09

2K 71 9
                                    

🌼 Happy Reading 🌼

.

.

.

"Sayang, Haruto dan Jaehyuk bakal kerumah.. kamu mau ketemu mereka?"

"Haruto sama jaehyuk itu... Temen Kaka waktu SMA kan"

"Iya sayang"

"Iya aku bakal ketemu mereka ko"






"Sayang! Haruto sama jaehyuk nya udah Dateng" Jihoon berjalan menuju kamar mereka lalu melihat Hanna yang sedang berkutik pada iPad Jihoon.

"Sayang kamu ga denger aku ya" Hanna pun mendongak ia menatap Jihoon lalu mendekati kekasih nya.

"Maaf ka aku ga denger, lagi pakai headset"

"Jaehyuk sama haruto udah didepan.. katanya mau ketemu"

"Oh iya kak" Hanna dan Jihoon pun keluar lalu duduk diruang tamu.

"Loh Hanna?" Ujar haruto dan membuat Hanna bingung.

"Kenapa to" tanya Jihoon.

"Bukan nya Hanna udah tunangan sama orang Jepang itu" Hanna pun yang ada disamping Jihoon beralih ke belakang nya.

"Hanna udah balik ke gue" Jihoon berusaha menggenggam tangan Hanna dan mengelus nya agar menenangkan Hanna.

"Terus sama tunangan nya? Hanna selingkuh?"

Jihoon pun yang baru saja ingin menghajar haruto terhenti saat ia menyadari ada Hanna di belakang nya.

Ia tak ingin membuat kekasih nya kembali takut pada diri nya.

"Enggak, mereka berdua udah pisah"

"Ji.. Lu ga siapin apa apa nih, cemilan kek! Ga ngerhargain tamu bener lu" ujar jaehyuk berceloteh.

"A-aku aja kak" ujar Hanna saat Jihoon ingin beranjak ke dapur dan Jihoon duduk bersama haruto dan Jaehyuk.

🌼🌼🌼

"

Sayang~ tadi maaf ya soal perkataan haruto"

"Gapapa kak, wajar juga mereka nanyain begitu ke aku.. karna mereka juga datang ke acara pertunangan aku" Hanna pun menunduk, Jihoon menyadari apa yang dirasakan oleh hanna, ia pun memeluk tubuh kecil itu.

"Sttt jangan dipikirin, sekarang tidur yuk. Udah malem" Hanna mengangguk lalu mereka berdua tertidur dengan posisi berpelukan

🌼🌼🌼

"Kak"

"Hm" Jawab jihoon tanpa menoleh pada Hanna dan tetap fokus pada laptop nya.

"Ibu sama ayah, kapan pulang ya" Jihoon yang mendengar penuturan Hanna pun menoleh menatap kekasih nya.

"Kenapa tiba tiba nanyain hm" Jihoon mendekati Hanna yang duduk di sofa.

"Kangen kak hiks Ayah sama ibu kenapa ga mau pulang kak" Jihoon membawa Hanna ke atas ranjang lalu memeluk tubuh bergetar itu.

"Mau kerumah ibu sama ayah"

"K-kaka mau anterin?"

"Pasti"

"Beneran kak!"

"Bener dong sayang"











"Ibu ayah" Hanna mendekat ke makam kedua orang tua nya yang bersampingan, dan Hanna berada di tengah mereka.

"Hanna datang lagi Bu, ayah"

"Hanna kesini karna kangen ibu sama ayah dan mau cerita sedikit boleh kan" Jihoon ikut mendekat ke arah Hanna.

"Aku udah kembali sama kak Jiun Bu.. Ayah, kalau memang kita berjodoh kita pasti bakal di dekatkan walau sempet ada perpecahan tapi semoga kak Jiun yang terbaik untuk aku Bu.. ayah"

"Hanna sama kak Jiun udah ada rencana untuk langsung menikah Ibu.. ayah, tapi kita belum dapat restu ibu sama ayah"

"Mungkin hiks 3 bulan lagi kita melangsungkan pernikahan nya Bu, yah"

"Ibu ayah, Saya ingin meminta restu nya untuk menikahi anak ibu dan ayah.. saya akan membahagiakan dia sampai maut memisahkan kami.. saya akan berusaha sekeras mungkin untuk menjaga Hanna dengan tulus" ucap Jihoon menatap kedua makam itu.

















"Kak makasih ya tadi udah mau anterin ke rumah ibu sama ayah.. aku seneng banget"

"Sama-sama sayang, Kaka bakal terus buat kamu tersenyum.. Kaka bakal janji bakal terus bahagiain kamu dan membuat hari hari kamu bersinar"

"Makasih banget kak, aku bersyukur bisa dapetin Kaka"

"Kaka lebih bersyukur bisa dapetin kamu sayang"

Tring

Tring

"Siapa kak?"

"Clara" seketika wajah Hanna berubah mendengar nama yang disebut oleh Jihoon.

Jihoon pun memasukan kembali hp nya ke dalam kantung celana nya.

"Jawab aja kak"

"Ga usah"

"Clara pasti lagi perlu Kaka"

"Ga usah"

"Kak.. jawab aja" Jihoon pun mendecih kesal, ia tak akan mengangkat telfon itu jika bukan karna Hanna.

"Sayang kamu dimana!'

"Mau apa Lo"

"Ji kamu dimana sekarang hiks aku butuh kamu"

"Gue ga bisa" Jihoon membuka speaker agar Hanna dapat mendengar dan tidak mencurigainya.

"Ji hiks aku hamil! Hiks ini anak kamu ji!" Hanna seketika benar benar terdiam mendengar penuturan yang dilontarkan oleh Clara.

"Apa maksud Lo! Kita sama sekali ga pernah ngelakuin itu!" Ucap Jihoon marah.

"Kamu ga ingat waktu kamu mabuk dan kamu maksa akuu! Buat ngelakuin-"

"Cukup!! Jangan ngarang Clara! Sebrengsek apapun gue! Gue ga akan berkhianat dengan cara itu!" Hanna pun berlari memasuki kamar lalu mengunci pintu nya.

Pippp

Jihoon mematikan telfon itu dengan sepihak lalu berlari mengejar Hanna.

"Sayang buka pintu nya! Jangan percaya Clara! Dia bohong aku ga pernah ngelakuin itu sama Clara! Pliss percaya aku sayang!" Jihoon berusaha membuka pintu itu tetapi tidak bisa.

Jika ia mendobrak pasti Hanna akan lebih marah.

Posesif Boy [Park Jihoon TREASURE ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang