Happy reading!
Keesokan hari di pagi hari yang cerah, Agam yang biasanya bangun kesiangan malah sekarang bangun pagi-pagi sekali. Entah apa yang merasukinya karena suasana hari ini berbeda dan membuatnya bersemangat ingin berangkat sekolah pagi-pagi.
Dan sampailah ia sekarang di sekolahnya yang masih sepi, ada beberapa murid juga satu dua yang baru berangkat seperti dirinya.
Lalu kakinya melangkah ke arah kelasnya. Dan sesampainya ia di depan kelasnya lalu ia buka pintu kelas itu dan dapat di pastikan bahwa tak ada murid di dalamnya, tapi ternyata tebakannya salah.
Di penglihatannya terdapat seorang gadis yang sedang duduk di sebelah kursinya sambil wajahnya yang bersender ke meja menghadap samping dengan tangan yang di jadikan bantalnya.
Agam lalu mendekat ke gadis itu memastikan bahwa yang ia lihat itu manusia atau bukan. Lalu jarinya mencolek pipi putih yang terlihat gemoy menurut Agam, gadis itu mulai terusik karena gangguan Agam.
"Emhh" erang gadis itu lalu membuka matanya perlahan.
Yang pertama ia lihat adalah seorang laki-laki yang melihatnya keheranan.
"Siapa?" Tanya gadis itu pada Agam,
"Lo juga, siapa?" Agam malah berbalik bertanya.
"Hah?! Jangan main-main deh, lo siapa sih?" Gadis itu geram kepada laki-laki di depannya.
"Ouh ok, nama gue Agam" jawab spontan Agam
"Agam?" Sepertinya gadis di depannya sedang berpikir tapi setelahnya gadis itu tiba-tiba melotot sambil melihat ku,
"Ouh lo Agam, Agam Dwigantara kan!" ucap gadis itu dan hanya di angguki nya saja, dia sedikit aneh menurut Agam.
"Lo udah kenal gue belum?" Tanya gadis itu seperti penasaran, dan hanya gelengan yang menjadi jawabannya.
Tapi setelahnya gadis itu malah melihat Agam dengan tatapan yang menurutnya aneh dan susah sekali Agam jelaskan dan reflek Agam menatapnya dengan tatapan bingung sebenarnya apa yang ada di dalam pikiran gadis itu hingga menatapnya seperti itu.
Tapi lagi-lagi gadis itu merubah mimik mukanya menjadi biasa lagi.
"Ya udah, kenalin gue Andara Faulandary panggil aja Dara" tangannya ter ulur di hadapan Agam dengan senyum manisnya. Seketika Agam terperangah dengan gadis di depannya, cepat sekali gadis itu mengubah mimik wajahnya.
"O-oh i-iya salam kenal Dara" Agam menerima uluran tangan itu dan kenapa juga ia harus tergagap, sungguh memalukan.
"Lo duduk sebangku bareng gue ya" ucap Dara meminta Agam duduk sebangku dengannya padahal memang mereka duduk sebangku apa Dara lupa? Lalu Agam mendudukan kursi di samping Dara yang memang itu bangkunya.
Ada yang aneh dengan gadis itu kenapa tadi dia bertanya dirinya siapa bukannya sebelum ini mereka saling mengenal apa lagi duduknya berdekatan, sungguh mencurigakan.
"Widih, pagi-pagi udah pada pacaran" celetuk seseorang yang baru saja memasuki kelasnya.
"Apa ini! Pemandangan couple smart kita berdua an di kelas yang sepi ini, kalian habis ngapain? Kok tumben Agam dateng pagi-pagi begini?" Ucap Zul sambil memincingkan matanya meminta jawaban dari dua manusia di depannya.
"Nggak ada apa-apa, gue cuman pengin berangkat pagi aja, salah?" Jawab Agam dengan sedikit kesal kenapa mereka menanyakan yang enggak-enggak tentangnya dan gadis di sampingnya yang tak peduli dengan ucapan kedua pria itu.
"Atau kalian janjian buat berangkat pagi dan,,," belum selesai mengucap Oza di timpuk dengan buku yang baru Dara ambil dari tas nya.
"Berisik! Nggak usah mikir yang enggak-enggak deh, Agam juga baru nyampe" ucap Dara dengan wajah yang menahan kesal kepada dua orang yang masih berdiri di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agam's (Si Figuran)
FantasyAgam Mahendra pemuda biasa yang masih duduk di bangku SMA mengalami kecelakaan saat ia akan pulang dari sekolahnya. Saat membuka mata, ia merasa asing dengan tempatnya saat ini. Sebenarnya ada dimana ini? Terakhir seingatnya tadi dia sedang membaca...