Chapter 15 : Makasih Rey

5 4 0
                                    

"Yaudah kita istirahat dulu, doain aja moga ren baik-baik aja" rey akhirnya mengalah karena sebenarnya ia tidak ingin berhenti mencari ren namun ia juga merasa kasian dengan teman-temannya yang juga baru saja pulang dari latihan basket disekolah tadi

----------------------------------

Sesampainya di rumah, ortu rey sudah tidur untung saja rey menyimpan kunci cadangan sehingga ia bisa masuk. Rey segera ke kamar namun rey tetap tidak bisa tidur meskipun sudah ia coba sekeras mungkin karena rey masih memikirkan ren, jadi ia mencari koneksi tempat terakhir handphone ren menyala

Dengan cekatan ia mencari dan mengotak-atik komputernya dan setelah beberapa jam bergulat dengan komputernya ia berhasil menemukan tempat terakhir handphone ren menyala

"Akhirnya, ren tunggu gue" ucap rey lalu bergegas keluar untuk kembali mencari ren sendirian

Waktu menunjukkan pukul 4 pagi, ia mencari di keadaan yang masih gelap gulita. Dengan perlahan ia membawa motornya menjauh dari rumah sebelum ia menghidupkan motornya dan melaju secepat mungkin

Ren tiba dijalan yang tadi ia cek tempat terakhir handphone ren menyala. Ia kembali mengakses lokasi itu di handphone nya dan memastikan posisi nya saat ini

Dijalan ini tidak ada apa-apa, tak banyak rumah disini hanya satu sisi yang merupakan perumahan sedangkan sisi lainnya hutan. Sebenarnya jalan ini hanya jalan pintas didekat hutan yang memang sering digunakan untuk menghemat waktu para pengendara

"Ren lo dimana?" Ucap rey sambil menghidupkan senter di handphone nya

Saat tengah menyinari jalan menggunakan senter handphone nya, rey melihat sesuatu yang bersinar karena terkena pantulan cahaya senter

"Apa itu?" Rey langsung mengambil benda yang bersinar tadi

Ia melihatnya sekilas dan tau bahwa itu milik ren. Sebuah kalung berbentuk bulan berwarna perak dan sedikit kotor karna terjatuh di atas tanah hutan

"Ren!" Ucap rey lalu mengikuti arah gelang tadi jatuh

Ia memasuki hutan tanpa arah mencari keberadaan ren. Sedangkan ren masih didalam gudang diikat sendiri disana

Rey mengelilingi hutan itu berkali-kali namun masih belum menemukan ren sampai sekitar pukul setengah 6 pagi, terdengar beberapa suara motor yang mendekat, Rey bersembunyi di balik semak-semak sambil memperhatikan orang-orang yang datang

Rey sangat terkejut ketika ia melihat daniel diantara orang-orang tadi, ia hampir saja membuat suara untung saja mereka tidak memperhatikan rey yang bersembunyi di balik semak-semak

"Niel, tuh bocah mau diapain sih?" Tanya steven sambil menyingkirkan beberapa semak-semak yang menghalangi jalannya

"Tau, lo nanya mulu dah, sekali lagi lo nanya, abis lo!" Ancam Daniel yang mulai kesal dengan pertanyaan steven

"Ya lagian ngapain kita nyembunyiin bocah kayak ren, kagak guna"  ucapan steven sontak membuat ren terkejut

Rey yang bersembunyi ingin sekali muncul dan memukul mereka namun ia mengurungkan niatnya agar ia mendengar kan dulu percakapan mereka

"Dahlah biarin aja dia disini" ucap justin lalu mengeluarkan kunci pintu gudang yang sudah ada didekat mereka

Mereka masuk kedalam gudang itu tanpa menutup pintu. Rey yang tadi sedang bersembunyi segera keluar dan menelpon polisi, ia meminta polisi agar tidak terlalu berisik

"Kami akan datang sebentar lagi" ucap polisi dari telepon sebelum rey mematikan teleponnya

Rey segera mengendap-endap menuju ke gudang dan mengintip kejadian didalam

Do you still remember? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang