13

2.1K 69 5
                                    

🌼 Happy Reading 🌼

.

.

.

"Hanna!" Pria itu mendekati Hanna yang sudah ada dipandangnya.

Saat Hanna ingin pergi dari sana pria itu sudah lebih dulu mencengkal pergelangan tangan nya.

"Lepas!" Pria itu tak menjawab omongan Hanna ia malah membawa Hanna keluar cafe entah dibawa kemana.

"Kak lepas!!" Hanna terus saja memberontak dan membuat Jihoon yang menarik nya menatap Hanna lembut.

"Aku mau bicara, tapi ga disini" ujar Jihoon masih dengan pandangan lembut nya.

"Engga! Lepas kak" ujar Hanna sudah ingin banjir.

"Pliss kali ini aku pengen ngomong penting sama kamu"












"K-kaka mau bicara apa" ujar Hanna setelah Jihoon membawa nya ke pantai yang tak jauh dari cafe tadi.

"Hanna... Aku udah sempet jelasin kan ke kamu kalau aku ga hamilin Clara atau pun ngelakuin hal lebih sama dia" Hanna mengangguk dengan pelan dan menatap Jihoon lekat.

"Pliss kasih aku satu kesempatan lagi.. kalau memang kesempatan kali ini aku melukai kamu, kamu bisa pergi kemana pun. Aku ga akan ganggu hidup kamu, tapi kali ini aja aku mau kita ulang semua nya dari 0. Kamu bisa pergi kalau aku kecewain kamu, Sayang"

"Aku t-akut kak hiks" Jihoon menggeleng dan menggapai kedua tangan Hanna lalu mengelus nya pelan.

"Kasih aku satu kesempatan lagi dan aku ga akan kecewain kamu, kamu bisa pegang omongan aku. Kalau pun aku ingkar janji kamu bisa lakuin apapun yang kamu mau"

"Aku mau kita kembali seperti dulu, aku mau kita hidup dengan cinta dan kasih sayang. Aku mau kamu jadi ibu dari anak anak aku" Hanna yang sudah bergelimang air mata lantas memeluk tubuh Jihoon dengan erat.

H

anna mengangguk pelan dengan air mata yang terus saja mengalir di pipi nya.

Jihoon melepas pelukan Hanna lalu menatap Hanna lekat.

"Kamu mau kan, kita kembali lagi seperti dulu" tanya Jihoon penuh harapan.

"I-ya kak, aku mau" jawab Hanna dengan sangat yakin, ia tau pasti Jihoon bisa berubah dan tidak melakukan apa yang dulu pernah ia lakukan.

























"Kamu selama ini kemana? Kenapa aku ke kosan kamu. Kamu gaada"

"Aku tinggal dirumah junkyu kak"

"Kenapa dirumah junkyu?"

"Junkyu yang maksa aku untuk tinggal disana kak, katanya dari pada aku tinggal mending tinggal dirumah dia"

"Besok kita kerumah junkyu dan aku mau kamu tinggal sama aku lagi, dirumah kita"

"Dirumah kita? Maksud Kaka?"

"Sebulan lalu Kaka beli rumah tapi Kaka gatau harus digimanain rumah nya karna Kaka tinggal sendirian jadi sekarang rumah itu Kaka jadiin rumah untuk kita berdua dan anak anak kita" Hanna pun yang mendengar penjelasan Jihoon langsung malu dan menyelusupkan wajah nya di dada bidang Jihoon.

"Heyy.. malu hm?"

"Diem ih kak!" Jihoon pun terkekeh melihat tingkah laku Hanna yang tak pernah berubah.

"Sayang nya Kaka malu?"

"KAK!!!"

Jihoon pun tertawa karna senang menjahili Hanna.

🌼🌼🌼

"Kak"

"Hm?"

"Kaka bener bener mau serius kan sama aku"

"Iya dong, siapa yang bilang Kaka ga serius sama kamu. Hm"

"Kalau Kaka memang serius-"

Jihoon memotong percakapan Hanna.

"Kaka bakal nikahin kamu Minggu depan"

"..."

"Hey kenapa?" Jihoon menatap Hanna lalu menggenggam kedua pipi kekasih nya.

"K-ak yang bener"

"Bener dongg, engga nikahin kamu itu penyesalan terbesar dihidup Kaka, kamu tau kan dulu seberapa sudah Kaka dapetin kamu"

"Iya kak, t-api beneran Minggu depan"

"Mau besok?"

"Eh jangan!"

"Yaudah hari ini aja"

"Kak! Ga hari ini jugaa!"

"Minggu depan kelamaan sayang, gimana kalo lusa aja. Kaka bakal siapin acara nya dari hari ini"

"Kak jangan ngawur deh"

"Beneran loh, siang ini kita ke toko perhiasan yaa"

"Harus banget lusa ya kak, kecepetan tau"

"Lusa aja, yuk pulang siap siap buat siang nanti" Jihoon menarik Hanna untuk memasuki mobil dan berjalan kerumah mereka.

















"Udah beli cincin, sekarang kamu mau Kaka beliin apa?"

"Pulang aja kak, lagi pula kita ga boleh keluar keluar kan"

"No! Kita harus pilih gaun untuk kamu sayang dan kita harus foto Prewed"

"Ih mager kak, besok kan bisa. Aku capek"

"Capek apa hm, kamu cuma ke toko perhiasan ga Kaka suruh angkat mobil sayang" ujar Jihoon sambil mencolek hidung Hanna.




Akhirnya dengan terpaksa Hanna mengikuti kemauan Jihoon untuk pergi ke butik lalu foto prewed.

Dibutik Hanna cukup tertarik dengan salah satu gaun yang sangat simpel namun anggun jika ia pakai.

Setelah keduanya sudah mendapat gaun dan jas masing masing mereka mulai foto prewed.

Hampir 2 jam foto karna Hanna yang terus saja mengeluh ingin pulang, kata nya kaki nya terlalu pegal untuk memakai heels yang lumayan tinggi.

Akhirnya selesai Hanna sudah mengganti pakaian nya lalu kembali ke mobil dan berbaring di jok mobil Jihoon.

"Capek banget hm" Jihoon memasuki mobil, Hanna hanya mengangguk.

Posesif Boy [Park Jihoon TREASURE ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang