34

14 2 0
                                    

Fyi, ini di rumah keluarga ya. Bukan rumah Kanila yang baru

Tok..tok..tok..

Ketukan pintu yang akhir-akhir ini selalu ada dikamar Kanila. Tapi sekarang pintu di ketuk dengan keras, kanila membuka pintu

Sekarang bukan Jean, bi sarah, Maura, Aliya, maupun Syasa. Tapi ashel

Ashel menerobos masuk ke kamar Kanila dengan nampan berisi bubur dan susu hangat. Ashel menyimpan nampan tersebut di meja belajar Kanila lalu mengunci pintu kamar Kanila

Kanila agak tersentak melihat ashel mengunci kamar nya.

"Kenapa?!"bentak Kanila karna menerobos masuk ke kamar nya Tampa izin

"Harusnya gw yang nanya kenapa"jawab ashel duduk di pinggir kasur kanila

"Gw baik baik aja, Lo keluar sana"ucap Kanila menarik tangan ashel sehingga ashel bangun dari duduknya

"Gak usah larut dalam kesedihan"ucap ashel

"Lo gak tau apa apa!"jawab Kanila

"Kita semua yang di sini juga sedih!merasa kehilangan!bukan cuma Lo! Tuhan mau yang terbaik buat Haikal sama Lo!Lo tau gak kita disini ngindep cuma mau liat Lo makan dan hidup teratur!ada syasa yang ninggalin pekerjaan nya, ada Maura yang bahkan nulis cerita di rumah Lo, ada Aliya yang rela ninggalin anaknya selama seminggu penuh cuma biar bisa liat Lo?! Lo gak makan terus nangis tiap hari ada guna nya?!enggak kan?!yang justru bikin Haikal di sana gak tenang liat adeknya kaya gini!Lo gak sendirian!"bentak ashel berturut-turut

"Ada gw"suaranya melembut dan saat itu juga air mata Kanila menetes, Kanila menundukkan kepalanya. Terlihat pundaknya naik turun yang berarti ia sudah keadaan menangis

Melihat itu ashel langsung memeluk Kanila, diusap kepalanya dengan lembut, yang membuat Kanila semakin kejer

Kaki Kanila sudah tak kuat menahan ini. Ia jatuh dan..

Pingsan..

***

Kanila menghirup aroma kayu putih,  Lalu membuka matanya pelan. Disana terlihat ada Jean dengan mimik wajah khawatir.

"Makan dulu yah"ucap Jean membantu Kanila mengganti posisi tidurnya menjadi duduk.

Kanila menggeleng kepala lemas. Bibirnya pucat, matanya sembab, rambut acak-acakan, wajah pucat. Sudah seperti mayat hidup, biasanya Haikal yang selalu membujuk dia untuk makan.

"Lima suap yahh"ucap Jean mengaduk bubur

Kanila menatap bubur dengan tidak selera lalu mengangguk lemas.

"Aaa-umm"Kanila yang makan kenapa Jean ikut mangap?😔

Terlihat mata Jean menjadi bulan sabit hanya karna satu suapan bubur masuk kedalam mulutnya, Kanila merasa tenang..

Saat suapan ke tujuh akan masuk kedalam mulut Kanila, Kanila menutup mulutnya lalu mendorong sendok yang Jean pegang

"Kenyanggg"rengek Kanila

Mendengar itu Jean menyimpan bubur tersebut ke atas meja belajar Kanila, lalu kembali ke bibir kasur.

Jean memegang pipi, jidat Kanila dan seperti apa yang ia pikirkan, jika Kanila tidak makan berhari-hari ia akan sakit, jangankan Kanila orang lain aja pasti jatuh sakit. Tapi bedanya Kanila bisa menahan lapar dan berujung menahan sakit sambil nahan lapar.

"Minum obat dulu yah"ucap Jean membawa obat yang tadi ia bawa sebelum ke rumah Kanila di meja belajar Kanila.

Saat membawa botol obat, Jean membuang napas kasar saat melihat ada obat tidur di meja belajar Kanila.

Diantara Jean Dan Kanila[Jeno & Kanila]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang