1. Tiba-tiba

4K 211 91
                                    

Brak!

Pintu kelas terbuka dengan bar-bar. Siapa pelakunya? Ya, benar, Michael Kaiser yang statusnya adalah anak kelas XII IPA-2.

Napasnya ngos-ngosan, rambutnya sedikit berantakan, bajunya di keluarkan dari celana, dan dua kancing seragamnya terbuka. Tapi masih ganteng, mutlak itu mah.

Nagi melirik kearah sumber suara, tak lama, hanya dua detik saja setelah memastikan mahluk itu adalah manusia, yaudah nge-game lagi bareng Kenma.

"Lo kenal dia gak, Gi?" Bachria berbisik kepada Isagi.

Isagi mengangguk, tanda dia mengetahui siapa orang itu. "Kaiser, yang jadi idaman cewek-cewek semok," jawab Isagi santai.

"Wesss! Idaman dua gender dia cuk!" Kata Bachira lagi sedikit meninggikan suaranya.

Intinya bukan bisik-bisikan lagi.

"Thanks atas pengakuannya." Kaiser menampilkan smirk khasnya. "Yoichi, jadi pacar gue mau gak? Kalo nggak, gue acak-acak nih kelas XII IPS-1." Kaiser mendekatkan wajahnya kepada wajah Isagi. Isagi yang syok langsung memundurkan wajahnya.

"Lo gak waras sih kata gue." Isagi mendorong wajah Kaiser dengan brutal. Kini posisi Kaiser berdiri sempurna di hadapan Isagi.

"Gak masalah sih kalo gak waras. Jadi, lo mau gak jadi pacar gue?"

Bachira yang menyaksikan hanya tersenyum seperti logo kumon, ntahlah ia harus mendukung Isagi menjadi selingkuhannya Nagi atau mendukung Isagi bersama Kaiser.

Atau mendukung Isagi bersama cewek semok yang menjadi favorit guru olahraga? Bagus yang mana tuh.

"Kagak. Lo bisa keluar dari kelas gue sekarang." Oke, ini penolakan yang di dapatkan oleh Kaiser.

"Gue ganteng, gue kaya, gue jago main bola, kurang gue apa coba gue tanya? Ntar kalo lo mau beli apa-apa gue jabanin deh serius, gak pake acara pinjol-pinjol apalagi bank emok!"

Isagi melongo, ia padahal hanya ingin bersekolah dengan tenang dan menjalani kehidupan normal lainnya. Ckckck dasar Kaiser ini tidak mengerti.

Isagi memutar otaknya, ia harus menemukan alasan untuk menolak bule Jerman di hadapannya ini.

"Lo kagak jago main volly kaya si Kuro," jawab Isagi random. Sejujurnya ia tak terlalu menyukai olahraga lain selain sepak bola sih. Tapi berhubung si bule Jerman ini tak bisa bermain volly, yaudin di jadiin alesan aja biar dia insecure kalo mau jadi idaman Isagi harus bisa main volly.

Padahal sebenernya gak juga sih.

"Gue bisa main volly!" Tegas Kaiser.

Isagi menaikan sebelah alisnya, tanda tak percaya. "Yang benerrrr? Kalo salah nanti gak naik kelas."

"Gue serius, kon—" Kaiser menahan kata selanjutnya, ia harus bersabar kepada gebetannya ini. "Gue serius. Kalo gue gak bisa, gue bisa belajar."

"Udah lah, Ser. Lo di tinggu Ness di kelas tuh." Kuro datang tiba-tiba bersama Kenma. Kuro tersenyum kepada Isagi dan juga kepada Bachira sebagai sapaan.

"Ken, login?" Isagi menaik turunkan alisnya. Sejujurnya ia menjadi suka bermain game. Bukan berati ia tak suka bermain bola, hanya saja ia butuh hiburan lain selain itu.

Jangan tanya kenapa ia suka bermain game, karena ngab Nagi lah yang mengajarkan. Isagi adalah definisi second choice sesungguhnya. Nagi gampang oleng, kadang suka Reo kadang suka Isagi.

Untung Reo gak terlalu ambil pusing, soalnya isagi normal, KATANYA.

K A T A N Y A.

N Y A.

Random | KaisagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang