Wow 3 kali Update dalam seharii? Keren sieh!!
THANKS FOR 900 READERS!! GILA SIH SEHARI NAMBAH 200 READERS BEUH MANTAP!!Beri aku Vote dan Komen supaya semangat!
Selamat membaca...
Well, aku fokusin ke cerita ini dulu biar cepat selesai kasian otakku***
Saat ini Rindu sedang bersama Caraka, makan disebuah Cafe berdua. Seperti pacaran sungguhan saja ya kan? Rindu melihat foto yang di posting oleh Rain beberapa detik lalu, foto bertiga bersama Papa dan Mamanya. Aku juga pengen di posisi itu, tuhan salah gak kalo aku iri sama Rain? Ucapnya lirih dengan mata kosong, perlahan air matanya turun entah kenapa saat mengingat tentang keluarga air matanya ini mudah sekali jatuh.
"Gue tahu tentang kondisi keluarga lo, Rindu Bintang Cahaya. Lo saudaranya Rain Fahira Zelina kan?"Tanya Caraka tiba-tiba, dari mana pria ini tahu? Jelas dari orang suruhannya.
Bibir gadis itu terangkat membentuk sebuah senyuman, "bener, katanya aku cuma anak pungut. Kamu pergi aja kalo malu deket sama anak pungut kayak aku"
Ya, dia tidak perduli terserah saja jika Caraka ingin pergi dan memutuskan hubungan palsu mereka. Rindu tidak perduli sama sekali, dia terbiasa sendiri tanpa mengandalkan siapapun.
"Gue punya rahasia Lo! Jadi lo harus nurutin apa kata gue!"Ancam Caraka, pria ini bodoh atau bagaimana? Sedari dulu juga begitu kan? Rindu selalu menurutinya jika tidak maka Caraka akan menyakiti Rain.
Caraka kini tahu alasan kenapa Rindu membela Rain kala itu, tapi dia bersyukur karena kejadian tersebut, semesta mempertemukannya dengan gadis penyuka langit yang pandai melukis. Namanya Rindu, dan dia memang gemar sekali membuat Caraka merindu.
"Gue gabakal jauhin cewek bloon kayak lo! Gue punya permintaan, lukisin muka ganteng gue!" Tidak itu bukan permintaan tapi perintah, jika permintaan mungkin harus menunggu persetujuan dari yang dimintai tolong. Tapi jika perintah maka mau tidak mau, siap tidak siap, Rindu harus menurutinya!
"Tapi lama.."Jawab Rindu malas,
Caraka menatap gadis di hadapannya penuh arti, "gue bakal nunggu selama apapun itu"Ucapnya lirih.
Sama kayak gue nunggu lo suka sama gue Kini batinnya bersuara tanpa bisa di dengar oleh gadis dihadapannya. Rindu menatap Caraka heran, hanya tentang lukisan tapi kenapa kalimat pria ini dalam sekali? Apa benar hanya lukisan?
"Tentang Novel, kenapa lo mau belajar nulis dari Abas?" Untuk pertanyaan ini, Caraka sudah memendamnya cukup lama.
Rindu menghela nafas pelan, "Orang yang aku sayang itu suka banget baca novel. Dan aku pengen, suatu hari nanti dia bisa bahagia dengan baca buku novelku"
Entah kenapa darah Caraka tiba-tiba mendidih tapi ia menahan amarahnya, "Cowok?"
Rindu menggelengkan kepalanya pelan, "Nggak, Cewek lebih tepatnya Wanita"
Jantungnya berdegup kencang, Hah? Tidak mungkin jika... "Lo lesbian?"
"Kamu kalo ngomong gak pake bismillah dulu ya? Mau di lemparin tai ayam beneran itu mulutmu hah?!"Makinya dengan mata yang menatap Caraka penuh emosi,
enak saja pria ini menuduhnya menyukai sesama jenis! Apa dia sudah gila? Apa populasi pria di dunia ini se-sedikit itu? Astaga siapapun tolong racuni saja Caraka!!
Rindu ternyata jika marah sangat menyeramkan, hal itu membuat Caraka menelan ludahnya kasar. Gue gak salah, mulut sialan ini yang salah! Iya gak mungkinlah Rindu suka sama sesama jenis, jelas-jelas dia suka sama gue! Angkuhnya dalam hati, padahal menyatakan cinta saja tidak berani! Malah pakai alasan Pacar pura-pura lagi? Haduh.
"Ya syukurlah kalo Lo gak bikin novel itu buat Cowok! Lo boleh Diskusi sama Abas, tapi harus ada gue disana!" Tegas Caraka,
"Kenapa kesannya kayak pacar posesif sih?"Heran Rindu padahal mereka ini hanya menjalankan hubungan palsu.
"Dih kepedean banget Lo! Gue gak mau aja entar Lo cinlok sama Abas, dia kan penulis terkenal. Masa pacaran sama cewek bloon kayak lo sih?" Ya mengelak saja terus Caraka, sampai nanti para pembaca kesal dan melemparimu tai ayam.
Aku juga pelukis terkenal kali! Kesal Rindu dalam hati. Biarlah Caraka hanya boleh tahu jika dia adalah pelukis saja, tentang semuanya biarlah menjadi rahasianya walau sebenarnya Caraka telah mengetahui semuanya.
Akhirnya keadaan hening kembali, Caraka kini fokus memainkan ponsel yang ada di genggamannya. Matanya melirik ke arah postingan berisi wajah Rindu dengan caption 'My Gf' singkat Tapi komentar dari para manusia manusia jahannam termasuk dua sahabatnya membuat moodnya turun seketika.
Isi Komentar:
Daeros.Thdr
Pacar beneran atau bohongan tuhNabastala.Bswr
Hati-hati pacarnya nanti di godainSi_Tamvan
Cantik banget, bagi dua sama gue dong bangFarhan.Gantenk
Neng cantik bagi wa nya dong!Glowing.bersama
Ingin glowing silahkan dm kamiCaraka_Dmr.A
Bacot! Yang berani dm Cewek gue, bakal gue jamin. Gue jamin gak bakal selamat!Caraka lalu mengambil paksa ponsel Rindu, disana dia menandai Rindu dalam postingannya. Jujur saja dirinya cukup was-was, dia takut ada pria yang berani menggoda Rindu dan gadis itu pada akhirnya akan bersama pria tersebut karna Sikap yang Caraka tunjukan padanya selama ini sangatlah menyebalkan.
Matanya membelalak kala melihat beberapa dm yang kebanyakan berasal dari pria. Kesal, dia sangat kesal! "Lo jangan pernah buka dm cowok laen yang gak dikenal? Denger babu?"
Rindu diam tanpa ada niatan menjawab atau pun menoleh.
"Denger gak sih lo? Budek banget sih! Belom tua udah budek, dasar remaja jompo!"Lanjutnya geram atas tindakan yang Rindu sodorkan tadi,
"Namaku Rindu bukan babu, lagian aku bukan remaja jompo! Tapi remaja jomblo!!"sahutnya sama kesalnya dengan Caraka, babu-babu memang dirinya ini pembantunya? Seenaknya saja memanggil nama orang!
"Lo gak jomblo kan lo pacar gue. Gimana sih? Udah gede masih tolol"
"Kamu jangan ngomong kasar terus dong ntar aku ketularan! Lagian kan cuma pacar pura-pura" tekan Rindu, Caraka pun terdiam tak lagi bersuara.
"Kalau suatu hari nanti kita pacaran beneran, menurut lo gimana?"Tanya Caraka serius,
Rindu tersenyum, "kamu gak akan suka sama aku. Ga ada yang spesial dari aku Cak, bahkan semua tahu itu"
"Gimana kalau ada? Dan cuma gue yang bisa liat itu?"Ucapan Caraka membuat Rindu terdiam,
Apakah benar apa yang dikatakan Caraka? tapi hal itu tidak mungkin kan? Mustahil jika Caraka melabuhkan hati padanya. Saat hendak bersuara, lagi-lagi kalimat Caraka membungkamnya.
"Banyak orang yang gak lihat itu bukan berarti hal spesial itu ga ada dalam diri Lo. Mungkin cuma orang tertentu yang bisa ngeliat itu"Ucapnya Lagi, Rindu kali ini memberanikan diri untuk berbicara,
"Iya, tapi orang itu gak mungkin kamu."Balas Rindu dengan tersenyum. Jika memang ada, sosok itu tidak mungkin Caraka, karna pria itu bahkan mengatainya setiap hari bukannya menaruh perhatian kepadanya.
"Lo gak tahu Rindu, sebenernya gue itu..."
DORRR
TARA MAKJRENG!!!
HAHA SAMPAI JUMPA BESOK!! DADAH!!SELAMAT TIDUR, JANGAN LUPA VOMENT BYE MAU BOBOK!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Caraka (END)
Romance(17++) Awalnya sih cuma nolongin sodara yang mau dihajar Cowok Paling berkuasa dikampus, eh kok malah dia yang harus jadi babu si Cowok songong itu? Caraka Damaru Arsatya siapa yang tidak mengenal Cowok songong bermulut pedas namun sayangnya tampan...