Perpindahan jiwa.

541 37 0
                                    


Happy reading!

"Hallo"

"Apa?"

"Kalo udah selesai baca, besok lo kembaliin ke gue ya"

"Gimana sih lo, padahal baru pinjem udah di suruh balikin lagi"

"Ya gimana lagi, saudara gue lagi nyariin tuh buku. gue belum bilang lagi sama dia"

"Ckk, iyaa" balas Agam sedikit sebal padahal baru setengah novel ia baca.

"Iya sorry banget ya bro, ya udah gue tutup telponnya ya mau mabar nih sama ayang hehe"

"Hmm ya" lalu sambungan pun di tutup.

Agam lalu melanjutkan perjalanannya sambil membaca buku novel itu, sampai pada dia akan menyebrang jalan, di lihatnya kanan kiri jalan dan setelah aman baru dia lanjutkan perjalanannya sambil terus membaca novel itu.

Pada saat Agam menyebrang, tanpa ia sadari tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju kencang dari arah kanan, tapi karena dia yang terlalu fokus membaca novel di genggamannya itu akhirnya tabrakan pun terjadi tanpa bisa dia hindari.

Tubuhnya terpental cukup jauh dari area tabrakan terjadi, dengan napas tersengal-sengal rasanya sesak menjalar di uluh hatinya dan seketika matanya tertutup dan menjadi gelap.

Saat membuka mata ia merasa asing dengan tempatnya saat ini. Ini bukan kamarnya, atau  mungkin sekarang dia ada di Rumah Sakit,  ruangannya pun mirip dengan cat tembok berwarna putih serta bau obat-obat an, tapi kenapa ruangannya lebih kecil dari ruangan yang ada di rumah sakit dan juga tak ada infus yang menggantung di sebelahnya.

Saat Agam melamun terdengar suara seseorang membuyarkan lamunannya.

"Agam, lo udah sadar?" Tanya seorang gadis yang baru masuk keruangan nya.

"Lo siapa?" Dia bingung kenapa gadis di depannya bisa tahu namanya padahal dia tak mengenalinya.

"Agam Dwigantara! Jangan bercanda deh nggak lucu tahu!" Agam bertambah bingung ada apa dengan gadis di depannya ini, siapa juga yang bercanda? Dan apa tadi Dwigantara? Perasaan nama belakangnya adalah Mahendra.

"Lo yang bercanda, Nama gue Agam Mahendra ya! Kapan juga orangtua gue ganti nama belakang?!" Sarkas Agam panjang lebar.

"Hahh?! Lo kerasukan apa sih gam? Kok cara ngomong lo beda?" Tanya gadis itu sambil mengecek dahi Agam yang sepertinya kongslet.

"Apaan sih lo anjir, aneh banget" kesal Agam menepis tangan gadis di depannya.

"Lo yang aneh tahu" gerutu gadis itu lalu pergi meninggalkan Agam diruangan itu sendiri.

"Shh, pusing banget kepala gue" keluhnya sambil memijit pangkal hidungnya.

Lalu terdengar pintu terbuka dengan suara-suara entah siapa, Agam tak mengenalnya.

"Lo nggak apa-apa kan gam, kata Mika lo beda? Tapi nggak ada yang berubah beda apanya, si Mika yang aneh ya" sarkas seorang pemuda di depannya.

"Iya nggak ada yang aneh juga, ada-ada aja tuh anak" sambung seseorang satu lagi

Agam mengernyit bingung, ada apa dengan semua orang ini. Padahal dia tak mengenal mereka tapi seakan-akan mereka mengenalnya.

"Kalian siapa?"

"Hahh?!" Keduanya sama-sama terkejut

"Lo nggak amnesia kan gam?" Tanya salah satu dari mereka yang berpenampilan rapi dengan perasaan yang masih terkejut.

Agam's (Si Figuran) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang