___WAITING FOR A CHANGE___
By: InsideTNL
Genre: Novel Non Fiksi
Description: disalin dari jurnal harian
Author: TNL
"Perjalanan yang melelahkan masih teramat panjang.
Masih banyak waktu yang tersisa.
Keyakinan diri kembali dipertanyakan.
Apakah hingga saat ini masih dengan setia menunggu datangnya perubahan?"Part: 05
_______
Juli-31-2020
Lututku sakit sekali.
Bergerak sedikit saja terasa sangat perih.
Moodku juga sangat buruk karna aku kesulitan bergerak.
Aku biasa membereskan rumah sejak dini hari.
Dan saat aku tak bisa melakukannya dengan benar, aku menjadi marah.
Untuk beberapa hari kedepan, aku mungkin masih akan kesulitan mengerjakan pekerjaan sehari-hariku.
Luka lecet ditelapak tangan kiriku juga terasa mengganggu.
Akan terasa perih saat terkena air.
Aku tak pernah menyangka akan terjatuh dari motor bahkan saat aku hanya di bonceng.
Lututku masih sangat perih sekarang.
Aku juga tidak bisa minum antibiotik karna kondisi gerd ku.Hari raya menjadi semakin hambar bagiku.
Karna Gerdku masih kambuh,
Aku tidak bisa makan apa-apa selain makananku sehari-hari.
Dan sekarang aku juga cedera.
Memang merepotkan, tapi semua sudah terjadi.
Aku bersyukur lukanya tidak terlalu parah.
Aku mungkin akan duduk saja sepanjang hari.
Berharap rasa perihnya akan mereda.
Badanku menjadi kaku dan aku sedikit pincang saat berjalan.
Menyedihkan sekali...Orang-orang memaknai hari raya sebagai hari berkumpul bersama keluarga dan makan bersama.
Tapi aku melalui hari raya dengan hanya berdiam diri di kamar tanpa makan apapun.
Sudah tiga tahun lamanya aku tak lagi bisa makan nasi kuning buatan ibu.
Tahun ini satu-satunya yang kunikmati adalah rasa sakit.
Tapi aku baik-baik saja.
Aku lega karna aku dan shinji selamat dan terhindar dari cedera yang serius.
Aku sungguh bersyukur pada tuhan karna selalu melindungiku setiap saat.
Aku mungkin akan sulit melupakan semua ini.
Dan ku harap aku tidak akan trauma.Lututku perih sekali.
Aku hampir tak bisa bertumpu pada kaki kiriku.
Sekitaran lukanya mulai mengkerut dan membuat kakiku menjadi kaku.
Keseimbangan otot tubuhku juga terganggu dan membuatku merasakan sakit di beberapa bagian.
Aktifitasku seharian ini sangat terganggu.
Aku juga kesulitan saat sholat.
Aku hanya bisa sholat dalam posisi duduk.
Rasa sakitnya benar-benar baru kurasakan sekarang.
Entah perlu berapa hari lagi bagiku agar bisa pulih.
Yang jelas, sekarang aku makin bergantung pada ibu.
Jalanku sangat lambat.
Aku nyaris tak bisa bertumpu pada kaki kiriku karna lututku terasa sangat perih.
Semoga malam ini aku bisa tidur nyenyak.
Dan semoga tidak ada serangan gerd juga.
Mungkin aku harus tidur lebih awal malam ini
Karna aku sudah agak mengantuk sekarang.
Mungkin aku terlalu lelah setelah seharian ini harus berjalan dengan terpincang-pincang.
Semoga besok, luka dilututku sudah mulai membaik.______
Agustus-01-2020
Aku baru merasakannya pagi ini.
Badanku sakit semua dan juga terasa lemas.
Aku capek dan mengantuk.
Rasanya aku jadi ingin tidur saja.
Lututku yang terluka membuat gerakanku serba salah.
Bergerak sedikit saja terasa sakit.
Perlu berapa lama bagiku untuk sembuh?
Musibah memang datang tanpa di duga.
Lalu kejadiannya juga berlangsung dalam sekejap.
Namun perlu waktu yang cukup lama bagiku untuk menyebuhkan lukanya.
Hanya perlu waktu kurang dari 15 detik untuk membuat lututku terluka.
Lalu mungkin perlu lebih dari 15 hari bagi tubuhku untuk memperbaiki jaringan yang rusak di lutut kiriku itu.
Ini membuatku sadar, musibah dapat menimpa siapa saja.
Aku tak bisa membayangkan bagaimana sakitnya korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka parah.
Patah tulang, cedera serius, bahkan kehilangan nyawa.
Betapa itu sangatlah menakutkan untukku.
Semoga ini menjadi yang terakhir untukku dan shinji.
Semoga tidak akan pernah ada musibah seperti itu lagi dikemudian hari.
Semoga tuhan selalu melindungi kami dari segala bahaya dan juga penyakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For A Change
RandomIni tentang diriku. Tentang aku. Tentang ceritaku. Tentang marahku, kesepianku, kecewaku. Juga tentang sedih, hampa, dan kebingungan yang membuatku nyaris kehilangan arah. Ini kisahku... hanya deretan kalimat yang berasal dari buku harian yang menja...