chapter 1

291 71 151
                                    

⚠Warning!
Typo Bertebaran ⚠

Happy Reading!!

***

   Malam yang sedikit mendung, penuh kesunyian namun sangat menenangkan.

Di sebuah kamar yang dominan berwarna pink, terdapat seorang gadis cantik yang sedang terlelap dalam tidurnya.

Brakkk...!!!

Suara dobrakan pintu yang kuat, m membuat sosok gadis yang sedang berada di dalam mimpi kian membuka mata.

"Bangun kamu!" seru wanita dengan suara yang melengkingnya.

"Kenapa bu?" tanya gadis itu lemah.

"Enak banget kamu tidur. kamu apain Dita sampai tangan nya ada memar?"

Namun yang ditanya hanya Diam, seakan tak tau harus berbicara apa.

"Jawab! Jangan diem aja kamu!" bentak wanita itu.

"Aku nggak ngapa-ngapain dia bu, malahan dia yang ngedorong Aku,"

"Halah mana mungkin Dita kayak gitu,"

Lagi dan lagi, gadis itu hanya diam. rasa nya percuma dia berbicara, wanita di depannya ini tak akan mendengarkan nya.

Bagaimana bisa Aku mengakui kesalahan, yang tak pernah aku lakuin?

Badannya juga terasa remuk akibat didorong oleh saudara tirinya. Saudara tiri? Ya benar saudara tiri! begitupun dengan wanita didepan nya ini juga ibu tirinya.

Dia hanya ingin beristirahat sejenak untuk menghilangkan Penat karna selesai beres-beres dan juga karna didorong oleh saudari tiri nya disekolah.

"Ck, kamu sangat menyusahkan, saya akan bilang ke ayah mu untuk mengirimu kepada nenek mu yang tua itu, sekalian nggak usah pulang lagi kamu!" setelah mengucapkan itu, wanita tadi langsung keluar dari kamar itu.

Dengan menatap kosong kearah pintu. semakin lama, sosok ibu tiri nya kian semakin menghilang dari balik pintu. seribu pertanyaan saling menyerang di kepalanya.

***

   Disisi lain, Dua sosok remaja laki-laki sedang duduk di salah satu kursi taman yang sepi. Di mana salah satu remaja tampak sengaja menutup mata dibawah langit yang kini menghitam.

"Kenapa lagi?" tanya remaja sembari mengeluarkan handphone dari saku celana nya.

"Tidak,"

"Mau berapa lama lagi lo nyembunyiin masalah ke gw?"

"Gw nggak punya masalah,"

"Huft, bukannya lo selalu bilang gitu?"

Tapi yang ditanya hanya diam dengan mata yang masih tertutup. Seakan sangat menikmati kesunyian yang menenangkan untuk nya.

"Mereka berantem," jawab dia pada akhirnya.

"Dan Lo yang jadi sasaran mereka?"

Namun, tak ada satu pun jawaban lagi yang keluar dari remaja itu.

"Tenangin dulu pikiran lo, kontrol diri lo," Pria itu menatap handphone nya lagi sekilas. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.30.

"Malam ini tidur di apartment lagi?"lanjutnya.

"Mungkin iya,"

"Yaudah, gw sama alex juga kesana entar,"

"Hm"

***

Assalamu'alaikum, gimana kabarnya? Baik kan?

Segini dulu ya, Next part!!

Cahaya RedupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang