BAB 42

2K 197 17
                                    

"Hahhh... Cape gue.."

Joy yang duduk di karpet bulu bersama dengan tae dan jae, "lo berdua kenapa bisa di kejar orang gila dah?" Jae yang menaikkan sebelah alisnya.

"Gara Gara joy nih..." Joy yang mendengar perkataan Irene itu hanya menyengir.

"Emang dia ngapain?" Kini Lisa yang bertanya, "noh masa orang gila depan supermarket di ledeknya... Ya marah lah tuh orang gilanya..." Semua orang yang mendengar itu hanya menepuk jidatnya sambil menggeleng.

"Ga heran gue sama lo joy... Serius.." Rosé yang menggeleng, "hehehe... Gue kira tadi tuh orang gila nya ga ngejer mangkanya gue ledekin.." Joy yang menyengir.

"Memang cocok lo sama Wendy.." Ucap Lisa yang duduk bersandar, "sama sama cakep kan?" Wendy yang menaik turunkan kedua alisnya.

"Bukan.."

"Jadi?"

"Sama sama stress..." Serentak Lisa dan yong membuat wenjoy merengut sedangkan yang lain tertawa.

"Anjir lo berdua.."

Tak lama kuma datang bersama hank, "hankie.. Kemariii.." Irene yang memanggil hank membuat hank mendekatinya.

Sedangkan kuma mendekati tae, "oh iya tadi kamu belum jawab pertanyaan ku.. Itu anak anjingnya kamu beli kapan?" Lisa yang kembali bertanya.

"Aku ga beli.."

"Ga beli?"

"Engga..." Jennie yang menggeleng, "terus? Lo di kasih? Sama siapa?" Kini seulgi yang bertanya.

Jennie yang mendengar itu tersenyum, "jisoo.." Ucapan Jennie membuat mereka terkejut.

"Jisoo?" Yong menaikkan sebelah alisnya, "iya... Jisoo ngirim ini.. Anak anjing yang itu juga... Dari jisoo buat roje.." Jennie menunjuk hank yang berada di pangkuan Irene.

"Loh? Kok bisa?" Jk yang terheran heran, "bisa dongg... Apasih yang ga bisa  kalau pacar gue.." Rosé yang tersenyum miring.

"Pacaran kok ga komunikasi, mana ngilang lagi.. Pacaran tuh----

Bugh.

Sebuah bantal mendarat di muka Wendy membuat wendy terpental ke belakang "ngomong apa lo?" Rosé yang bersiap melempar bantal lagi ke Wendy.

"Ngga njir... Ampun ampun... Hehehe..."

Wendy yang menyengir, sedangkan rosé memutar bola mata malas. "Masih pada pacaran ya? Kenalin nih... Tunangan.." Yong dengan sombong menunjukkan cincinnya dan jae.

"Lo ga di ajak njir... Beda sirkel...syuh syuh.." Ucapan Wendy membuat mereka semua tertawa.

"By the way yong... Lo kan udah tiga bulan tuh tunangan sama jae... Lo nunggu apa lagi?" Joy menaikkan sebelah alisnya.

"Nunggu jisoo balik joy..."

¥¥¥

ini hari dimana girls circle, bro circle, jk dan jae graduate. Kampus tersebut terlihat ramai karena acara graduate itu.

"Akhirnya gue lulus dari kampus iniiii..." Lisa yang berkacak pinggang, "tapi sayangnya jisoo ga disini..." Seulgi yang merangkul lisa.

Bro circle yang mendengar itu terdiam sejenak, "kira kira dia udah sembuh belum ya?" Celetuk tae yang di rangkul wendy.

"Gue berharap dia sembuh total..." Wendy melihat mahasiswa berlalu lalang di sekitar mereka.

"Tapi setahun itu ga lama loh guys..." Seulgi melepaskan topi toga nya, "lo... Bener..." Yong yang mengangguk.

"Btw orang tua lo datang lis?" Yong melirik lisa yang menghela nafas, "mereka sibuk...ga bisa datang katanya.." Lisa yang menaikkan kedua alisnya.

"Appa... Lo tae?" Yong melirik tae, "appa gue lagi ada kerjaan di luar... Mungkin ga sempat..." Tae menggidik bahu.

"Lo gi? Eomma lo masih di luar negeri?" Tae yang kini bertanya pada seulgi, "heem... Masih di luar negeri... Agak sibuk..." Seulgi yang mengangguk.

"Dah yok yok... Ke tempat pacar pacar kita.." Ujar Lisa menaikan kedua alisnya.

"Yok lah yokk..."

¥¥¥

Rosé menjatuhkan tubuhnya di kasur empuk miliknya, Hank naik ketempat tidur membuat rosé menatap hank.

Hank menjilati pipi rosé membuat rosé tersenyum, "kamu merindukan ku ya?" Rosé mengelus kepala Hank.

Anak anjing itu membiar kan rosé mengelus ngelus dirinya, rosé sendiri melamun menatap anak anjing yang ada di depannya.

"Graduate tanpa jisoo ga enak loh Hank.." Gunggam rosé yang matanya sudah berkaca kaca.

"Padahal kita udah janji bakal graduate bareng..." Air mata sudah menggenang di mata cantik rosé.

Tak lama air mata itu jatuh tanpa permisi. Seakan peka, Hank menjilati p8pi rosé yang basah lalu menggonggong.

Hank berputar putar di depan rosé lalu kembali duduk menghadap rosé, "kamu tau hank? Setahun itu ga lama loh.." Rosé menghapus air matanya.

"Tapi aku yakin jisoo pasti kembali..."

¥¥¥

"Liat bintang nya banyak kie..."

Jk mengikuti kemana arah tangan tae menunjuk, "wahh iyaaa..." Jk yang melihat banyak sekali bintang.

"Cantik yaa.."

"Heemm sangat cantikkk..."

Keduanya terdiam dengan pikiran masing masing dan tetap menatap bintang yang bertaburan di malam yang cerah itu.

"Pacaran mulu nih dua orang..."

Keduanya menoleh ke samping melihat yong yang mendekati mereka, "lah belum tidur lo, yong?" Jk yang bertanya.

"Belum.. Ga ngantuk guee..."

Yong duduk di samping jk, "si jae?" Kini tae yang bertanya. "Di dalem main ps sama ugi wewen..." Jawab yong.

Sebelum tae berbicara, tiba tiba handphone nya berbunyi. "Bentar guys... Appa nelpon..." Tae yang pergi darisana.

Ia berdiri di depan pohon yang ada di depan mereka sembari mengangkat telepon appanya itu.

Kedua boti itu melihat tae yang masih sibuk menelpon appanya, "cepet nyusul lo.." Celetuk yong menyenggol lengan jk.

Ucapan yong membuat jk terkekeh sembari menggeleng, "nanti ah... Gue mau liat jisoo balik dulu..." Jk yang menaikkan kedua alisnya.

"Kalau misalnya dia ngelamar lo sekarang gimana?" Yong menaikkan sebelah alisnya, "gue bakal bilang sama dia... Tunggu jisoo balik aja..." Jk yang tersenyum membuat yong tersenyum.

Tak lama tae kembali mendekati yong dan jk, "napa lu?" Yong yang bertanya. "Dua hari lagi appa bakal balik ke sini... Katanya dia mau nemuin gue sama jk.. Mau kan?" Tae yang menatap jk.

"Apa mau ketemu aku?"

"Iya... Kamu mau?"

"Mau kokk.."































jangan lupa vote guys

My Naughty Ice Cube (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang