5.5

1.1K 127 17
                                    

Pelayan yang baru memasuki rumah dibuat kaget saat melihat tuan mudanya pingsan dengan darah terus bercucuran. Tanpa pikir panjang pelayan itu membawa Jaehyuk kerumah sakit dan menelfon Ibu Jeongwoo.

Beberapa menit kemudian Ibu Jeongwoo datang.

"Apa yang terjadi?" tanya Ibu Jeongwoo panik.

"Tidak tau nyonya. Tuan Jaehyuk ditemukan sudah pingsan dengan pendarahan" katanya.

Ibu Jeongwoo menatap ruang Jaehyuk. Jaehyuk tengah ditangani dokternya.

"Dimana Jeongwoo?"

Pelayan itu menggeleng, "Saya tidak tau, nyonya. Saya sudah mencoba menghubungi Tuan Jeongwoo namun tidak bisa. Karena itu saya langsung menghubungi nyonya"

Ibu Jeongwoo terlihat sangat frustasi. Ia mengenal anaknya dengan baik.

Sudah jelas siapa yang melakukan ini pada Jaehyuk. Jaehyuk terluka didalam rumah anaknya sendiri pada pagi hari. Tidak ada pelaku lain.

Ponsel Ibu Jeongwoo bergetar. Tepat sekali.

Jeongwoo menelfonnya kembali.

"Ibu, ada apa?"

"Dimana kamu?"

"Dirumah sakit XX"

"Apa yang kamu lakukan disana Park Jeongwoo? Istrimu sekarat dan sekarang berada dirumah sakit Y. Datanglah kemari!" marah Ibu Jeongwoo.

"Aku tidak peduli. Kekasihku sakit sekarang!" Jeongwoo juga sama marahnya.

"Kesini sekarang atau kamu tidak usah lagi menemui ibu lagi"

Tut!

.

.

.

Jeongwoo adalah anak penurut.

Itu terbukti saat ia sudah sampai dirumah sakit Y dalam waktu 20 menit saja.

"Dimana ibu?" tanya Jeongwoo pada bodyguard yang menjaga ruang Jaehyuk.

"Ruang tunggu VIP, tuan"

Jeongwoo mengangguk dan langsung pergi.

"Ibu-"

Plak!

"Ap-"

Plak!

"Ibu!"

Dan untuk kali ini, Jeongwoo menahan tamparan ibunya, "Apa maksud dari semua tamparanmu, ibu?" marah Jeongwoo.

Ibu Jeongwoo benar-benar terlihat marah. Ia menghempaskan tangannya.

Kemudian dengan frustasi menarik kerah baju anaknya sendiri, "Apa yang kamu lakukan pada Jaehyuk, hah?!"

"Aku hanya memberinya sedikit pelajaran, Ibu. Dia hampir memperkosa kekasihku" kata Jeongwoo membela diri.

Ibu Jeongwoo menatap Jeongwoo dengan tidak percaya dan seolah kehilangan kata-katanya. Ia melepas cengkeraman tangannya pada kerah baju Jeongwoo dan terduduk disofa yang ada disudut ruangan.

"Memperkosa? Bagaimana mungkin? Jaehyuk adalah omega" lirih Ibu Jeongwoo. Jeongwoo mendekat dan duduk disebelah ibunya.

"Ibu tidak memahami dia. Selama ini, Jaehyuk tidak sebaik yang ibu kira"

"Jangan menjelekkan dia, Jeongwoo" Ibu Jeongwoo memperingati.

Jeongwoo menghela nafas kasar. Ia mengacak rambutnya frustasi, "Ibu sadarlah! Jaehyuk itu hanya omega murahan. Dia memiliki banyak alpha"

His EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang