1

1.1K 137 8
                                    



Seorang pria manis sedang mengikuti seseorang yang berjalan di depannya, orang itu yang akan mengantarnya ke kamar asramanya yang baru.

Pria manis itu murid pindahan, dia pindah sekolah bukan karena di buli atau semacamnya, siapapun tidak akan tega membuli atau menyakiti sosok manis ini. Sekali melihatnya tersenyum kalian akan terjebak dalam pesonanya yang luar biasa.

Sekolah barunya mempunyai asrama khusus untuk murid-muridnya dan tentu saja asrama murid laki-laki dan perempuan terpisah jauh. Sangat mustahil kalau di jadikan satu, nanti yang ada sosok manis ini tidak bisa tidur karena mendengar suara desahan erotis setiap malamnya.

"Ini kunci kamarmu, aku harap kau betah dengan sekolah barumu." Ucap si pengurus asrama sambil memberikan kunci pada si manis.

Pria manis itu mengambil kuncinya dengan tersenyum, "terima kasih." Balasnya.

Alasan satu-satunya dia pindah sekolah karena ingin mandiri, jauh dari orang tua akan membuatnya menjadi lebih dewasa. Dewasa bukan berarti hidup bebas.

Zhang Hao nama dari pria manis itu membuka pintu kamarnya, dan kamar asramanya ini tidak terlalu luas, hanya ada dua ruang kamar tidur, ruang tengah dan dapur yang menjadi satu dan satu kamar mandi. Meskipun tidak terlalu luas tapi sepertinya Zhang Hao akan betah karena dia punya kamar sendiri.

"Tidak terlalu buruk," ucap Zhang Hao sambil melihat-lihat kamar asramanya.

Zhang Hao melihat dua pintu yang bersebelahan.

"Apa itu kamarnya?"

Zhang Hao sangat berharap mendapatkan roommate' yang tidak berisik dan bersih, Zhang Hao tidak bisa tinggal dengan orang yang berisik apalagi jorok meskipun dia sendiri sering mengorok kalau tidur.

Krekkk..

Salah satu pintu kamar itu terbuka, reflek Zhang Hao langsung menoleh dan melihat seorang anak laki-laki yang sangat tampan dengan matanya yang indah dan juga tajam.

Bahkan saking tampannya sampai membuat Zhang Hao tidak berkedip melihatnya, apa dia teman sekamarnya?

Zhang Hao membungkuk sopan tapi anak laki-laki itu hanya menatap Zhang Hao dengan wajah datarnya.

"Perkenalkan aku Zhang Hao teman sekamar mu." Ucap Zhang Hao memperkenalkan dirinya dan tidak lupa dengan tersenyum manis, tapi pria itu hanya diam saja menatapnya.

"Dan kau?" Tanya Zhang Hao karena pria di depannya tak kunjung menjawab.

Jujur Zhang Hao sedikit kesal dengan pria tampan itu, atau sebenarnya dia bisu dan tuli?

"Maaf, apa kau bisu dan tuli?" Tanya Zhang Hao dengan polosnya.

"Hanbin," jawab pria itu singkat dan langsung meninggalkan Zhang Hao begitu saja dan kembali masuk ke kamarnya.

"Kenapa dia sangat aneh? Bisa bicara dan mendengar tapi sangat susah menjawab."

Dengan kesal Zhang Hao menarik kopernya masuk ke kamar.

Di kamarnya hanya ada satu tempat tidur, lemari pakaian dan meja belajar. Benar-benar sangat sederhana tapi setidaknya dia tidak berbagi kamar.

Zhang Hao mulai membuka koper besarnya dan merapihkan barang-barang yang dia bawa, meskipun sangat lelah tapi Zhang Hao tidak mau menunda pekerjaan. Zhang Hao bukan orang yang malas seperti kalian.

Membutuhkan waktu selama satu jam lebih bagi Zhang Hao untuk merapihkan semua barang-barang miliknya dan sekarang dia lapar.

Zhang Hao memutuskan untuk keluar dari kamar dan berjalan ke dapur mencari makanan.

My Roommate Is Psychopath  || Hanbin x Zhang HaoWhere stories live. Discover now