Kumpulan keluarga

353 37 7
                                    

Happy reading!

Sepulang dari sekolah Agam dan kawan-kawannya pun berencana untuk mampir ke cafe sebentar.

"Sumpah hari ini gue puas banget liat ekspresi Mona" ucap Oza dengan tawanya,

"Iya bener, akhirnya Arka tau juga" celetuk Zul mengiyakan,

"Iya syukur banget, jadi kita nggak perlu lagi tutup mulut lagi liat Azila di buly" ucap Oza tersenyum.

"Kayaknya nggak bakal di bully lagi deh" ucap Zul,

"Nggak juga, kemungkinan bakal di bully lagi apalagi liat ekspresi Mona yang kayak gitu, malah Azila kayaknya harus lebih hati-hati lagi, mungkin aja si Mona bakal berbuat lebih lagi daripada yang sebelumnya" sarkas Agam mengeluarkan opininya.

"Iya apalagi muka aslinya udah ketahuan sama Arka, mungkin dia bakal lakuin terang-terangan" ucap Oza dan di angguki dua pria di depannya.

"Kadang gue ngeri juga sama si Mona, dia kayak terlalu terobsesi nggak sih sama si Arka" ucap Zul ya memang benar,

"Bukan kayak lagi tapi emang udah obsesi tingkat tinggi dia, di tambah kan katanya mereka di jodohin. Tambah gila nggak tuh si Mona" celetuk Oza yang memang notabenya tak suka pada Mona.

"Udah lah bahas Mona nya, bosen gue" potong Agam yang mulai bosan dengan percakapan dua orang temannya ini.

"Eh kalian kenal Ares nggak?" TanyaAgam lalu di angguki oleh Ozi tapi tidak dengan Zul karena ia hanya tau namannya saja.

"Gue kenal, soalnya gue pernah gabung di gengnya tapi gue undur diri karena gue kayaknya emang nggak cocok sama mereka" jelas Oza sambil mengingat kenangannya pahitnya.

"Apanya yang nggak cocok, perasaan penampilan lo udah keren gini terus lo cakep, pinter apalagi?"
Sarkas Zul yang di angguki Agam.

"Bukan itu masalahnya, tapi gue emang ada konflik sama sepupu kembar lo" ucap Oa menatap Agam yang menatapnya bingung,

"Gue? Emang gue punya sepupu kembar?" Tanya Agam yang masih kebingungan. Dan di angguki oleh Oza,

"Iya, si kembar Alfa Alfi" jelas Oza

"Alfa Alfi?" Tanya Agam yang seperti pernah mendengar nama mereka.

"Iya, salah satu temen Ares sama Mona" jelas Oza yang membuat Agam terkejut mendengarnya.

"Hah! Beneran gue sepupuan sama mereka" ucap Agam yang masih dengan perasaan terkejut,
"Wah gila, tapi kok mereka kayak nggak deket sama gue" tanya Agam lagi,

"Yah karena sifat lo yang dulu" bukan Oza yang menerangkan tapi Zul yang sedari tadi menyimak,

"Maksudnya culun" ucap Agam yang di angguki mereka berdua.

Setelah beberapa jam duduk-duduk dan mengobrol di sana akhirnya merek memutuskan untuk pulang.


Di kamar, Agam terlentang di kasur menatap langit-langit kamarnya sambil termenung memikirkan banyak hal.

"Tubuh gue apa kabar ya di dunia nyata" gumanya sendiri

"Gue kangen sama Mamah Papah dan geng pandawa" ucapnya sedih mengingat kenangannya di dunia nya.

"Kenapa gue bisa nyasar ke dunia novel ini" Tanya nya yang masih memikirkan itu,

"Apa gue bisa kembali ke dunia asli gue"

"Arghh,, gue pusing" teriaknya sambil mngacak-acak rambutnya kasar.

Tok!
Tok!
Tok!

Suara ketukan pintu menyadarkannya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Agam's (Si Figuran) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang