17. Mati Lampu

1.5K 226 25
                                    

Bachira kini tengah tertidur pulas dengan gaya ubur-uburnya. Isagi sendiri sibuk dengan ponselnya, ia mendengarkan podcast tentang horor untuk menemani malamnya. Sedangkan Kaiser, ia sibuk menepuk nyamuk yang sering kali menciumnya.

Plak

"Kemarin-kemarin pas sama si jangkung, nyamuknya kagak sebanyak ini dah."

Kaiser menggerutu marah. Bisa-bisanya, dari pipi, leher, tangan, sampai kaki, bentol-bentol semua.

Plak

"Nyamuk asu!"

Karena tidak kuat gatal-gatal, Kaiser memutuskan untuk menaiki anak tangga dan berniat untuk merengek kepada Isagi. Siapa tau Isagi berbelas kasih, kan?

Belum sampai di ujung tangga, tiba-tiba mati lampu. Kaiser sedikit terkejut, untung gak sampe ngejengkang. Karena Kaiser matanya normal, gak bolor, akhirnya ia sampai di pintu kamar Isagi.

Tok! Tok! Tok!

"Yoichi, ini gue, pacar lo."

Belum ada jawaban dari Isagi. Kaiser mengerutkan dahinya, apa Isagi sudah tertidur?

Tok! Tok! Tok!

"Yoichi, gue di gigit nyamuk nih!"

Kembali tidak ada respon dari Isagi. Kaiser sebenarnya maju mundur, buka pintu jangan ya, soalnya takut di tempeleng gas elpiji lima kilo kalo sembarangan masuk tanpa izin Isagi.

Tok! Tok! Tok!

"Yoic—"

"Pergi lo anjing! Genderwo sialan!"

"Hmm pantes, gak waras orangnya." Kaiser membatin. Ia menarik nafas dalam-dalam, lalu menyiapkan mental. Sedetik setelahnya ia membuka pintu.

"Setan Lo anj—"

"Ini gue kuntul! Gue di gigit nyamuk di luar, dan memutuskan masuk ke sini."

Posisinya masih sama, Kaiser di ujung pintu dan Isagi tengah menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut.

"Ini serius gue, til. Buka dulu matanya, terus izinin gue masuk."

Isagi mulai membuka sedikit selimutnya, kini hanya sebatas hidung saja.

"Heh lo bener bule pirang?"

Kaiser lagi-lagi mengerutkan dahinya. "Iya-iya, ini gue!"

"Passwordnya apa?"

Kaiser terpegun, pake acara di tanya password segala, emang lagi kuis iklan di tv!

"Kopi nyaman, enak di minum," jawab Kaiser asal. Lagian passwordnya apa coba, tiba-tiba gak jelas banget kaya hubungan reader.

"Apa panggilan gue yang di kasih si bule pirang?"

Kaiser menghembuskan nafas kasar, "Yoichi."

"Kapan terkahir kali gue nafas?"

"Anjing, di luar nurul. Udah ah, gue kedinginan nih. Mana nyamuk nempel mulu sampe ke ketek gue." Kaiser memutuskan untuk menghampiri Isagi yang masih dengan posisinya. Justru Isagi malah menenggelamkan tubuhnya pada selimut tebal miliknya itu.

Kaiser tidak lupa menutup pintu, demi gaya main bola nya si Nagi, Kaiser gak niat buat skidipapap di malam ini. Yang ia perlukan adalah selimut tebal, bonusnya di peluk Isagi hehehe.

"Izin ya—" belum sempat Kaiser menaiki Kasur, Isagi menendang perutnya Kaiser dan membuat si bule pirang itu sedikit mental menubruk tembok di belakangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Random | KaisagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang