04

3.3K 119 11
                                    

🌼 Happy Reading 🌼

.

.

.

Saat Hanna ingin mengambil gelas yang cukup tinggi, ia terpaksa berjinjit agar dapat menggapai gelas untuk susu nya.

Hanna sama sekali tak meliha jika ada air yang menetes dari wastafel dan jatuh ke lantai.

Hingga saat Hanna ingin bergeser ke kanan sedikit agar dapat menggapai gelas yang sedikit lagi ia capai.

Brakk

"AKHHH" Hanna terjatuh dalam keadaan terlungkup dan membuat perut nya kegencet.

"Akhh s-akitt!!!" Hanna berusaha berteriak sekeras mungkin, tetapi usaha nya sia-sia karna rumah nya yang besar dan kemungkinan tidak dapat didengar oleh tetangga.

"Tolong!!" Kata terakhir Hanna sebelum ia jatuh pingsan.

🌼🌼🌼

"Sshh a-ku dimana"

"Lo dirumah sakit, na"

"Ke-kenapa aku disini, yoshi!"

"Gue liat Lo udah pingsan di dapur rumah jadi gue bawa Lo kesini, kenapa Lo bisa pingsan sih terus si brengsek itu dimana"

"Kenapa kamu bisa disini, dan kandungan aku ga papa kan!" tanya Hanna berharap. "Bayi nya gapapa kan"

"Lo keguguran"

"..."

"Dokter udah bilang ke gue soal ini, dan Lo ga boleh terlalu banyak gerak"

"Kamu pasti bohong, ga mungkin shi.. jangan bercanda deh"

"Apa wajah gue menampilkan kalo gue ini berbohong"

"Gue serius na, Lo bisa tanya langsung"

"Enggak! GAK MUNGKIN! AKU GA KEGUGURAN YOSHI!!"

"Na, tenang.. Lo ga boleh-"

"KAMU PASTI BOHONG KAN!! GA MUNGKIN!!!" hingga beberapa suster yang mendengar kebisingan didalam lantas masuk kedalam ruangan Hanna.

"Ada apa ini" tanya suster.

"AKU GA KEGUGURAN!!!" Suster pun keluar untuk memanggil dokter yang akan mengatasi Hanna.

"Anda bisa tunggu didepan? Saya ingin mengecek keadaan pasien" tanya dokter pada Yoshi dan Yoshi mengangguk.

"Lo yang sabar ya na, gue yakin Lo pasti terpuruk banget dengan kejadian ini" ujar Yoshi didepan ruangan Hanna.

🌼🌼🌼

"Udah balik lo" ujar Jihoon didalam telfon.

"Udah"

"Ngapain Lo telfon gue"

"Kalo bukan soal Hanna gue gaakan telfon lo"

"Fine gue matiin"

"Hanna keguguran"

"Oh syukurlah"

"Apa maksud Lo!"

"Ga denger?"

"Sialan Lo!! Pacar Lo keguguran malah bersyukur sialan!!"

"Apa!? Pacar?! Ga salah denger gue"

"Ya enggaklah bego!"

"Udah putuss!"

"Apa!"

"Duh beneran budeg Lo, mending tanya sama anak nya langsung!"

Pip

Panggilan itu dimatikan langsung oleh Jihoon, Yoshi pun kembali masuk ke dalam ruangan Hanna.

"Hikss Chii!" Hanna sedikit mengeraskan suara nya karna ia menunggu yoshi sedari tadi.

"Cup cup cup maafin gue, gue kelamaan didepan ya?" Ujar Yoshi mendekat lalu memeluk tubuh rapuh Hanna.

"Chi bobo disamping aku ya" ujar Hanna berharap dan Hanya mengangguk pelan lalu berbaring dengan disamping Hanna.

"Chi"

"Hm"

"Kamu belum jawab pertanyaan aku" ujar Hanna mendongak menatap wajah yoshi.

"Pertanyaan apa"

"Kenapa kamu bisa disini? Bukanya kamu bakal menetap di Jepang?"

"Ga, gue ada urusan disini jadi gue harus pulang"

"Jadi kalo urusan kamu selesai kamu bakal kembali ke Jepang?"

"Engga, gue bakal tinggal disini"

"Dirumah sakit?"

"Mulai"

🌼🌼🌼

Tak terasa sudah 2 tahun Yoshi dan Hanna berpacaran dengan keromantisan mereka berdua yang tak ada habis nya.

Hanna dan juga Yoshi sudah tamat sekolah.

Dan Yoshi memutuskan untuk tinggal dirumah Hanna.

🌼🌼🌼

"Chii"

"Hmm"

"Aku boleh gigit pipi kamu ga?"

"Bibir juga boleh"

"Engga, mau pipi aja" ujar Hanna dengan puppy eyes nya.

"Yaudah sini" Yoshi membawa Hanna duduk dipangkuan dan dengan cepat Hanna menyambar pipi Yoshi yang lumayan berisi.









"Sayang udah ih, udah setengah jam kamu Sedot sedot pipi akuu"

"Ndakk"

"Beli mainan nya ga jadi ya" lantas Hanna memundurkan wajah nya dan menatap Yoshi gembira.

"Ayo beli mainan!"

"Pipi aku nya dibersihin dulu" Hanna mengangguk dan mengambil tissue disamping mereka lalu mengelapkan pada pipi Yoshi.

.

.

.

.

Ga jelas banget ya chap kali ini

Ato memang dari chap sebelum nya memang ga jelas😭😭

Huhuu cedihhh nichh





Posesif Boy [Park Jihoon TREASURE ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang