Note 7 : Berubah?

943 87 9
                                    






"Dad, apakah Kau pernah berpikir bahwa masa lalu bisa dilupakan?"

"Dari semua pengalaman yang Daddy punya, masa lalu tidak akan pernah bisa di lupakan sepenuhnya.. meskipun Kau berpikir untuk melupakannya dengan segala usahamu. Kau akan selalu terus mengingatnya, meskipun masa lalu tidak bisa dilupakan begitu saja tapi itu berguna untuk memperbaiki segalanya di masa depan, juga sebagai perbandingan di setiap langkah yang Kau tuju. Jadi gunakanlah sebagai pembelajaran, namun jangan pernah menggunakannya untuk sebuah kesalahan baru" Jelas Jaehyun dengan sangat runtut dan Beomgyu hanya mengangguk paham dengan semua penjelasannya.

"Anak Daddy sekarang sudah besar ya, Daddy sudah lama tidak melihatmu berbicara pada Daddy. Apa Beomgyu marah dengan Daddy karena Aku meninggalkan kalian terlebih dahulu?" Tanya Jaehyun yang saat ini mengelus kepala Beomgyu dengan pelan.

Beomgyu menggelengkan kepalanya dengan pelan "Tidak Dad, Aku merindukanmu lebih dari apapun. Semakin tahun, Aku semakin takut untuk ke tempat mu.. dan mulai berpikir apakah semuanya memang kesalahanku seperti yang Bubu katakan?"

"Ssssttt.. Daddy tidak suka Kau berbicara seperti itu. Ini kehendak Tuhan Beomgyu-ya, Bubumu hanya perlu waktu.. Daddy tahu kalau istriku itu sangat menyayangimu sayang. Aku tau Kau sakit hati karena perkataannya, tapi pasti ada hari dimana Ia akan mengerti. Hanya Kau yang ada disisi Daddy di waktu terakhir Daddy dan Kau tau bagaimana kecelakaan itu bermula"

"Apa Aku boleh ikut saja denganmu Dad? Aku lelah" Tanyanya meminta persetujuan.

"Waktu mu masih panjang dan Daddy sangat senang bisa berbicara denganmu kembali. Tapi Kau harus kembali"

"A—ku tidak mau, Beomgyu ingin disini Dad. Bersama Daddy.. menemani Daddy. Dunia cukup menyiksaku" Ucapnya seraya menunduk dalam.

"Daddy harus pergi sayang, Kau jaga Hyung dan Bubumu. Itu yang Daddy bisa minta padamu"

"A—ndwae, Daddy tidak boleh kemana-mana. Temani Beomgyu sekali lagi" Beomgyu dengan cepat meraih tangan Jaehyun yang semakin lama semakin menghilang.

"Da—ddy"

"Andwae"






"D—addy, jangan ti—nggalkan Beomgyu"

"Dad.."

"Daddy"

Semua yang ada di ruangan Beomgyu tiba-tiba saja mendongak dan mendekat ke ranjang rawat Beomgyu. Bisa mereka lihat, jika Beomgyu terlihat tidak nyaman dalam tidurnya. Peluh yang menghiasi dahinya dan bibir yang terus menerus meracau pelan di balik masker yang terpasang pada wajahnya.

"B—eomgyu, ini Mark Hyung. Buka matamu, apa ada yang sakit?"

Namun pertanyaan Mark sama sekali tidak membuahkan hasil untuk bisa membangunkan Beomgyu dari bunga tidurnya dan monitor disamping Beomgyu menunjukan bunyi yang tidak normal serta perubahan tekanan darah yang menurun drastis terlihat disana. Dengan panik, Jeno memilih untuk menekan tombol yang tepat berada di atas ranjang Beomgyu.

"Dek, jangan membuat Hyung takut. Apa ada yang mengganggumu disana?" Mark dan Jeno benar-benar kalut. Mark meraih tangan itu dan mengusapnya dengan perlahan agar Beomgyu bisa tenang.









Berbeda dengan Taeyong, Dia hanya menatap dalam diamnya.. seakan di ingatkan oleh kejadian yang sama kala itu. Bagaimana Dia meminta Dokter untuk menyelamatkan Putra Bungsunya, namun berakhir Dirinya yang juga sangat membenci Putranya. Ada rasa bersalah saat menamparnya akan tetapi ada juga rasa  enggan untuk meminta maaf akan hal itu.

 Crescendo - Jung Family feat BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang