BAB 25

1.8K 186 31
                                    

Hari ini jahe menginap di rumah bro circle, jadi lah kini jaeyong sedang berada di kamar Yong.

"Bubu..."

"Hm? Iya sayang?"

Yong yang sedang membereskan tempat tidur itu berbalik dan sudah mendapati jae berada di depannya.

"Aku mau--"

"Aku tau.."

Jae yang mendengar itu tersenyum miring, Yong menarik jae sehingga jae jatuh ke kasur dan dia berada di atasnya.

Yong mencium bibir milik jae sehingga jae membalasnya dengan kedua tangannya yang sudah masuk ke celana belakang Yong.

Tangan Yong membuka kancing piyama milik jae sehingga abs jae sekarang terekspos di mata Yong.

"Mau langsung ke intinya?"

"Terserah kamu..."

Yong ngerasa kalau junior milik jae sudah menegang sempurna, keduanya melicuti pakaian masing masing sehingga keduanya sudah telanjang dada.

Kini Yong yang berada di bawah jae, ia menungging sembari memegang seprai kasur.

"Aku masukin sekarang ya?"

"Pelan.."

Jae memasukkan junior nya ke lubang belakang milik Yong sehingga Yong meremas kuat seprai kasur.

"Ahh... Ohhh.. Shh... J-jae... Nghh.."

Jae mulai bergerak di belakang Yong sambil mengigit bibir bawahnya, "ahhh... Shhh... Kamu... Enakhh.." Jae yang memegang pinggang Yong.

"Ngghh.. Ahh.. J-jaehh... Shhh.."

"Ahh.. Nghh.. Shit... Shhh..."

Lama kelamaan gerakan semakin cepat di buat jae membuat Yong semakin di mabuk kepayang.

"Ahh... Shhh...Nghh... Jehh.. P-pelanhh.."

"Tahan sayang... Sebentar lagi... Aku... Keluar..."

Seperti yang di bilang jae, tak lama kemudian cairan milik jae keluar sehingga ia berhenti bergerak.

√√√

Jae keluar kamar karena dia haus, ia baru saja membersihkan diri nya. Yong sendiri sudah tidur karena capek.

Di dapur ia mendapati jisoo yang duduk sendirian di bar dapur sembari membaca sebuah berkas.

"Lo belum tidur ji?"

Atensi jisoo menatap jae yang mendekatinya, "belum... Gue ga bisa tidur... Lo sendiri? Belum tidur?" Jisoo menutup berkas yang ia pegang.

"Gue haus..."

"Udah bersih lo?"

"Hah?" Jae yang bingung dengan perkataan jisoo, ia mengambil gelas lalu menuang air putih kedalamnya.

"Gue tau apa yang lo lakuin sama Yong.. Gue denger..." Ucapan jisoo membuat kedua telinga Jae memerah.

"Ah.. Ya sudah kok.."

Jae yang menggaruk telinganya yang merah, "ga usah malu lo... Semua orang pasti pernah.." Jisoo yang menaikkan kedua alis nya.

"Ah.. Hehehe..."

"Lo.. Baca apa?" Jae yang duduk di sebrang jisoo, "kondisi kesehatan gue..." Jisoo yang menjawab.

"Oh iya? Apa semakin membaik?"

Ucapan Jae membuat jisoo sedikit murung, "ji?" Jae menyirit menatap jisoo.

"Lo... Baca sendiri... Tapi jangan kasih tau teman teman gue..."

Jisoo menyerahkan berkas tadi ke Jae, Jae sendiri ragu membuka berkas tersebut. Ia perlahan membaca isi berkas itu.

"Ji... Ini... Bohong kan?"

"Engga... Itu...nyata..."

"Lo bakal sembuh kan? Kalau lo ga sembuh mereka gimana? Yong?"

Ucapan Jae membuat jisoo tersenyum tipis, "kalau misalnya gue ga sembuh... Jaga Yong ya Jae... Dia sendiri... Dia ga punya siapa siapa selain lo dan kita semua..." Ucapan jisoo di gelengi Jae.

"Lo jangan ngomong gitu ji... Lo bakal sembuh..."

"Gue bakal berusaha Jae.. Tapi... Kalau ga... Gue titip adek gue yang satu ya... Gue juga udah anggep lo kayak adek gue sendiri..."

"Ji.. Jangan ngomong gitu... Yakini diri lo kalau lo bisa sembuh..." Jae memegang pundak kiri jisoo.

"Gue.. Ragu...cuman tiga puluh dua persen upaya gue sembuh total.."

"Jangan ragu... Gue yakin lo sembuh..."

"..."

"Yakini diri lo ji... Kesembuhan lo di tunggu kita kita termasuk gue, ji..."

"Gue..."

"Yakin aja ji..."

"Masalahnya Jae... Penyakit gue ga ini aja..." Ucapan jisoo membuat Jae terdiam sejenak.

"M-maksud lo?"

Jisoo menghela nafas pelan sembari memejamkan matanya sejenak lalu kembali menatap Jae.

"Gue..."

"Katakan ji... Gue janji ga bakal ngasih tau yang lain.."

"Janji?"

"Ya.. Janji..."

"Gue abses hati Jae... Selain jantung gue ini,gue juga sakit abses hati... Gue belum oprasi karena abses hati gue kalau oprasi sekarang bisa buat gue mati mendadak..."

Jae benar benar bungkam di buat jisoo, "gue ga ngasih tau teman teman gue kalau gue ada abses hati juga karena gue takut... Mereka semakin khawatir sama gue.." Jisoo berbicara dengan sorot matanya yang mengandung kesedihan.

"Ji... Be.. Neran?"

"Gue ga pernah bohong sama ucapan gue, Jae.."

Keduanya terdiam dengan pikiran masing masing, "gue mohon jangan kasih tau teman teman gue dulu soal yang ini.." Celetuk jisoo membuat Jae menatapnya.

"Tapi berjanji lah harus sembuh total.."

"..."

"Lo bisa ji... Bisa... Yakini diri lo.."

"Gue tau lo bisa ji..." Jae yang menepuk nepuk bahu jisoo, "gue... Bakal berusaha..." Ucapan jisoo membuat Jae tersenyum.

"Bagus... Gue bakal nyemangatin lo.."

"Makasih Jae.."

"No problem... Istirahat lah sana..."

"Yaa..."






















Voteeeeeee voteeeeeee voteeeeeee

My Naughty Ice Cube (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang