•DELAPAN•

41 21 5
                                    

Hai, hai ges 👯

Yeaay akhirnya bisa up lagii

Ambil posisi ternyaman selagi baca yaa

Jangan lupa tinggalkan jejak disetiap babnya😇

HAPPY READING
_________________________________

08. Pertemuan tak terduga

"Semesta hanya bisa mempertemukan, bukan menyatukan"





Terik matahari siang itu hampir tak tertahankan saat Amanda menaiki tangga tangga rumahnya. Kepala gadis itu terasa berdenyut saking panasnya udara siang ini. Ia membuka pintu kamarnya, mencopot sepatunya, lalu melempar asal tasnya.

Masih dengan seragam yang melekat di tubuhnya, Amanda langsung merebahkan diri di atas lantai tanpa dialasi apapun. Tak lupa ia juga menyalakan pendingin ruangan.

Setelah dirasa penatnya berkurang, Amanda segera mengganti bajunya. Gadis itu tampak santai dengan kaus oblong berwarna putih dan celana jeans selutut.  Tak lupa ia mencempol asal rambutnya.

Ia turun menuju halaman depan dengan beberapa botol yogurt dingin di tangannya. Matahari masih berada di posisinya, hanya bergerak sedikit dari posisi yang tadi. Hari ini adalah hari yang indah, matahari bersinar terang dengan cahayanya yang menyilaukan mata. Hamparan asap putih tidak terlihat sedikit pun. Benar benar cerah.

Amanda meletakan yogurt itu di atas gazebo kecil di tengah rumput rumput yang sedang menari dengan lincahnya karna tersapu lembut oleh angin. Sambil bersenandung kecil, ia bergerak menghampiri keran air di samping rumahnya.

Amanda mengambil selang air dan mulai menyirami bunga bunga cantik yang ia tanam sendiri bersama mendiang mamanya. Ada perasaan aneh saat ia melakukan rutinitas wajibnya ini. Gadis itu merasa ada di samping wanita yang telah melahirkannya ke dunia, ia merasakan kehangatannya lagi.

Brakkkk.....

Amanda refleks membanting selang ditangannya saat mendengar suara keras dari balik pagar rumahnya. Ia segera berlari keluar. Dilihatnya seorang gadis yang tengah duduk ditengah aspal jalanan. Helm di kepalanya sudah terpental jauh. Tubuhnya bahkan masih tertimpa motor.

"Kakak ga papa, ada yang luka?" Tanya Amanda sambil membantu gadis itu mengangkat motornya.

"Nggak papa, cuma cedera dikit di kaki sama jidat," balas gadis itu sambil tersenyum.

Tak lama kemudian bi Ami datang sambil berlari. Sambil bertumpu pada lutut dengan nafas yang ter-engah engah, wanita itu membuka mulutnya  "Ya Allah neng, neng au ga papa kan?"

"Ga papa bu, ini ada kakak yang abis kecelakaan. Ibu tolong bawain motornya ke dalem ya, biar aku yang bawa kakak ini," kata Amanda yang langsung di beri anggukan oleh Bi Ami.

Setelah sampai di ruang tamu, Amanda segera mengambil kain yang telah di basahi air. Kemudian membersihkan luka itu dengan kain dengan sangat hati hati. Ia memberikan sedikit obat merah, lalu menempelkan plester pada luka luka itu.

"Makasih banyak ya, udah nolongin. Btw lo adek sepupunya Rida ya? Inget gue nggak, yang waktu itu di cafe lho,"

Amanda menautkan kedua alisnya kebingungan. Ia mencoba mengingat ingat sesuatu.

"Oh iya, temennya kak Rida ya. Em siapa namanya.. Bella?" balas Amanda antusias

"Nah iya astaga. Au ya? Pantesan kayak nggak asing gitu"

AthallaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang