9.

32 3 0
                                    

Tangan Yn seketika berhenti mendengar pertanyaan In Soo. Jantungnya berdegup kencang mempertanyakan pertanyaan sahabatnya pada dirinya sendiri. Disisi lain, In Soo hanya sedang mengulur waktu, dia juga gelisah dengan masalahnya sendiri.

Ponsel In Soo bergetar sebentar. Sebuah pesan masuk membuat dirinya makin kelimpungan. Jaehyun memintanya untuk menjaga Yn tetap ditempat. In Soo menggigit bibirnya cemas. Malam ini telah dia telah dijanjikan sebuah malam panas oleh Jaehyun.

In Soo tak bisa bilang tidak jika berurusan dengan pria tampan itu. Tatapan mata elang Jaehyun mampu membuat vagina In Soo berdenyut. Apa lagi, sentuhannya yang pasti membuat In Soo bertekuk lutut. Semuanya akan lepas kendali jika Yn tak sampai pada Jaehyun malam ini.

"Yn-ah."

"Weo?" Yn menatap bingung.

"Aku hamil anak Jaehyun." Mata In Soo terpejam. Degup jantungnya makin meningkat.

"Hyeee?!" Yn spontan berteriak.

"Yn-ah mian, aku harus berbohong." Teriak In Soo dalam hatinya.

"Jaehyun...boss? Kau yakin?" Yn panik.

"Eoh, aku mendapatkan semua kemewahan darinya. Kau tau akan aku ingin kaya? Aku mencintainya sepenuh hati, bukan hanya karena dia tampan dan kaya. Kau percaya aku akan?" In Soo mengguncang lengan Yn meminta dukungan.

"Eomma tau soal ini?"

"Belum, aku baru mengetahuinya pagi ini. Jaehyun juga belum ku beritahu." Tangan In Soo meremas setir gelisah.

"Aku senang eomma akan punya cucu, lahir kan dia Soo-ah." In Soo menoleh tegas dengan derai air mata tak percaya.

Hatinya teriris perih melihat sahabatnya malah mendukung. Saat ini sebenarnya bukan momentum yang pas untuknya berbohong tentang kehamilan. Hanya hal itu lah yang bisa membuat Yn bicara panjang dan lebar melupakan keinginan untuk kembali ke mansion.

Benar saja, sisi sensitif dan iba Yn digunakan In Soo untuk tujuan lain. Wanita itu benar-benar mengenal Yn luar dalam. Masalah sensitif seperti ini bisa membuat Yn sendu dan melupakan hal lainnya. Itu yang menjadi jalan ninja In Soo menahan Yn lebih lama diarea parkiran.

"Aku akan mendukung mu. Aku akan menyayangi anak mu seperti anak ku juga. Jangan gugurkan, ya?" Yn menyentuh lengan In Soo yang bergetar menahan tangis sesal membohongi sahabatnya.

Terdengar derit mobil yang terburu-buru berbelok dengan lampu menyorot ke arah lot parkir mobil In Soo. Wanita itu tak berpikir dua kali untuk tancap gas bergegas pergi. Mobilnya melewati dua sedan lain yang masuk area parkir itu juga.

Yn kebingungan dengan sikap terburu-buru sahabatnya. Yn jug bingung dengan dua mobil beriringan masuk dengan sangat cepat. Dia akhirnya sadar bahwa ada yang tidak beres.

"Siapa mereka? Kau mengenal mereka? Apa yang terjadi Soo-ah?"

"Aku akan mengantarmu pada SeokJin. Kau aman disana." In Soo makin tancap gas.

"In Soo! Apa yang terjadi?" Yn mendesak.

"Maafkan aku, Yn. Aku akan antar kau ke tempat paling aman." Kata In Soo dengan tegas.

Dibelakang dua mobil mengejar mereka. Lalu lalang jalanan siang itu cukup ramai. In Soo berusaha menghindar dengan cukup gesit. Yn makin heran mengapa In Soo tau arah ke mansion SeokJin padahal dirinya belum memberikan alamat.

Mobil dibelakang mereka makin mendekat. In Soo berusaha sebisa mungkin menghindar dengan menyelip diantara mobil-mobil lain. Hingga sebuah truk besar memberikan kesempatan bagi mobil In Soo untuk bisa lolos.

The CEO, Mafia And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang