Chapter 10 : Gue suka sama lo

4 4 0
                                    

Dan tanpa gue duga, dikafe tempat biasa kami kumpul, gue dan daniel bertemu dengan circle gue dulu,

"Waw siapa yang gue liat ini?" Ucap tasya melirik gue dan daniel yang baru datang

"Owww God, kayak nya gue kenal deh" sambung Steven

"Oh mantan ketua circle" ucap putri sambil tersenyum sinis kearah gue dan daniel

"Kalian lagi, kalian lagi berenti gangguin ren!" Ucap daniel lalu mengajak gue meninggalkan kafe itu

"Kenapa mantan ketua takut sama gue setelah masuk sekolah elit sudah jadi murid bener ya?" Ucap tasya yang tentu membuat gue marah

"Lo nggak usah ngejek-ngejek sekolah gue, setidaknya jauh lebih baik dari sekolah gue dulu" ucap gue sambil menghentakkan meja

"Ngapa lo, ngajak berantem?" Ucap justin yang tak terima pacarnya gue ganggu

"Oh tolong jangan berkelahi, kita udah gede, gimana kalo sedikit minuman?" Ucap tasya sambil tersenyum sinis

Minuman?! Yap minuman keras yang mereka maksud, gue mungkin dulu pernah coba tapi gue sudah meninggalkan itu semua bareng kenangan gue dulu disma itu

Mereka pergi lebih dahulu dan meninggalkan gue dan daniel di dalam kafe yang sudah mereka acak-acak

Tanpa gue sadari gue telah difoto seseorang dari luar kafe yang kebetulan lewat

Dengan cepat gue dan daniel menyusul mantan circle gue dulu dan mengiyakan ajakan mereka

------------------------

Ditempat yang sangat dilarang untuk seorang siswa, kami meminum beberapa minuman keras, hingga tak sadarkan diri.

Sebelum gue tidak sadarkan diri gue mendapat pesan dari rey, yang berisi foto gue dan daniel dikafe tadi dengan pesan "lucu lo ren", sontak membuat gue kelabakan kebingungan bagaimana menjelaskan semua nya ke rey.

Gue lalu meminum satu botol besar dan tidak sadarkan diri, gimna ngomongnya bangun sih bangun tapi nggak nyadar apa gue lakuin . ketika gue nggak sadarkan diri sekilas gue melihat daniel dan yang lainnya memang sengaja membuat gue tidak sadar dan mereka tertawa bebas.

Dengan jelas gue melihat dan mendengar mereka meninggalkan gue didepan rumah rey saat hujan deras, mereka meninggalkan gue didepan pintu dan mengetuk pintu rumah rey

"Sebentar" gue udah pasrah hanya berharap yang buka itu rey, dan dirumahnya nggak ada papanya, untungnya yang gue inginkan ternyata benar

"Ren?, Ren lo gpp? Ren?" Ucap rey terlihat sangat khawatir melihat gue basah kuyup dengan tak sadarkan diri, menyandar di pintu rumahnya

"Rey lo marah sama gue ya?, Gue tadi dipaksa sama mereka, trus daniel ninggalin gue rey, gue salah rey, gue - gue" belum sempat menyelesaikan bicara gue sudah tak sadarkan diri

"Ren??!" Rey semakin khawatir lalu menggendong gue masuk kedalam rumah, untungnya dirumahnya ada mama rey dia membantu gue mengeringkan pakaian

"Ma tolong" ucap rey sambil menggendong gue

"Ren?, Adaapa rey, kenapa ren kaya gini?" Ucap mama rey yang ikut khawatir

"Rey nggak tau ma" rey hanya menggeleng ia sangat pusing mengapa bisa terjadi seperti ini

Setelah berganti pakaian, mama rey membawa ren tidur di kamar rey. Dan mengambil minuman hangat untuk gue kalo gue  bangun nanti.

Dengan sangat hati-hati rey menyelimuti gue, gue bisa merasakan tapi nggak bisa berbicara dengan normal, karena efek minuman itu gue bicara tidak jelas.

Do you still remember? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang