Brakkk..Pintu kamar rawat Beomgyu terbuka dengan sangat kasar dan nafas Yeonjun sangat tidak beraturan.
"Be—omgyu?"
"Aku benci disini, semua sama saja"
"Aku ingin pergi dari sini"
"Aku sudah tak berguna lagi, semua pergi"
"Aku cac—"
"Beomgyu?"
Tepat pada panggilan kedua Yeonjun memanggil nama Beomgyu, gumaman itu terhenti. Saat ini Beomgyu berada di ranjangnya dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Bahkan Perawat jaga di depan seperti bersiap siaga jika orang yang ada di dalam kamar ini akan berbuat lebih dari yang di bayangkan.
"Aku minta maaf, tidak seharusnya tadi Aku marah seperti itu. Aku terbawa suasana tadi, Aku tidak suka dengan Dirimu yang mulai menyerah dengan hidupmu.. Aku ada disini Beomgyu-ya Kau tak perlu khawatir, Aku akan membantumu untuk mendapatkan kembali hati Bubumu" Yeonjun terus melontarkan kata rasa bersalahnya dengan sesekali melirik Beomgyu, meskipun Ia tidak bisa melihat wajah Beomgyu dengan jelas.
"Beomgyu, apa Kau mendengarkanku? Kau tak apa kan? Kata Perawat tadi—"
"Pergilah" Beomgyu memotong perkataan Yeonjun dengan dingin dan tanpa ada pergerakan sama sekali.
"Aku minta maaf Beomgyu-ya, Aku menyesal. Tidak seharusnya Aku seperti itu tadi" Yeonjun memberanikan kakinya untuk mendekat kepada Beomgyu.
"Pergi Kim Yeonjun!" Suara Beomgyu mulai meninggi dan tangannya meremat kasar selimut yang di genggamnya. Ia sudah tidak peduli lagi dengan kata-kata baik yang akan menyapa kembali telinganya, di benaknya semua sama saja. Beomgyu hanya hidup untuk merasakan segala rasa sakit itu.
"Beomgyu, jangan seperti ini. Aku tak bermaksud meninggalkanmu, Aku bersungguh" Yeonjun sudah tak sabar lagi, Ia langsung menghadapkan Dirinya sejajar dengan wajah Beomgyu yang menyamping itu dan mencoba untuk membuka selimut itu tapi tangan Beomgyu semakin mengerat meremat selimut itu.
Begitu menyakitkan, Yeonjun hanya bisa mendengar tangisan pilu dari Beomgyu. Tidak ada kata yang Dirinya terima lagi dan Yeonjun mengelus bahu Beomgyu yang bergetar itu dengan wajah yang tertunduk menyesal. Dia terlalu terburu-buru untuk marah kepada Beomgyu seperti tadi, Yeonjun juga menyesal bahwa Ia kurang menempatkan Dirinya untuk Beomgyu.
"A—ku lelah Yeonjun-ah, boleh Aku berhenti saja? Aku hanya hidup untuk menunggu masaku habis, Aku tidak punya rencana apapun untuk hidupku. Aku le—lah" Beomgyu kembali meracau mengatakan hal-hal yang menurut Dirinya lebih baik.
"Tak apa Beomgyu-ya, kali ini Aku akan menerima semua perkataanmu. Tapi Aku berjanji, suatu saat Kau akan menyesali kata-kata itu terucap dan Kau akan sadar.. bahwa pada saat itu adalah momen dimana Kau akan tersenyum dengan lebar dan mendapatkan ketenangan sesuai dengan yang Kau inginkan" Balas Yeonjun dengan mengambil tangan Beomgyu untuk di genggamnya dan dengan dahi menempel pada genggaman itu. Ingin rasanya Yeonjun ikut menangis, tapi hal itu Ia urungkan. Karena saat ini hanya Dia yang ada di samping Beomgyu dan harus bisa menguatkan Teman satu-satunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crescendo - Jung Family feat Beomgyu
FanfictionCrescendo (<) ; Perubahan dinamika Beomgyu lelah Bu, bagaimana cara Beomgyu bisa meminta pada Tuhan.. agar dunia berpihak pada Beomgyu sedikit saja atau setidaknya Tuhan beri Beomgyu rasa tenang saat tidur. Maaf jika aku selalu menjadi yang merepot...