7

774 113 6
                                    


Saat ini Hanbin sedang menemani Zhang Hao ke toko buku, entah lah Hanbin sudah beberapa kali mengajak Zhang Hao berkencan tapi pria manis itu selalu menolaknya. Apa cintanya bertepuk sebelah tangan? Padahal Hanbin hanya mau menyakinkan dirinya, apa dia benar-benar suka pada teman sekamarnya itu atau apa yang Hanbin rasakan saat ini hanya sesaat.

Jujur, Hanbin belum pernah merasakan seperti ini di sepanjang hidupnya. Ini baru pertama kali Hanbin rasakan dan rasanya sangat geli dan menjijikan.

"Jangan terus menatapku seperti itu, aku tahu aku tampan." Ucap Zhang Hao yang sedang memilih buku tapi sadar kalau sedari tadi Hanbin menatapnya.

Hanbin berdecak mendengarnya, "kau terlalu percaya diri." Balasnya dan langsung memalingkan wajahnya kesamping.

"Wow.. ternyata dunia ini terlalu sempit ya?" Ucap Nancy yang tiba-tiba muncul di depan Zhang Hao dan Hanbin.

"Aku sudah muak dan jijik melihat kalian di kelas dan sekarang aku melihat kalian di sini?" Sambungnya.

Kalau saja tangan Hanbin tidak di tahan Zhang Hao mungkin Hanbin sudah merobek mulut sampah wanita cantik itu dengan kedua tangannya.

"Sudahlah Hanbin jangan tanggapi wanita bermulut sampah itu," bisik Zhang Hao lalu menarik tangan Hanbin pergi dari sana karena dia sendiripun malas meladeni wanita itu.

"Kalian yang sampah, dasar gay sialan!" Sungut Nancy yang mendengar perkataan Zhang Hao.

"Zhang Hao kau tunggu dulu di sini sebentar ya, aku mau ke toilet dulu." Ucap Hanbin dan dapat anggukkan dari Zhang Hao yang sedang duduk di kursi panjang yang ada di sana.

Setelah mengelilingi mall akhirnya Hanbin menemukan Nancy yang sedang melihat-lihat sepatu, lalu tidak lama dari itu Nancy keluar dan berjalan seorang diri.

Hanbin mengikuti wanita itu dari belakang dengan jarak aman, menunggu waktu yang tepat untuk menghabisi wanita sialan itu.

Nancy masuk ke dalam toilet, sebelum Hanbin ikut masuk dia mencabut jarum besar yang ada di banner salah satu stand dan juga mengambil benang yang ada di sana.

Hanbin menunggu Nancy di depan toilet, begitu Nancy keluar Hanbin langsung mendorongnya kembali masuk ke dalam bilik yang paling ujung. Untung saja toilet itu sangat sepi dan hanya ada Nancy di sana. Hanbin langsung mengunci pintu bilik itu.

"Apa yang kau lakukan sialan?!" Sungut Nancy dan berusaha keluar dari bilik namun tangannya di tahan oleh Hanbin.

"Tenanglah, hanya ada kita di sini." Bisik Hanbin tepat di telinga Nancy lalu menjilat cuping nya yang membuat tubuh Nancy bergidik geli.

"Kau menyukaiku bukan?" Tanya Hanbin tiba-tiba.

Nancy tersenyum lalu mengalungkan tangannya di leher Hanbin. "tapi bodohnya kau lebih memilih pria murahan sialan itu." Balasnya.

Hanbin tahu siapa yang di maksud Nancy, Hanbin menekan tengkuk Nancy dan melumat bibirnya dengan kasar bahkan sampai membuat bibir Nancy robek dan mengeluarkan darah, tapi bodohnya Nancy menikmatinya.

Hanbin melepaskan pautannya dan melirik bibir Nancy yang berdarah, Hanbin membalikan tubuh Nancy dan menurunkan rok pendek yang di pakai wanita itu sampai terlihat celana dalam berwarna putih.

"Nghhh.." Nancy melenguh begitu Hanbin menarik rambutnya kebelakang sampai kepalanya mendongak.

"Masukan penis mu Hanbin," ucap Nancy seperti pelacur yang ada di pinggir jalan.

"Akan aku turuti," bisik Hanbin yang membuat Nancy tersenyum mendengarnya.

Brakkk!!!

Hanbin tidak memasukan penisnya melainkan menarik kepala Nancy dan menghantamnya ke dinding toilet sampai kepala Nancy mengeluarkan banyak darah dan tubuhnya tumbang begitu saja tidak sadarkan diri.

My Roommate Is Psychopath  || Hanbin x Zhang HaoWhere stories live. Discover now