11. Tongkrongan

934 158 7
                                    

Setelah hari-hari yang berat oleh berbagai tugas dari setiap guru mata pelajaran, akhirnya hari libur tiba. Benar, sekarang hari minggu. Isagi berniat untuk ikut nongkrong bersama Bachira, katanya sih ia mau mengajak Rin, Sae—kakaknya Rin, Oliver, Kurona, dan beberapa anak basket. Ada Kuroko, Akashi, Kise, Muraskibara, dan juga Aomine. Dimana yang lainya? Midorima sedang sibuk acara keluarga, sedangkan Kagami sedang menjenguk neneknya yang sakit di Amerika.

"Udah pada kumpul semua?" Tanya Kurona, ia menatap kesekelilingnya. Otomatis semua orang yang ada di sana melakukan hal yang serupa.

"Anak volly gak ikut kumpul?" Tanya Oliver.

"Mereka ada jadwal latihan katanya," sahut Bachira.

"Gosip lagi?" Tanya Rin. Sejujurnya ia lebih ke-menebak, soalnya tempat pengumpulan gosip yang sangat dipercaya jatuh kepada Bachira.

Bachira mengangguk mantap kemudian mengangkat kedua jempol tangannya.

Sae menghisap rokoknya— bukan vape. Sedangkan Akashi dan Rin saling menatap dengan tatapan horor.

"Lo berdua ngapa dah, kaya orang musuhan aja," Bachira membuat Rin ataupun Akashi saling mengalihkan pandangannya.

"Buset satu tongkrongan diem-diem bae, serem cuy," batin Isagi, pandangannya memperhatikan satu-persatu orang-orang yang hadir di tongkrongan itu.

"Yoichi, kenal gue kan?" Oliver tiba-tiba membuyarkan lamunan Isagi.

Isagi mengangguk, "Oliver kan?"

Oliver mengangguk, "Gue tertarik sama lo," ucapnya dengan penuh percaya diri.

Isagi mengerjapkan matanya, ia menunjuk dirinya sendiri dengan sedikit terkejut. Kemudian Oliver mengangguk meng-iyakan.

Sae menghembuskan asap rokoknya dengan sedikit kasar, ia kemudian menginjak puntung rokok yang masih setengahnya itu hingga api nya padam. "Lo gak usah mainin dia," kata Sae dengan nada dingin.

Akashi terkekeh seolah meledek, "Ngerasa keren lo?"

Sae menatap Akashi dengan tatapan tak suka, "Lo bisa so asik juga ternyata."

"Wahai anak-anak iprit, sudahlah jangan bertengkar," kali ini Aomine yang menjadi penengah. Kise hanya tersenyum canggung sendari tadi. Sedangkan Muraskibara malah sibuk dengan camilannya.

"Kagami kemana nih? Mudik kah?" Kurona bertanya, berniat untuk mencairkan suasana.

Kuroko mengangguk, "Hum! Neneknya sakit."

"Bisa sakit juga neneknya?" Tanya Bachira polos.

"Neneknya Kagami bukan Firaun, catet," sahut Isagi.

Kemudian Bachira membuka ponselnya dan membuka catatannya, ia menulis ucapan Isagi beberapa detik yang lalu.

"Beres!" Kata Bachira.

"Rajin," komentar Rin. "Lo pasti jadi bahan contekan anak-anak di kelas."

Isagi tertohok, mana ada anjir! Justru Bachira selalu menyontek padanya.

Bachira menepuk-nepuk dadanya, bangga. Isagi bergumam dalam hati, translate nya seperti ini 'cakep lo begitu?'

"Isagi, balik bareng Bachira?" Sae tiba-tiba bertanya, matanya menatap Isagi dengan tatapan yang tak bisa lsagi artikan sama sekali.

Isagi mengangguk, "Iya bang."

"Mau balik bareng gue gak, Yoichi?" Tawar Oliver. Ia memberikan senyuman manis kepada Isagi, Isagi mengartikan itu sebagai senyuman kematian.

Bachira tak terima, "Dia mah bareng gue, selalu!"

"Gue juga mau nawarin balik bareng, tapi gue setia jadi supirnya Kurokocchi," ucap Kise dengan senyum khasnya. Setelah mengatakan itu Akashi memberi tatapan mematikan kepada Kise.

Random | KaisagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang