Chapter 9 : Peak of Hazard's Wrath, part 1

2 1 0
                                    

  Beberapa waktu sebelum Elfira menelepon Naufal...
Elfira sedang duduk di sebuah bangku diatap markas ASN bersama yang lainnya. Nampak beberapa kembang api meledak-ledak di langit malam sebagai puncak perayaan berakhirnya krisis.

Para warga kota Tertha nampak sangat antusias dengan pertunjukan kembang api itu. Tidak terkecuali Elfira dan lainnya.

“Wwooww... Indah sekali...”kata Divina dengan ceria.

“Tahun lalu kita tidak sempat menikmati event ini kan, Upgrade?”tanya Ampfibian.

“Tahun lalu...?”tanya Upgrade.

Upgrade berpikir sejenak dan akhirnya menyadari sesuatu.

“Oh, iya juga. Pada saat itu, kita sedang menjalani misi gabungan.”kata Upgrade.

“Misi gabungan?”tanya Undine.

“Iya... Itu adalah misi gabungan semua NEU untuk membasmi demon di seluruh Neura.”kata Ampfibian.

“Misi gabungan ya... Itu adalah hari yang sangat sibuk bagiku dan Ruby. Bayangkan, kami harus menciptakan 20 senjata per hari.”kata Viki.

“Master, kamu hanya menciptakan 5 senjata per hari. Sisa 15 senjata akulah yang mengerjakannya.”kata Ruby.

“Ah... Itu... AI kan tidak bisa lelah.”Kata Viki.

“Tapi itu membuat prosesor ku panas, apakah master ingat?”tanya Ruby.

“Aaa... Iya... Lain kali, aku tidak akan bergantung pada mu lagi.”kata Viki.

“Terima kasih telah mendengar keluhanku, master.”kata Ruby.

Sementara itu, Elfira nampak memikirkan sesuatu sambil senyam-senyum sendiri.

[Flashback]
Ketika semua orang sedang menjalani misi gabungan NEU, Elfira sedang berada di hutan. Dia kemudian melihat pertunjukan kembang di langit malam.
[Flashback End]

“(Hehehe... Pada saat itu, aku masih belum mengenal Naufal-san.)”kata Elfira dalam hati.

“Hmm... Pada saat itu mungkin aku masih didalam gua es.”kata Undine dengan tersenyum manis.

“Kamu sama sekali tidak keluar dari gua es sebelumnya?”tanya Upgrade.

“*menggelengkan kepalanya* Tidak. Aku tetap menepati janji tuan Adam sampai tuan Naufal dan nona Elfira membawaku pergi.”kata Undine.

“Dan aku bertemu dengan kalian di hutan bersalju karena dikejar sekelompok kerangka.”kata Ampfibian.

“Dan-“kata Upgrade.

Upgrade menghentikan bicaranya. Dia seketika murung karena mengingat kembali sesuatu. Semua orang seketika terdiam kecuali Divina. Divina nampak bingung.

“Ada apa?”tanya Divina dengan bingung.

“Oh tidak apa-apa! Itu hanya... *Melihat kearah jam, pukul 23:45* Sudah saatnya tidur! Ayo kita tidur.”kata Upgrade.

“Tapi-“kata Divina.

“Divina-chan, kalau kamu besok bangun pagi, kamu bisa pakai alat pelatihan VR.”kata Viki.

“Sungguh?”tanya Divina.

“Iya, tentu.”kata Viki.

“Baiklah! Aku memang ingin berlatih disana.”kata Divina.

Divina dan lainnya masuk kembali kedalam gedung. Sementara itu, di perbatasan negara Northa, Emirio (dalam wujud Legend Hazard) berjalan menuju negara Northa.
-

The Legend, Warrior From Neura (Volume 5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang