidatnya.

√√√

Jisoo duduk di bangku taman belakang rumahnya, dia menatap lekat bulan yang menerangi malam nya.

Bulan di malam hari itu mengingatkan nya pada kakak lelakinya yang duluan di ambil Tuhan tiga tahun yang lalu, ia menghela nafas sembari menyandarkan kepalanya di sandaran.

"Ngapain lo di luar nyet?"

Jisoo melirik ke lisa yang mendekatinya, "gapapa... Gue cuman kangen kak jin aja..." Ucapan jisoo membuat lisa terdiam sejenak.

Dia dan para sahabatnya tau apa yang terjadi dengan jisoo, kak jin dan appanya. "Kira kira dia kangen gue juga ga ya lis?" Jisoo kembali menatap bulan tersebut.

"Kangen lah... Lo sama si jennie kan adik kesayangan dia..." Lisa tau kalau jisoo memiliki seorang adik yang seusia dengan dirinya. (Jisoo dan lisa ini beda setahun)

"Kalau misalnya gue ga sembuh dari penyakit gue gapapa kan lis?" Ucapan jisoo sukses membuat lisa menghadap ke arahnya.

"Lo ngomong apa sih anjir? Lo cape ya? Mending istirahat sana daripada ngomong yang ga jelas gini..besok kita terapi biar lo sembuh.." Lisa memegang kedua pundak jisoo yang menatap sedu dirinya.

"Gue... Gue mau sama kak jin aja lis... Ga ada yang sayang sama gue selain kak jin.." Jisoo yang menghela nafas.

"Ada ji ada... Gue sayang sama lo... Yang lain juga sayang sama lo.. Eomma lo sayang sama lo ji... Bahkan adik lo juga sayang sama lo Ji.." Lisa menaikkan kedua alisnya.

"Tapi appa gue ga sayang sama gue lis..." Ucapan jisoo membuat lisa kembali terdiam, "dia bahkan benci sama gue lis.." Sontak lisa langsung memeluk jisoo.

"Jangan di pikirin ji... Banyak yang sayang sama lo... Kita semua mau lo sembuh dari penyakit lo... " lisa mengelus punggung jisoo yang terdiam di dekapan nya.

"Dia bahkan ga pernah peduli lagi sama gue sejak kecelakaan kak jin itu lis..." Ucapan jisoo membuat lisa meremas kaos milik jisoo.

"Udah ji... Lo istirahat ok?" Lisa melonggarkan pelukan nya, "lo jangan pikirin yang lain dulu... Fokus ke diri lo ji... Lo harus semangat buat sembuh..." Ucapan lisa membuat jisoo tersenyum.

"Makasih lis..."

"Gue ga butuh makasih dari lo... Gue butuh lo sembuh dari penyakit lo..."

Jisoo terkekeh mendengar perkataan lisa, "iya gue bakal berusaha..." Jisoo yang mengangguk.

"Eh ada teletubbies di luar... Ngapain lo pada?"

Keduanya sontak melihat taeyong yang mendekati mereka, "lah belom tidur lo, yong?" Lisa yang menatap taeyong yang duduk di samping nya.

"Belom.. Ga bisa tidur gue... Lo pada ngapain di luar?" Taeyong bertanya balik pada mereka, "ini nih yong... Masa katanya dia mau nyusul kak jin.." Ucapan lisa membuat taeyong melotot.

"Heh kunyuk ayam... Jan ngadi ngadi ye lo.. Ga ada nyusul kak jin.. Enak aja lo mau ninggalin kita semua..gue gempar tuh mulut lo kalau ngomong kayak gitu.." Taeyong yang berdiri di depan jisoo sambil merepet membuat jisoo sedikit terkekeh.

Ia merasa bersyukur mempunyai para sahabat yang selalu ada di samping nya, keenam sahabat itu sudah menjalin persahabatan dari awal sekolah menengah pertama hingga sekarang.

"Iya iya engga... Gue bakal sembuh kok.." Jisoo yang tersenyum, "nah bagus... Awas lo ye... Gue gempar beneran mulut lo.." Taeyong yang kembali duduk di samping lisa.

"Lagian lo kenapa sih mau nyusul kak jin?" Taeyong yang menyirit, "cuman dia yang sayang sama gue, yong..." Ucapan jisoo kembali membuat taeyong berdiri didepannya.

"Heh kunyuk... Yang sayang sama lo ga kak jin aja... Gue sayang sama lo... Lilis sayang sama lo... Semua yang ada di sini sayang sama lo... Eomma sama adik lo juga sayang sama lo... Appa lo? Biarkan aja pria itu... Ga usah lo peduliin... Toh dia ga peduliin lo... Fokus aja sama kesembuhan lo...." Taeyong yang kembali merepet.

"Nah denger kata si boti noh ji..." Celetuk lisa membuat taeyong melotot sedangkan jisoo tertawa kecil, "boti boti.. Enak aja lo bilang gue boti..." Taeyong yang menatap tajam lisa.

"Kan gue ga salah njirr... Lo memang boti.."

"Lah... Iya juga ya..."

"Si geblek.."

"Hehehe... Udah la ji... Jan dipikirin.. Lo masih ada kita kita..." Taeyong yang menatap kembali jisoo.

"Thanks guys.. Gue beruntung punya lo pada...."

"Gue juga beruntung punya lo karena gue bisa kuras uang lo... Hehehe..." Lisa yang menyengir sedangkan taeyong dan jisoo memutar bola mata malas.

"Udah udah yok masuk... Dingin nih lama lama..."

"Yoksss..."

























VOTE WOI 🗿


My Naughty Ice Cube (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang