SEVEN SINNERS (On Hold)

CHAPTER 2.1 - There's Something Wrong about Love

PARENTAL ADVISORY ADVICED <13. MEDIUM EXPLICIT CONTENTS.

----------

Namaku Lucas. Rivera terakhir yang bertahan di bumi. Mereka menyebutku seorang titisan malaikat, sebenarnya… itu hanyalah omong kosong.

Terkutuklah darah iblis yang mengaliri tubuhku!

Wajah dan tubuh ini kugunakan untuk menarik mangsa, gadis-gadis, untuk memuaskan nafsuku yang meledak tak terkendali akibat Asmodeus sendiri yang merasuki tubuh dan pikiranku.

Aku selalu kehausan, rasa haus yang tak bisa dihilangkan dengan meneguk sebotol air.

Aku menginginkan tubuh perempuan.

Aku menginginkan kenikmatan tertinggi duniawi yang hanya bisa diraih melalui seks.

Aku tidak berbohong, saat gadis polos itu bertanya dengan meremehkan tentang pil tidur yang tak pernah satu kalipun kugunakan untuk membuat gadis-gadis tak sadarkan diri, supaya aku bisa tidur dengan mereka.

Itu hal yang tidak perlu.

Mereka memohon padaku.

Lucu sekali fakta bahwa betapa bukan lagi lebah yang tertarik kepada bunga, melainkan bunga lah yang terang-terangan berpenampilan menggoda supaya bisa menggoda lebah datang padanya.

Aku ini binatang.

Bukan dalam bentuk fisik, tapi aku primitif dalam bentuk pemikiran. Pikiranku sederhana, tujuanku terhidang begitu saja di meja setiap kali aku datang.

Wajahku tampan, berada pada bentuk yang pas untuk tak disebut terlalu maskulin, sedangkan tubuhku sempurna berkat latihan-latihanku sebagai seorang quarterback.

Keluarga?

Ibuku dirawat di sebuah rumah sakit jiwa yang jauh dari kota. Aku tak mau menemuinya lagi kecuali dia sudah mati dan peti matinya diturunkan ke dalam peristirahatan terakhirnya.

Ayahku pergi saat usiaku lima tahun, aku bahkan tak lagi mengingat seperti apa wajahnya. Pria sialan! Aku akan membunuhnya begitu aku menemukannya.

Dialah yang telah mengirimku untuk tinggal sendirian dengan wanita rendahan yang memintaku memanggil dirinya sebagai Ibu sementara kegiatan favoritnya adalah memastikan aku mati pada saat-saat berikutnya, ketika dia sendiri bersenang-senang dengan kekasih-kekasihnya yang berganti-ganti setiap malam.

Hal pertama yang kulakukan begitu aku memperoleh hakku adalah mengirim perempuan iblis itu ke rumah sakit jiwa.

Perempuan, mereka hanya perlu dinikmati dan digunakan saat diperlukan, lalu buang saja kemudian, seperti kondom sekali pakai.

Aku memuja kenikmatan, bukan mereka yang memberikannya padaku.

Namaku Lucas Rivera… dan aku adalah seorang bajingan.

***

Ada yang salah dengan cinta.

Dan caranya berbicara.

“Would you love me, Luke?” gadis itu bertanya, jemari feminim menyusuri kulit lehernya, membelainya dengan kelembutan.

Ia memejamkan mata dan mengijinkan iblisnya menikmati setiap sentimeter jejak yang ditinggalkan oleh jemari itu pada kulitnya.

Luke menundukkan wajahnya agar mampu menatap wajah si gadis yang meringkuk nyaman dalam pelukannya. “Tonight? Sure. Why did you ask that?” keningnya berkerut. “It’s a strange question, especially when it came from you,”