Happy reading!
Bel pulang telah berbunyi beberapa menit tadi dan sekarang Agam berada di parkiran bersama kedua temannya.
Tapi atensinya tak sengaja melihat kumpulan para Most Wanted di sekolahnya yang sedang duduk di motor mereka masing-masing, mereka seperti sedang menunggu seseorang.
Lalu salah satu dari mereka menengok ke arah seorang gadis yang Agam kenal. Gadis yang dilihat orang itu adalah Azila.
Azila lalu mendekat ke arah mereka menyapa orang yang tadi melihatnya. Lalu mereka mengobrol entah apa, Agam tak bisa mendengarnya karena jarak mereka sedikit jauh.
"Agam!"
Teriakan seseorang yang mengalihkan atensinya ke sumber suara itu. Dan yang ia lihat adalah Dara yang tengah berjalan mendekatinya.
"Apa?" Tanya Agam dengan memincing matanya.
"Gue nebeng lo ya" pintanya memohon
"Lah bukannya lo biasanya di jemput?" Bukan Agam yang bertanya tapi Zul
"Bokap nggak bisa jemput, tadi katanya ada kepentingan mendadak ke rumah Omah bareng Mamah. Dan katanya suruh bareng Agam aja" jelas Dara meyakinkan.
"Lah kok gue?" Agam mengernyit bingung,
"Kita kan sekomplek jadi sekalian lah gue nebeng, kata Emak gue juga gitu" jelas Dara lagi
"Hah, emang iya?" Tanyanya yang di angguki ketiga orang itu,
"Udah deh nggak usah mikir- mikir buruan! gue udah pengin cepat balik rumah" seru Dara lalu melongos menaiki motor Agam,
"Kok malah galakan yang nebeng ya" ledek Ozi lalu tertawa,
"Sabar ya bro, cewek emang gitu" ucap Zul sedikit meledek sampil menepuk-nepuk bahu Agam.
Agam hanya bisa menghela napas dan pasrah saja. Lalu mereka menacapkan gas meninggalkan sekolah. Tanpa Agam sadari ternyata sedari tadi ia di perhatikan oleh kumpulan most wanted dan satu gadis di sana.
"Makasih ya gam atas boncengannya hehe" ucap Dara sambil cengengesan.
"Iya,"
"Ya udah gue pulang ya" pamit Agam dan di angguki oleh gadis itu,
"Iya hati-hati" ucap Dara yang masih menunggu Agam pergi.
"Iya bye" Agam lalu menancapkan gas motornya menuju ke rumahnya. Rumah mereka memang terbilang cukup dekat hanya tersekat 2 rumah saja.
"Bye!"
Lambaian tangan Dara menghiasi kepergian cowok itu dari rumahnya. Lalu ia berbalik dan melangkahkan kakinya menuju ke rumahnya dengan perasaan senang.
Dara tiba-tiba yang menyadari dirinya aneh pun bertanya-tanya, ada apa dengan dirinya ini? Kenapa perasaannya senang, padahal cuma di antar pulang oleh Agam.
Oh no! Nggak mungkin kan kalau dia mulai menyukai cowok itu. Dara lalu mengeleng menepis pikirannya itu, ia harus berpikir positif mungkin karena suasana hatinya yang sedang baik jadi dia gampang sekali tersenyum, yah mungkin itu.
Lalu ia membuka pintu rumahnya yang terlihat kosong tapi berbeda lagi dengan isi pikirannya saat ini yang ramai sekali.
"Atau mungkin ini perasaan pemilik tubuh" gumamnnya.
Tok!
Tok!
Tok!Ketukan itu terdengar di telinga Agam, lalu ia beranjak dari kamarnya dan membuka pintu depan dan kalian tahu sekarang yang ada hadapan Agam saat ini, ya dia adalah Dara yang muncul di hadapannya dengan tersenyum ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agam's (Si Figuran)
خيال (فانتازيا)Agam Mahendra pemuda biasa yang masih duduk di bangku SMA mengalami kecelakaan saat ia akan pulang dari sekolahnya. Saat membuka mata, ia merasa asing dengan tempatnya saat ini. Sebenarnya ada dimana ini? Terakhir seingatnya tadi dia sedang membaca...