7.7

1.2K 123 15
                                    

Menghindar dan terus menghindar. Selama tiga hari ini Jaehyuk selalu berhasil dan memiliki cara untuk kabur ketika Jeongwoo berusaha menahannya. 

Sama seperti saat ini.

Jaehyuk melewati Jeongwoo begitu saja saat diteras rumah. Jeongwoo sendiri sudah bertekad. Ia bangun lebih pagi dari biasanya dan menunggu Jaehyuk diteras rumah. Ia ingin mengantarkannya ke kampus.

Namun malah Jaehyuk sekarang melewatinya begitu saja. Tidak menyapa.

"Yoon Jaehyuk"

Deg!

Jaehyuk seketika membeku.

Nama lengkapnya dipanggil. Apakah ia melakukan kesalahan?

"Kenapa pergi begitu saja?" tanya Jeongwoo dengan berjalan mendekat dan sekarang berdiri didepan Jaehyuk.

Jaehyuk mengatur nafasnya.

Kemudian menyatukan kedua tangannya didepan dada, "Hyung. Sungguh aku minta maaf. A-aku akan memperbaiki sikapku"

Secara otomatis Jaehyuk langsung berlaku seperti itu. Bahkan tanpa ia sadari.

"Aku a-akan berlaku lebih sopan. Aku minta maaf hyung" wajah Jaehyuk menjadi pucat. Ia terus memohon pada Jeongwoo.

Meminta maaf.

Jeongwoo merasa hatinya mencelos. Ia kembali melihat ketakutan pada wajah Jaehyuk.

"A-aku-"

Tanpa menunggu lama, Jeongwoo langsung menarik Jaehyuk ke dalam pelukannya.

Ia mengusap punggung dan kepala Jaehyuk bergantian sembari membisikan kalimat penenang, "Tenanglah, Jaehyuk. Tenang"

Dan Jaehyuk masih terus bergumam mengatakan maaf.

Separah ini Jeongwoo membuat Jaehyuk menjadi trauma?

.     .       .      .      .

"Hyung minta maaf atas semuanya. Hyung berlaku buruk padamu, menuduhmu sembarang dan berpikir yang tidak baik tentangmu. Hyung benar-benar minta maaf, Jaehyuk-ah" kata Jeongwoo dengan menggenggam tangan Jaehyuk.

Sekarang keduanya berada didalam mobil. Yang sudah terparkir didepan kampus Jaehyuk.

Keadaan Jaehyuk sudah tenang.

"Tidak apa-apa. Semua sudah berlalu" balas Jaehyuk dengan suara pelannya.

Jeongwoo menggeleng, "Jangan seperti itu. Kamu seharusnya marah pada hyung. Kamu juga bisa memukul hyung untuk membalas rasa sakit itu"

Jaehyuk menoleh. Menatap Jeongwoo, "Hyung, apa kamu memandangku seperti seseorang yang pendendam? Atau anak 19 tahun yang tidak bisa mengontrol emosinya sendiri?"

"Bukan seperti itu, Jaehyuk-ah"

"Yasudah jika bukan seperti itu. Aku tau apa yang aku mau dan apa yang ingin aku lakukan. Aku mengenal diriku sendiri dengan baik, hyung" kata Jaehyuk.

Jaehyuk meraih tasnya yang berada di kursi belakang.

"Bersikap seperti biasa saja padaku, hyung. Aku tidak apa-apa"

"Berhentilah merasa bersalah"

Jaehyuk akan keluar namun perkataan Jeongwoo membuat kembali berdiam diri.

"Lantas bagaimana caranya menebus semua kesalahan hyung padamu?"

.

.

.

Jeongwoo memandang ketiga teman Jaehyuk yang ada didepannya.

Jaehyuk sendiri tengah mengecek hasil tugas mereka satu minggu lalu.

His EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang