1.

194 7 0
                                    

Seorang gadis berjalan pulang dengan langkah gontai. Mulutnya sedang menyesap es krim rasa mangga kesukaannya. Pikirannya kacau, Minggu depan adalah jatuh tempo pembayaran kamar kost. Jangankan uang untuk membayar kost, uang untuk makan malam ini saja tak ada.

Kakinya terus melangkah menuju tempatnya tinggal. Namun, tiba-tiba. Ciiiiiiitttt!!!! Bunyi derit membuatnya sadar seketika. Es krim di mulutnya jatuh begitu saja. Wajahnya menjadi pucat, dia berdiri sambil mengangkat kedua tangannya melindungi wajah.

"Hya!! Gadis bodoh! Apa kau buta?" Seorang pria melongok dari jendela mobil yang hampir menabraknya.

"Kau yang bodoh! Apa kau tak melihat jika tandanya sudah berubah?" Balas gadis itu tanpa takut.

Semua orang di sana menatap kesal pada pengemudi yang lalai itu. Tak ada yang terluka dan rugi pada peristiwa itu. Gadis itu meneruskan perjalanannya. Tanpa dia tau jika ada seseorang yang memperhatikannya sejak tadi.

Pria itu bahkan berlari sekencang yang bisa untuk berusaha menyelamatkan gadis itu. Tapi semesta punya ceritanya sendiri. Wajah pria itu tersenyum melihat keberanian gadis yang meneriaki pengemudi serampangan itu.

Pria itu terus berjalan dibelakang gadis yang tak menyadarinya. Degan jarak yang tetap dijaga, seperti ingin tak diketahui bahwa pria itu tetap membuntutinya. Sepanjang jalan, pria itu terus menebak apa yang sedang terjadi pada gadis yang berbaju santai itu.

Dia menyeret langkahnya seperti sedang memikirkan masalah pelik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia menyeret langkahnya seperti sedang memikirkan masalah pelik. Gayanya yang sesekali berhenti seperti sedang berpikir keras membuat pria di belakangnya terkekeh perlahan. Menurutnya gadis itu imut.

Pria itu berhenti di sebelah tiang reklame, dengan tetap memandang pada gadis yang dikaguminya. Dia tau jika gadisnya akan berbelok menuju apartemennya. Sebuah gedung tinggi yang terlihat kusam hingga punya kesan murah dan rapuh.

5 tahun kemudian....

"Nona yn." Gadis yang dipanggil namanya menuju ke resepsionis.

"Maaf anda kurang beruntung, mungkin lain kali."

"Aku bahkan belum diwawancarai? Apakah ini tandanya berkas ku ada yang kurang?" Tanya yn gemas dan kecewa.

"Maafkan saya, nona."

"Tolonglah, aku sudah sering kali di tolak. Tapi sepertinya kali ini kalian melakukan kesalahan. Aku belum diwawancara." Yn mengeluarkan kekesalannya.

Dia bahkan masih selalu terlilit pembayaran apartemen sewanya. Masalahnya sejak 5 tahun lalu selalu sama. Uang! Dia tak punya cukup uang. Mendapatkan pekerjaan adalah impiannya. Seharian ini diapun baru makan mie instan saja pagi tadi. Bukan berhemat, itu karena dia tak punya uang.

Moon Heritage, adalah pusat perbelanjaan terbesar yang baru saja menolaknya tanpa wawancara. Yn masih berteriak-teriak meminta penjelasan. Hingga mengundang perhatian semua orang. Area perkantoran mereka berada di dua lantai teratas, lantai 19 dan 20.

The CEO, Mafia And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang