15 [END]

2.7K 73 11
                                    

🌼 Happy Reading 🌼

.

.

.

"Coba panggil bunda nak"

"B-u-nda" Hanna melotot, walaupun masih terbata bata tetapi rowoon sudah mulai bisa memanggil nya dengan jelas.

"Sekali lagi"

"B-unda

"Coba Sekali lagi sayang"

"Bunda" Hanna bergerak ria ia benar benar senang karna anak sulung nya
















Hanna siang ini memutuskan untuk mengantar bekal Jihoon ke kantor, jika soal Kedua anak nya sudah diawasi oleh suster nya.

Suster dirumah nya ada dua karna memang anak nya ada dua yang satu bernama Asahi dan yang satu lagi Junkyu.

Kenapa junkyu? Ya karna junkyu sendiri yang mau katanya sih dia suka bocil jadi mau aja.



















Sesampainya Hanna dikantor Jihoon ia sudah disambut oleh banyak karyawan Jihoon, mereka semua sangatlah ramah.

"Selamat siang Bu Hanna" ujar salah satu karyawan.

"Siang" Hanna pun berjalan keruangan Jihoon dan membuka pintu ruangan suami nya.

"Eh! Kaget aku!" Ujar Jihoon terkejut karna tiba tiba pintu nya dibuka.

"Hehe Kaka lagi ngapain? Kok fokus nya ke hp bukan ke laptop" Hanna mendekati Jihoon lalu menaruh bekal Jihoon di meja nya.

"Ini lagi bahas meeting" Jihoon menaruh hp nya dimeja nya lalu mengisyaratkan Hanna untuk duduk dipangkuan nya.

"Aku duduk samping Kaka aja" Hanna pun beranjak ingin mengambil bangku tetapi tangan nya ditarik lalu ia terduduk di paha Jihoon.

"Kak ga harus disini, gimana Kaka makan siang nya"

"Suapin"

"Kaka ih udah gede masih minta disuapin"

"Sayang~ sama suami nya sendiri loh"

"Yaudah aku suapin, untuk su-a-mi aku" Jihoon pun tersenyum lalu melihat Hanna mulai membuka kotak bekal nya.

"Aaaa buka mulut nya" ujar Hanna menyodorkan satu sendok nasi goreng kimchi pada Jihoon.

"Dari mulut ke mulut dong sayang"

"Aku suapin atau ga aku suapin sama sekali" Jihoon pun pasrah lalu menerima suapan dari Hanna.




"Jadi kamu kesini mau cerita" hanna mengangguk dan Jihoon mulai mendengarkan.

"Yaudah cerita"

"Jadikan kak, tadi pagi waktu aku lagi siapin bekal untuk Kaka rowoon Dateng terus dia manggil aku. Kaka tau ga rowoon manggil aku gimana"

"Rowoon manggil kamu nama!"

"Bukan kak! Rowoon manggil aku bunda!"

"Memang bunda kan sayang"

"Tapi biasanya kan rowoon manggil nya Buna tapi sekarang bunda"

"Ha! Kamu serius!" Hanna mengangguk ribut.

"Aku kaget kak karna dia udah mulai lancar bicara nya"

"Wahh syukurlah ya sayang"

"Iya kak"

"Kita tinggal nunggu Jihan" Hanna mengangguk.





















Hanna pulang lebih dulu karna Jihoon masih ada kerjaan dikantor tadi juga ia menyempatkan ke supermarket untuk membeli Snack untuk kedua anak nya. sesampai nya dirumah ia melihat junkyu tengah bermain dengan Jihan.

"Kyu, kamu belum pulang?" Tanya Hanna karna setiap jam 17.00 semua suster sudah harus dipulangkan.

"Nanti deh, gue masih mau sama jihan. Lagi pula Jihan nya ga mau gue balik"

"Oh yaudah, rowoon dimana?"

"Oh iya! Rowoon dimana!?" Hanna pun yang mendengar junkyu ikut panik.

"Rowoon tadi kemana!?"

"Tadi dia kedepan terus ga balik balik"

"Kyu jangan bercanda!" Ujar Hanna benar benar panik.

"Gue serius bilang aja sama jihan" Hanna pun berjalan keluar untuk mencari rowoon yang dibilang junkyu ada didepan.

"Nak rowoon kamu dimana, bunda udah pulang sayang" tak ada jawaban Hanna terus mencari tetapi junkyu tiba tiba memanggil nya.

"Hanna ini rowoon!" Hanna pun lega ia mulai berjalan ke arah pintu masuk yang tertutup.

Saat ia membuka nya semua sudah gelap ia melihat kerumah lain apakah mati lampu? Tapi tidak rumah lain dalam keadaan lampu menyala.

"Kyu dimana rowoon!" Hanna berusaha mencari saklar lampu tapi tidak ada hingga ia dibuat kaget dengan suara ledakan diiringi lampu yang tiba tiba saja hidup.

"HAPPY BIRTHDAY!!!!" Hanna kaget saat melihat rowoon sudah ada dihadapan nya dan ia juga melihat Jihoon yang sudah pulang kantor.

"Ceyamat uyan taun bunda!!" Ujar rowoon mendekati Hanna.
(Selamat ulang tahun bunda!)

"Rowoon kamu nakutin bunda"

"Hihi naafin owon ya bunda"
(Hihi maafin rowoon ya bunda)

"Ga bunda maafin" ujar Hanna bercanda dan rowoon yang memasang wajah sedih.

"Bunda bercanda rowoon" senyuman rowoon pun kembali dan memeluk sang bunda.

Jihoon mendekat dengan kue yang sudah ia pegang sedari tadi.

"Happy birthday sayang! Tiup lilin nya dong" Hanna tersenyum ia mulai make a wish baru meniup lilin yang menancap di dalam kue itu.

Lalu Jihoon mendekat dan mengecup lembut kening Hanna yang terus tersenyum.

🌼🌼🌼

"Kalo tuhan memberi kamu 1 permintaan kamu mau apa?"

"Aku mau kita hidup bahagia sampai jihan dan rowoon dewasa, kita berdua bisa bersama selamanya. Aku pengen hidup bahagia dengan anak anak kita kak" Jihoon tersenyum kalau memeluk tubuh Hanna erat.

"Kakak bakal bahagiakan kamu dan anak kita, Kaka bakal jaga kalian sampai maut memisahkan kita, Kaka juga berharap kalau Kaka bisa rawat jihan dan rowoon sampai mereka dewasa"

"Terimakasih ya kak udah jadi suami yang baik untuk aku dan menjadi ayah yang baik untuk Jihan dan rowoon"

"Kaka juga berterimakasih karna kamu udah mau jadi ibu yang baik dan terima Kaka dengan tulus, Kaka janji Kaka ga akan ulangi apa yang dulu kita alamin"

"Iya kak" lalu kedua nya berpelukan menyalurkan kasih sayang mereka"

END

Guys upil tau kalau mungkin di bab ke 16 ini itu terlalu cepet untuk ending tapi upil udah netap aja deh sampai bab ini aja.

Upil mungkin bakal buat book lagi tapi nanti yaaaa

Tapi upil bingung mau buat versi siapa? Dan kalian mau b×b atau b×g

Buat ulasan yaaa

Posesif Boy [Park Jihoon TREASURE ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang