Setelah Jean dan Kanila berkomunikasi tentang "Pernikahan". Akhirnya mereka melakukan pelamar hari ini. Banyak pertimbangan yang harus Kanila pertimbangkan.
Dari mulai memikirkan jika pekerjaan Jean akan cukup atau tidak untuk menafkahi keluarga. Dan sedikit perdebatan dari Jean dan Kanila tentang pekerjaan Kanila, Jean ingin Kanila tidak bekerja setelah menikah, karna tanggung jawabnya sudah ada di diri Jean dan takut jika mereka susah mempunyai anak, anak itu akan kekurangan kasih sayang karna kedua orang tuanya sibuk bekerja. Tapi disisi lain Kanila memikirkan mahkota perempuan, Kanila masih ingin terus bekerja. "Jika" suatu saat nanti mereka memutuskan bercerai Kanila tidak bergantung pada Jean. Dan sekarang posisi Kanila mempunyai dua pekerja, yaitu mengurus perusahaan ayahnya dan menjadi psikolog. Awalnya perusahaan ayahnya dipegang oleh Haikal tapi karna haikal sudah tiada mau tak mau Kanila yang akan mengambil alih perusahaan. Bukan tidak memikirkan bagaimana cara memberi anak kasih sayang, dia juga memikirkan jika ia menyewa suster mungkin anaknya akan lebih nyaman kepada susternya bukan dia. Contohnya dia dan bi Sarah.
Pada akhirnya mereka sepakat jika Kanila akan terus bekerja mengambil alih perusahaan ayahnya, tapi harus bisa mengatur jadwal kapan untuk keluarga kapan untuk bekerja.
Acara ini sudah berakhir, hanya tersisa Kanila, Jean, aliya, jevan, dan cila. Cila, anak dari Aliya dan jevan. Dia imut dan cantik sama seperti ibunya
"Cie udah tunangan ni ya"ucap Aliya menggoda Kanila yang sibuk bermain bersama Cila
"Apa sih bacot bener sungut Lo"ucap Jean kepada Aliya, Kanila hanya mendelik lalu bermain bersama Cila kembali
"Dih gw bilang ke si Kanila bukan ke Lo!".
"Aunty"
"Hm?"
"Cia au enong!"
"Sini"Kanila menggendong anak lucu didepannya dengan hati-hati
"Aku pulang dulu ya"ucap Aliya mengambil alih cila
"Kok buru-buru, padahal masih mau main sama cila"jawab Kanila mengerucutkan bibirnya
"Kalo mau main sama cila ya mampir ke rumah"ucap Aliya
"Kan harus kerja"
"Ya jangan kerja terus, kali-kali me time atau mampir buat curhat kalo gak curhat minimal bawa barang gibah tetangga"ucap Aliya
"Sana Lo, katanya mau pulang. Tuh si jevan udah nunggu di mobil, banyak bacot Lo!"ucap Jean kesal
"Jangan Lo apa apain si Kanila ya"ucap Aliya lalu pergi meninggalkan rumah Kanila.
Jean yang melihat Kanila masih mengerucutkan bibirnya, Jean mencium bibir Kanila dan membuat Kanila melotot melihat Jean seperti itu
Bukannya melepaskan ciumannya Jean malah menggigit bibir bawah Kanila agar mulutnya terbuka dan bermain lidahhh
Tengkuk lehernya di pegang oleh Jean. Kanila mulai berontak, tapi kekuatan Jean lebih besar dari Kanila.
pasrah deh..
Jean mencium bibir Kanila dengan lembut, memainkan lidah Kanila meski tak dilawan mengabsen gigi Kanila dan menggigit bibir bawah Kanila
"Ahh"
Satu desahan keluar dari mulut Kanila. Jean semakin nafsu
'gak bener ini!harus berontak!' batin Kanila
Kanila mendorong dada Jean dengan sekuat tenaga dan..
Bruk..
Berhasilll
"Apaan sih!"Kanila berjalan kekamar nya, dan menguncinya
Sementara Jean yang terjatuh, dia tersenyum "manis".