Chapter 4 : What? Bareng lo?

4 4 0
                                    

"Ren maksud lo dia??, Dia, Rey?" Tanya fella, dini, syifa bersamaan

"Iya, emang kenapa sih?" Tanya gue seperti tak tau apa apa

"Dia itu primadona kelas, lo nggak tau, semua siswa perempuan disekolah ini 90% ngefans banget sama rey, termasuk gue hehe, tapi serius guru aja pada suka sama dia, lo liat aja tampangnya yang tinggi dengan wajah cool dan tampan, pinter disegala macam mata pelajaran, pinter olahraga, pendiam tapi peduli sama temen, Bahkan temen-temen dia yang cowok pun memuji dia" terang fella panjang lebar yang mendapat anggukan dini dan syifa pertanda setuju dengan ucapan fella

"Oh itu" jawab gue santai lalu menoleh kearahnya yang tengah membaca buku di mejanya uang tak terlalu jauh dari meja gue

"Wait- tadi lo bilang dikasih tau sama dia semalam?" Tanya dini yang mengingat perkataan gue tadi

"Iya kenapa?" pandangan gue ke rey terganti mengarah ke dini

"Jadi maksudnya lo dapet pesan dari dia gitu?" Perkataan dini membuat kedua teman gue yang lain menoleh gue cepat

"Iya, kenapa sih?" Tanya gue yang semakin lama semakin bingung. Gue nggak ngerti njir

"Jadi lo ada nomor dia dong?" Tanya teman-teman gue penuh harapan

"Ada" jawab gue singkat yang tentu mengundang senyuman dari ketiga teman gue itu

Dalam hitungan detik, mereka mengucapkan kalimat yang sama bersamaan

"BAGI!" dengan nada yang sedikit tidak santai, membuat semua orang menoleh kearah kami

"Hah?!, Cuma itu doang heboh bener nih, tapi buat kalian bertiga aja" jawab gue sambil meraih handphone gue disaku rok gue

Dengan cepat ketiganya menyabotase handphone gue mencari nomor rey

Setelah mendapat apa yang mereka inginkan mereka kembali tenang, namun ada saja pertanyaan yang kembali terpikir kan oleh dini

"Wait- lo dapet nomornya dari mana?" Tanya dini yang kembali membuat sensasi kepo

"Aelah, gitu doang ditanya, gue juga nggak tau, dia duluan yang dapet nomor gue, katanya dari nyokap gue" jelas gue sambil menarik nafas dalam-dalam,''sensi amat fansnya rey" batin gue

"Eh ketemu ama nyokap lo, apa lagi ini?" Tanya syifa yang sedari tadi hanya menyimak

"Mana gue tau, gue balik dari WC kemarin udah ada rey disamping nyokap gue, nyokap gue juga nggak bilang apa-apa" jelas gue sedikit kesal, karena pertanyaan yang tak habis-habisnya

"Udah ah, gue kayak diwawancara tau nggak, capek gue" ucap gue lalu meletakkan kepala gue diatas meja

"Oh ya sorry, lagian lo punya cerita seru banget, jangan-jangan kalian dijodohin kali ya" ucapan syifa membuat semua teman gue tertawa

"Ihh lo ya, gue dapet nomornya aja, kalo fansnya tau aja pasti udah ngereok, apa lagi gue pacaran ama dia kali, mati gue" ucap gue sambil masih meletakkan kepala diatas meja namun mata gue tertuju kepada seseorang yang masih tenagh fokus pada bukunya

"Ya nggak mungkin kan?"

------- pulang sekolah -------

"Tegak!" Ucap rey selaku ketua kelas

"Terimakasih pak" sahut seluruh siswa kelas 11A.

Setelah guru terakhir keluar, para murid siap siap untuk pulang kerumah masing-masing. Saat gue sedang merapikan buku, ada seseorang yang mendatangi tempat gue

"Ren, ikut gue cepet" ucap seseorang itu yang ternyata adalah Rey sambil menarik tangan gue

"Eh bentar kali" dengan cepat gue memasukkan asal beberapa buku dan mengangkat nya sebelum benar-benar ditarik oleh rey.

Do you still remember? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang