13.13

1K 107 2
                                    

"Usiamu hampir 20 tahun. Bisakah hyung menandaimu?"

Hah?

Terlihat jelas bahwa Jaehyuk sekarang tengah kaget. Terbukti dari matanya yang sedikit membesar.

"Maksud hyung?" lirih Jaehyuk.

Jeongwoo hyung masih terus menyusuri wajah Jaehyuk dengan hidung juga bibirnya yang dengan sengaja ia sentuhkan pada permukaan wajah Jaehyuk.

"Selama ini hyung menahan diri karena berpikir kamu masih terlalu muda"

"K-kenapa?"

Jeongwoo hyung mengecup kedua mata Jaehyuk sebelum menjawab.

"Hubungan romantis orang dewasa seperti hyung berbeda denganmu. Hyung hanya takut membebanimu, sayang" kata Jeongwoo.

Jaehyuk mendorong dada Jeongwoo hyung pelan, "Tidak sama sekali. Kenapa hyung berpikir seperti itu?"

Jeongwoo hyung mengendikan bahu, "Hyung hanya menebak"

Dibalas dengan decihan oleh Jaehyuk, "Kalau begitu mulai sekarang jangan suka menebak dan menyimpulkan sendiri"

"Itu menyebalkan"

"Asal hyung tau saja, aku bahkan sampai berpikir yang tidak-tidak karena sampai sekarang hyung belum menandaiku"

"Aku sampai bertanya pada Asahi apakah wajar jika kita bertingkah seperti sepasang kekasih namun hyung belum menandaiku"

"Hyung, aku-"

Perkataan Jaehyuk terhenti saat ia sadar bahwa Jeongwoo hyung tengah menatapnya intens. Jaehyuk menggigit bibir bawahnya saat ia akhirnya sadar dengan apa yang baru saja ia katakan.

Sungguh memalukan.

"Jadi, kamu?" ulang Jeongwoo hyung yang bermaksud meminta Jaehyuk melanjutkan perkataannya.

Namun Jaehyuk menggeleng dan bangkit.

Bagaimana mungkin ia bisa melanjutkan perkataannya?

Jaehyuk sangat malu sekarang.

"Lupakan, hyung. Aku akan ke kamar"

Jaehyuk akan pergi namun Jeongwoo hyung menahannya.

"Sayang, kita belum selesai bicara"

"Kita sudah"

Jeongwoo hyung menarik tangan Jaehyuk untuk mendekat padanya. Kemudian menuntun Jaehyuk untuk duduk dipangkuannya.

"Kita belum, sayang. Atau kamu lebih suka langsung saja kita bermain dikamar?" goda Jeongwoo hyung.

Mulut Jaehyuk tidak menjawab namun rona merah diwajahnya yang menjawabnya.

Jeongwoo hyung tersenyum tipis. Ia membawa bibirnya untuk mengecup bahu Jaehyuk.

"Jaehyuk-ah, jika tau kamu sudah siap sejak awal maka hyung mungkin tidak akan menahan diri"

Jaehyuk menggigit bibir bawahnya. Ia gugup dan malu untuk saat ini. Apalagi saat tangan Jeongwoo hyung meremat pinggangnya dengan lembut.

"Jadi, apakah Jaehyuk-ie tidak masalah dengan hubungan romantis yang akan hyung lakukan denganmu?" tanya Jeongwoo hyung.

Jaehyuk hanya mengangguk pelan. Lagipula untuk apa mengelak? Memang ini yang Jaehyuk inginkan bukan?

Memiliki hubungan yang semestinya.

Jeongwoo hyung tersenyum, kemudian tangannya memasuki hoodie Jaehyuk dan mengusap punggung halus Jaehyuk.

"Apakah kamu gugup?" tanya Jeongwoo hyung. Jaehyuk mengangguk.

His EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang