chapter 3

122 83 163
                                    

"Kehangatan keluarga? Dalam hidupku, bahkan aku tak pernah merasakan itu,"
~Arkasa Afrantara~

***

  Mempunyai kedua orang tua yang lengkap, memiliki paras yang tampan Dan cantik, tidak bisa menjamin kehidupan seseorang.

Sama hal nya dengan seorang remaja yang berada dikelas ini, menyaksikan berbagai macam kegiatan teman kelas nya.

"Woi ka, kantin yok laper gw," ajak kefri, bersama seorang remaja berseragam yang sama dengan mereka.

"Kali ini biar gw yang neraktir kalian," sahut Alex dengan wajah songongnya.

"Tumben-tumbenan ni seorang Alex neraktir kita," ledek kefri.

"Lah, padahal gw sering neraktir kalian,"

"Sok-sok an lo, utang sama Mbak Lala aja belum lu bayar,"

"Nggak seru lo ah, buka aib Alex yang ganteng ini," ucap Alex mendramadis.

"Drama lo,"

Sedangkan remaja yang tadinya diajak kekantin itu, memutar bola katanya malas menyaksikan drama temannya itu, lalu berlalu ke kantin.

"Oii ka tungguin," kompak Alex Dan kafri.

"Lu si, ditinggal kan kita," ucap kafri lalu menyusul kekantin.

"Lah? Kok gw?" tanya Alex sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Woii tunggu oii," teriak Alex menyusul mereka berdua, saat sudah menyadari bahwa dia ditinggal sendirian.

Suasana riuh dikantin Karna banyak penghuni yang berada disana, Alex datang mengahampiri kedua temannya itu. "Tega lo berdua ninggalin gw," ucap Alex.

"Lo lelet, kayak biasanya kan ini?" tanya kafri, Dan di anggukan oleh mereka tanda setuju.

"Mbak Lala, Pesen kayak biasa ya," teriak kafri, saat melihat mbak lala selaku penjual dikantin sekolah itu berada tak jauh dibelakangnya, teriakan nya juga mampu membuat banyak pasang mata menatap kearah mereka.

"Woii jangan teriak-teriak napa, yang tadinya orang nggak budeg sekarang jadi budeg, gara-gara teriakan lo yang cempreng itu," ketus Alex.

"Hehe, bukannya lo emang udah budeg ya?," canda kafri.

"Enak aja lo, masa gw ganteng ini lo bilang budeg,"

"Iyaiin aja nggak sih? Begonya juga tetap, apa hubungannya coba genteng sama budeg? "

Tak lama kemudia, terlihat Perempuan yang dipanggil Mbak Lala itu Menghampiri mereka, dengan Makanan ditangannya.

"Nih pesenan kalian," ucap Mbak Lala.

"Wahh makasih, makin cantik aja mbak," goda Alex.

Mbak lala yang mendengar itu hanya tersenyum, bukan hanya sekali Alex begitu, dia juga cukup dengan dengan tiga bersahabat ini.

"Eh Lex bini lo di rumah ngamuk entar," ucap kafri.

"Bini apaan, orang gw jomblo gini," ketus Alex.

kefri yang mendengar itu memutar bola matanya. "Iya jomblo, sangking jomblo nya ayam tetangga pun masih lu embet, hahaha," ledek kafri.

"Kafri sialan,"

Namun walaupun kesal, Alex tetap ikut tertawa yang diikuti oleh Mbak Lala, sedangkan Arkasa hanya tersenyum tipis.

"Udah-udah mbak Mau lanjut lagi, pesenan siswa lain banyak noh," pamit mbak lala sambil berlalu.

"Semangat mbak cantik," kompak Alex Dan kafri.
Yang Diacungkan jempol oleh mbak lala.

Cahaya RedupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang