Bismillah...
Coba-coba nulis
Ini tulisan pertama author, mungkin bukan mungkin deh pasti banyak kesalahan kata dan lainnya mohon maklumin hehe.Tandain kalo ada typo
Follow ig mine ya!
@wpitsmine
Salam hangat
~mine" Mencintai Allah adalah setinggi-tingginya cinta. Sempurnakan cintamu pada Allah sebelum engkau melabuhkan cintamu pada makhluk-Nya."
-Sebening Hati-***
"Na!" teriakan itu berhasil memberhentikan langkah seorang gadis yang tak jauh dari sumber suara.
"Eh, Mel, ada apa manggil Khaina?" Ya, nama gadis itu adalah Khaina, lebih tepatnya Khaina Azalia.
"Gue mau pamit, nih."
"Hah?! Mau pamit kemana?"
"Orang tua gue ada urusan di luar negeri, ya, gue sebagai anak yang berbakti harus ikut kesana dan lanjut sekolah di sana."
"Ternyata sampai disini ya kita disatukan." Hanya itu yang khaina ucapkan. Tanpa ia sadari air matanya lolos membasahi kedua pipinya. Bagaimanapun Mella adalah sahabat terbaiknya bahkan mereka bersahabat sejak kecil.
"Khaina, inget setiap pertemuan pasti ada perpisahan. jujur gw gak bisa ninggalin sahabat gw ini tapi harus gimana lagi?"
"Tapi nanti Khaina sama siapa?"
"Gue yakin disana masih banyak orang yang lebih baik dari gue."
"Belajar terbuka Khaina ...." Mella berusaha menenangkan Khaina ia juga menghapus yang membasahi pipi Khaina.
"Nanti kalo udah di sana jangan lupain Khaina, ya. Jangan lupa juga kasih kabar kalo udah disana," ucap Khaina sambil sesenggukan.
"Iya-iya, bawel janji, deh." Mella melilitkan jari kelingking nya ke jari Khaina.
"Janji!"
"Yaudah, Na, gue pulang dulu, ya."
"Hati-hati, ya, Mell!"
Perlahan Mella menghilang dari pandangan Khaina. Dadanya terasa sesak, jujur soal mengikhlaskan Khaina belum bisa ia tak sanggup bila hari harinya yang biasa ia jalani dengan Mella kini harus ia jalani sendiri.
Hari mulai mendung pertanda hujan akan turun. Tak banyak kendaraan yang lewat apalagi kendaraan umum. Khaina mulai kebingungan harus dengan apa dia pulang? Sementara ayahnya pasti tengah menunggu kepulangan nya.
"Ya Allah tolonglah hamba, jangan hujan sekarang," gumam khaina, ia mulai kedinginan karena angin yang menerpa nya dan gerimis yang mulai turun.
Sekitar jarak kurang lebih 10 meter terlihat mobil yang hendak melewati khaina. Ia melambaikan tangannya berharap orang yang didalam mobil melihat nya. Dan tak disangka mobil tersebut berhenti tepat di depan Khaina.
"Mbak, mari masuk!" titah wanita bercadar sambil membuka kaca mobilnya.
"Saya? Masuk ke mobil maksudnya?" Khaina menjawab dengan heran sambil menunjuk dirinya.
"Iya, Mbak, ayo masuk takutnya makin basah."
Khaina pun mengangguk pelan,lalu ia membuka pintu mobil. Setelah Khaina masuk mulai lah tercipta keheningan yang membuatnya merasa tidak enak, Khaina akhirnya memutuskan untuk memulai pembicaraan.
"Umm, ini saya nggak apa-apa ikut kesini?"
" Nggak apa-apa, oh, ya, alamat Mbak nya dimana?"
"Jalan Pahlawan Merdeka."
"Nah, kan, keberulan rumah Mbak searah dengan pondok kami" Diva menjawab dengan antusias.
"Pondok?! Kalian Santri?" Khaina kembali melontarkan pertanyaan.
"Hahaha iya lebih tepatnya kami Anak dari Kiyai Bahruddin Al- Anshori."
"Kiyai Bahruddin? Ponpes An-Nuur?" Lagi lagi Khaina bertanya, kali ini pertanyaan seakan-akan dia tahu tempat tersebut.
"Iya, Mbak" Diva tersenyum dibalik cadarnya, ia merasa gemas dengan tingkah Khaina yang banyak bertanya ini.
"Oalah, Ning, maafkan saya ...." Khaina menundukkan pandangannya ia merasa bersalah.
"Eh, kenapa minta maaf, Mbak?" Diva mengernyitkan alisnya.
"Seharusnya saya gak bersikap kayak gitu, Ning."
"Sudahlah mbak lupakan, oh, ya, nama, Mbak, siapa? Kalau nama saya Diva." Diva mulai memperkenalkan dirinya.
"Nama saya Khaina."
Tak terasa obrolan itu menjadi penutup bagi mereka, sebab Khaina sudah sampai dirumahnya
"Kala begitu saya pamit dulu, Ning, terima kasih atas tumpangannya. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam," jawab mereka serentak.
Tasikmalaya, 11 july 2023
--- TBC ---
Mereka yang dimaksud itu siapa aja ya?!
Vote sama komen yang bnyak buat lanjut ygy janlup juga flow
Jangan mandang angka ya, kamu vote dan follow nambah kok❤️
Makasiih semuaa, lopee sekebon💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebening Hati [SEGERA TERBIT]
Teen FictionPINDAH KE PONDOK DI KELAS AKHIR?! Khaina Azalia, gadis berusia 18 tahun yang merupakan siswi kelas akhir itu terpaksa harus memutuskan pendidikannya di sekolah negeri dan melanjutkan di pondok pesantren atas permintaan ayahnya. Awalnya Khaina ingin...