bab 16-17 (merubah keadaan part 1) (1-2)

312 20 1
                                    

Gagak lumayung mengajak anak-anak subang ralang untuk berburu berserta jakara

Di tengah berburu ada yang menyerang mereka berlima

"Siapa disana"

Namun tak ada jawaban satupun tapi ada bayangan di bawah pohon

"raka kau jaga mereka, aku ingin mengejar orang itu"

"Berhati-hatilah rai"

"Iya raka"

Gagak lumayungpun mengejar bayangan itu

"Paman aku takut" rengek mereka bertiga

"Yasudah mari kita pulang saja, apakah kalian sudah puas bermainnya?"

"Sudah paman, mari" jawab kian santang, ia biasanya paling berani tapi kali ini berbeda ia sangat takut

(Fyo : mereka berjalan sambil bicara satu sama lain)

"Rai, kau takut?" Tanya abikara

"Ah iya raka, perasaanku tak enak"

"Memangnya kenapa?" -walang

"Aku juga tidak tau raka, sudahlah jangan mendesakku terus menerus"

"Iya rai"

"Yunda, kapan-kapan kita belajar kuda"

"Memangnya kau bisa rai?" Remeh rara santang

"Aku nanti minta ajarin paman gagak lumayung atau paman jakara"

"Memangnya paman jakara bisa naik kuda?"

"Bisa raden, paman bisa semuanya kecuali memasak haha"

"Akupun sama paman haha"

Tak terasa mereka sudah berada di gerbang istana saja

"Raden nyimas, kita sudah sampai di istana padjajaran...kalian ke kamar masing-masing ya, jangan bermain lagi krn udah mau malam"

"Iya paman, kami permisi dulu assalamualaikum"

"Walaikum salam"

Anak-anak subang ralang langsung kembali ke kamarnya masing-masing sedagkan jakara menyusul gagak lumayung di hutan

_____________

Gagak lumayung terlihat kesakitan krn orang berbaju hitam itu lebih kuat dibandingkan dirinya

"Kau jangan ikut campur, aku akan tetap menyerang anak-anak subang ralang sampai mereka semua mati"

"Apa salah mereka? Mereka hanyalah anak-anak yang masih tak tau apa-apa"

"Memang mereka tidak salah tapi subang ralanglah yang salah krn dia penyebab anakku mati!"

"Memangnya siapa anakmu?"

"Jakatara, dia memiliki raka bernama jakara"

"Jakara? Aku tau dia memang kau ibu dari jakara?"

"Ya, memangnya kenapa?"

"Tidak mungkin! Raden jakara tidak mungkin mempunyai ibu sepertimu!"

"Sudah jangan banyak bicara, rasakan ini"

Ketika orang berjubah hitam itu ingin menyerang gagak lumayung, jakara langsung menyerang orang berjubah itu hingga terpental

"Siapa kau? Kenapa kau menyerang raiku gagak lumayung"

"Aku sanda, ayolah serang diriku"

"Sanda? Itu nama ibundaku yang di bunuh oleh ayahanda prabu, apa dia memberontak kepada padjajaran?" Batinnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raden kian Santang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang